15 || Bidadari Bermata Hazel

14K 1K 527
                                    

بِسْـــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Wanita itu perhiasan, layaknya perhiasan yang dijaga dengan hati-hati begitu juga dengan seorang wanita yang kecantikannya harus dijaga dengan sepenuh hati agar tidak ada sembarangan pria yang mampu menodai kecantikannya meski hanya sekedar memandang.

—Abyan Arfathan

—Abyan Arfathan—

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

♛♛♛


Suara Ayam berkokok terdengar lantang begitu fajar mulai menyingsing. Usai melaksanakan Shalat Sunnah tahajud, pria berkoko putih lengan pendek itu masih menetap di sajadah sambil muraja'ah sekalian menunggu adzan subuh berkumandang.

Abyan melirik sekilas ke arah jam dinding, mungkin beberapa menit lagi sudah adzan. Abyan pun beralih menatap istrinya yang masih pulas tertidur di atas kasur. Senyuman tipis terbit di wajahnya kala Abyan mengingat lagi pasal semalam, akhirnya Ishara mau mengungkapkan perasaannya. Sungguh, tidak ada hal yang lebih bahagia dibandingkan cintanya dibalas oleh orang yang kita cintai, bukankah setiap laki-laki mengharapkan itu?

Abyan bangkit dari posisinya dan berjalan perlahan ke arah Ishara yang masih berada di alam bawah sadar. Dengan hati-hati Abyan membangunkan sembari menggoyangkan sedikit tubuh perempuan-nya.

"Isha!"

"Isha bangun! Udah mau subuh!"

"Eengghh ... Afraaa lima menit lagi ya."

Kening Abyan berkerut, "Afra?" Abyan menghela napas sambil geleng-geleng kepala, ternyata Ishara tidak sadar sekarang dia tidur di mana dan sama siapa.

Istrinya memang patut dijuluki Si Pelupa. pikir Abyan sambil terkekeh sendiri.

Sekarang Abyan mengeluarkan cara lain dengan menepuk-nepuk lembut pipi Ishara, sejak semalam Ishara tidur sambil memakai hijab, jadi jangan tanyakan lagi bagaimana rusuhnya Ishara sekarang, namun di mata Abyan istri tetaplah istri, ketika menikah satu persatu aib dan kejelekan pada diri seseorang akan terlihat pada pasangannya, jadi bagaimanapun keadaan istrinya, perasaannya tetap abadi tidak akan berubah.

"Ishara Zaya! Hei bangun!" cicit Abyan lembut.

"Sayang!"

Blush!

Laksana di timpa bom mendadak, mata Ishara seketika terbuka lebar detik itu juga, panggilan itu seolah menembus ke alam mimpinya hingga jantungnya pun berdenyut keras sampai kesulitan mengatur napas.

Kaget? Pastinya. Wajah Abyan tertampang jelas saat ia baru buka mata, pria itu tersenyum menatapnya sementara dirinya masih linglung karena rohnya belum sepenuhnya terkumpul.

HAZEL : Pemilik Mata Indah Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora