27 || Kajian

7.6K 808 490
                                    

بِسْـــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Aku tidak sempurna, tapi aku bersyukur karena dimiliki oleh orang yang sempurna.

Ishara—

Vote dulu baru baca!
Jangan lupa sisihkan komen di paragraf!

♛♛♛

Pagi menyingsing dengan terik matahari yang mulai menembus kaca jendela rumah bertingkat dua serba putih itu. Ishara membuka jendela kamarnya, cahaya matahari mulai masuk mengganggu kenyamanan suaminya yang masih tertidur di atas ranjang.

Abyan ketiduran sehabis Shalat subuh, mungkin karena ia terlalu capek karena semalam mereka habis melakukan olahraga Sunnah. Ya, begitulah.

Ishara berjalan ke arah suaminya menggoyangkan tubuhnya pelan, "Mas, bangun! Udah jam delapan lho, Mas Aby nggak ke pesantren?"

Abyan mulai mengucek-ngucek matanya perlahan mendapati wajah cantik istrinya sebagai penawar di pagi hari, lengkungan indah tertarik di bibirnya, ternyata benar, bukan cantik yang membuat cinta tapi cinta yang membuat cantik. Candu, itulah yang Abyan rasakan, seakan tidak ingin berpaling menatap kecantikan bidadarinya.

"Mas! Kok malah senyum-senyum sih? Lihat tuh! Udah jam delapan, Mas Aby nggak ada niatan buat ngajar?"

Abyan menggeleng pelan. "Enggak, tadi malam Mas udah suruh ganti sama Zafran, jadi ... hari ini Mas mau ngehabisin waktu 24 jam sama kamu sayang." elak Abyan sambil tersenyum.

Seketika Ishara menepuk pelan bahu Abyan, "Dasar pemalas!"

"Ya udah deh, Mas Aby bangun cuci muka, trus sarapan. Isha udah masakin sambal terasi kesukaan Mas Aby lho, dijamin enak kok."

"Kamu masak?"

"Iya,"

"Ya Allah ... Maaf ya sayang, Mas lupa ngasih tahu kamu kalau hari ini Mas puasa."

"Yah, kok Mas Aby puasa nggak ajak-ajak sih?!"

"Mas lupa, sayang. Ya udah lain kali Mas akan ngajakin kamu puasa bareng, okey?"

"Okey deh. Oh iya, Mas. Hari ini Isha denger ada kajian Akbar khusus wanita di Masjid Al-Azhar, Isha boleh nggak pergi ke sana?" pinta Ishara kepada suaminya.

"Nggak boleh." jawab Abyan ketus.

Semangat Ishara menciut. "Lho? Kok Isha nggak dibolehin pergi sih? 'kan di sana Isha bisa belajar juga. Nggak baik lho kalau suami ngelarang istrinya menuntut ilmu agama, Mas Aby nggak ingat pesan Kakek ya?!"

Pria itu bangkit mengambil handuk untuk mandi. "Kamu nggak boleh pergi!" Abyan menggantung ucapannya untuk mengambil sabun muka di tualet. "Kalau bukan Mas yang anterin." lanjutnya membuat Ishara salting brutal di atas kasur.

"Mas Aby ya! Ngomongnya plot twist mulu! Isha baper tahu!" Ishara kebablasan menggigit selimut saking bapernya.

♛♛♛

HAZEL : Pemilik Mata Indah Where stories live. Discover now