32 || Arul

5.6K 807 1K
                                    

بِسْـــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Biasakan vote sebelum baca!
Ayo vote! Sekalian komentar di paragraf juga karena aku paling semangat kalau ada komen di paragraf!☺️
_________

Terkadang, seseorang harus melupakan apa yang ia rindukan dan menghargai apa yang sudah ia dapatkan.

-Ishara Zaya Leonard-

-Ishara Zaya Leonard-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♛♛♛


"Lo tuh bisa main basket apa enggak sih?"

"Ya enggak lah, Makanya diajarin dong!"

Dua siswa berseragam putih abu-abu masih keasyikan bermain bola basket di lapangan sekolah, di mana siswa lain sedang ke kantin untuk mengganjal perut mumpung juga lagi jam istirahat, tapi dua siswa ini lebih memilih bermain di tengah lapangan padahal matahari sedang panas-panasnya.

"Ra, istirahat yuk!"

"Bentar, gue mau kalahin lo dulu,"

Cowok itu terkekeh sinis, "Emang lo bisa kalahin gue? Masukin bola ke keranjang aja dari tadi nggak masuk-masuk!"

"Ck, diem!"

"Udah, kita istirahat aja, kita ke kantin!"

"Kalau lo emang laper, ya udah pergi aja sana!"

"Bilang aja kalo lo nggak punya uang."

Gerakan gadis itu terhenti, bola yang di lemparnya tadi tidak jadi masuk ke keranjang dan malah menggelinding ke arah lain. Hembusan napas kasar keluar dari hidungnya, dengan wajah sendu gadis itupun mendekati pria itu dan duduk di sebelahnya.

Sialnya, baru saja duduk perutnya langsung keroncongan. Tentu saja bunyinya bisa di dengar oleh cowok di sebelahnya.

"Nggak apa-apa, kita ke kantin aja, biar gue yang traktir." ajak cowok itu lagi.

"Rul, udah deh, lo tuh udah banyak nolongin gue, hutang gue sama lo udah lebih 500 ribu, sampai sekarang gue belum bayar. Gue nggak mau mati gara-gara kelilit hutang."

"Hutang? Lo nganggap itu hutang? Ra please! Gue nggak pernah nganggap itu hutang buat Lo, dan satu hal yang harus lo tahu, gue traktirin lo selama ini itu ikhlas, nggak ada maksud apa-apa."

"Tapi itu udah terlalu banyak, Rul, gue nggak mau nyusahin lo mulu."

"Ra, lo tuh sahabat gue, bahkan udah kayak adek gue sendiri. Jadi lo nggak perlu malu sama gue."

HAZEL : Pemilik Mata Indah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang