3. Yes!

3.1K 393 66
                                    

Author's Pov

"Ngapain?"

"Ya gak apa-apa. Aku mau nunggu Kakak. Ada yg pengen diobrolin."

"Mending kamu pulang, nanti dicariin Mama." Ucapnya seraya duduk tak menghiraukan Sofia.

"Gak akan! Aku udah bilang ke Mama bakal pulang telat. Ya mau yaaaaa??????" Gadis itu menatap Margo penuh harap.

"...."

"Pleaseeeeeeeeeeeee......"

"Jam 3 lebih 5."

Sofia mengangguk antusias. "Aku bakal tunggu! Lagian sekarang juga udah jam 2:50. Bentar lagi! Yeeehhh!!" Saking gembiranya, ia sampai berjingkrak-jingrak.

Margo hanya bisa menghela nafas kasar melihat tingkah bocah SMP itu.

Pukul 3:15 di restoran cepat saji...

"Kakak yakin gak mau pesen makan? Udah siang loh! Masa gak mau makan."

"Gak nafsu." Margo terus mengaduk-aduk jus jeruknya menggunakan sedotan. "Sebenernya mau ngapain kita ke sini? Gue harus pulang."

Sofia malah cengar-cengir menatap Margo yg kini benar-benar berada di hadapannya. Ada rasa menyesal karena Sofia tidak bertemu Margo sejak dulu. Jika tahu ada makhluk semacam Margo yg bekerja di supermarket dekat sekolahnya, dia pasti sudah pergi ke sana setiap hari.

"Stres."

"Nama Kakak siapa sih???" Tanya masih dengan cengiran.

"Buat apa tau nama gue?"

"Ketus banget sih... Aku pengen kenalan sama Kakak..." Sofia sedikit merengek.

Melihat gadis di depannya yg tampak menggemaskan jika merengek seperti itu, membuat Margo mengalihkan pandangannya karna tak sanggup menatap Sofia lama-lama. Terlebih, jika melihat gadis berseragam SMP ini, membuat pikirannya kembali melanglang buana memikirkan mantan kekasihnya, Dilma.

"Kak ih! Kok malah diem? Kenalin!" Sofia mengulurkan tangannya. "Aku Sofia! Tapi bukan Sofia The First atau Sofia know that you and I, shouldn't feel like a crime~~" Ucapnya disertai nada dari lagu tersebut.

Margo menatap tangan mungil Sofia yg putih bersih. Tak ada niatan sedikitpun untuk menjabat balik tangan yg tengah terulur itu.

"Kakkkk.... Aku Sofia!!!"

"Apasih? Orang gue denger." Pandangannya kembali dialihkan ke objek lain.

"Ya aku ngajak kenalan niiihhh. Nama Kakak siapaaa???"

"...."

"Kaaaaakkkk!"

Sial! Pikiran Margo terus saja memikirkan Dilma. Kenapa Sofia ini tingkah lakunya sangat mirip dengan mantannya itu? Apa mereka saling kenal? Atau ini hanya kebetulan seperti yg Lila katakan?

"Astaga Kakkk... Mikirin apa sih??? Beban hidup ya??? Huft... Sabar aja Kak... Hidup memang sulit... Aku tau kok."

Margo kembali menatap Sofia. "Masih bocah dah sok-sok-an mikirin hidup."

Merasa kesal karena Margo tak kunjung memberi tahu namanya, membuat Sofia berdecak dan memanyunkan bibirnya.

"Margo."

Ekspresi Sofia langsung berubah ceria kembali. "Nama Kakak, Margo???"

"Hm."

"Halo Kak Margo!!! Nama aku Sofia!"

"Gue gak pikun!"

"Maksudnya ngulang lagi gitu... Um,,, Kita tukeran nomor telepon yuk!"

Margo menghela nafas. "Denger ya bocil. Gue itu orang asing buat Lo. Masih untung yg Lo gituin itu gue. Kalo orang lain kan bahaya. Bisa aja mereka ada niat jahat."

Deja VuWhere stories live. Discover now