24 || Lebih Dari Monster

9.2K 855 140
                                    

بِسْـــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

♛♛♛

"Kita di mana sekarang, Mas? Kok Mas Aby dari tadi nggak ngomong-ngomong? Emang kita sekarang lagi di mana sih?"

Sejak tadi Ishara bertanya-tanya, timbul rasa tak nyaman di hatinya, seperti ada sesuatu yang tidak beres. Apalagi matanya masih ditutup dengan tangan kekar yang Ishara rasa itu adalah tangan Abyan.

"Mas Aby...."

"Kita sudah sampai di mobil."

Bulu kuduk Ishara tiba-tiba berdiri, suara Abyan beda, itu bukan suara Abyan. Suara Abyan itu lembut, bukan serak seperti yang ia dengar tadi. Ishara langsung memberontak menyingkirkan tangan itu di matanya, saat menghadap ke belakang jelas sekali Ishara kaget dengan mata membola.

Bibirnya bergetar, rasa takut mulai menyelimuti raganya, terlebih saat pria itu membuka masker hitam yang ia pakai dan tersenyum smirk ke arahnya. Seakan langit sudah runtuh, jantung Ishara benar-benar sangat dipompa kencang.

"Ken-Kendra?"

"Apa kabar Ishara? Akhirnya kita ketemu lagi." Kendra tertawa sinis sebelum melanjutkan perkataannya. "Ternyata kita memang ditakdirkan untuk bersama, ya? Buktinya kita kembali dipertemukan. This is a happy moment for both of us."

"Sekarang ayo kita kembali, kita lanjutin lagi apa yang sempat tertunda beberapa bulan terakhir, kita nikah!"

Ishara dengan cepat menepis kasar tangan Kendra yang hendak menyentuhnya. "Jangan mimpi! Aku sudah menikah, dan kamu tidak berhak sentuh-sentuh aku!"

"Minggir! Pasti Mas Aby lagi nyariin aku sekarang." Dengan cepat Kendra mencekal pergelangan tangannya dengan kuat.

"Mau kemana, hm? Kamu nggak akan bisa lari dari aku, Ishara. Sekarang ayo masuk!"

"ENGGAK! LEPASIN AKU KENDRA! LEPA-- mmmppttt...." Kendra lebih dulu menangkup mulutnya dan menyeretnya secara paksa ke dalam mobil.

Di mobil sudah ada 3 anak buah Kendra, Ishara berada di tengah-tengah dua pria yang tampangnya sangat mengerikan, tugas mereka adalah mengawasi dirinya agar tidak kabur kemana-mana. Sementara seorang lagi menjadi pengemudi dan Kendra, pria itu tampak tenang sambil menikmati puting rokok ditangannya.

'Ya Allah, apa yang harus aku lakukan?'

'Mas Aby ... Isha dalam bahaya, tolongin Isha, Mas!'

Ishara percaya, bukan hanya dengan orang tua, suami-istri pasti juga memiliki ikatan batin. Dan ternyata benar, di sisi lain dengan wajah panik dan keringat yang sudah membasahi pelipisnya, Abyan masih senantiasa mencari keberadaan istrinya. Perasaannya sudah amburadul, kacau, hampa, semuanya campur aduk.

"Kamu di mana, sayang?" lirih Abyan dengan mata berkaca-kaca. "Maaf ... maafin Mas karena nggak bisa jagain kamu,"

Abyan memukul-mukul saku celananya, ada sesuatu yang terlupakan. Ponselnya?

HAZEL : Pemilik Mata Indah On viuen les histories. Descobreix ara