9. Capek

2.4K 318 68
                                    

Author's Pov

"Lo?"

"Margo! Ya ampunnn!" Ternyata itu adalah sahabat Margo, Lila. Jika kalian ingat, Lila memang mempunyai restoran. Gadis itu kini langsung memeluk Margo.

"Loh, kalian udah saling kenal ya?" Tanya Sofia bingung.

"Iyaaaa! Ini tuh sahabat baik Kakak! Kita udah temenan dari SMP!" Jelas Lila dengan antusias.

"Waah! Bagus dong!!!"

Margo hanya menanggapi itu dengan senyuman tipis.

"Oh iya, tadi tuh karyawan Kakak ngasih tau kalo kamu ke sini. Makannya Kakak samperin deh! By the way, kamu cuma sama Margo? Mama sama Papa?"

"Biasalah Kak, mereka sibuk terus. Aku cuma sama Kak Margo."

Lila menarik salah satu kursi, lalu duduk di meja mereka. "Kalian kok bisa saling kenal?"

Mendengar pertanyaan itu, Sofia jadi tertawa kecil. "Sekolah aku kan ada di depan supermarket tempat Kak Margo kerja. Dulu kita gak sengaja ketemu. Terus kita saling kenalan deh! Tuker nomor hp, sama ketemu setiap hari juga."

"Dia yg maksa." Koreksi Margo dengan nada datar.

Lila manggut-manggut. "Pas awal kalian ketemu, gimana aja tuh?" Entahlah, Lila merasa tak asing dengan perkenalan mereka.

"Gak gimana-gimana sih. Aku lagi mau bayar belanjaan aku, trus ternyata kasirnya Kak Margo."

Lila menyipitkan matanya, "Keranjang belanjaan kamu sempet jatoh???"

"Kok tau??" Sofia bingung.

Lagi, Lila manggut-manggut. Kali ini pandangannya tertuju pada Margo. Ia sekarang tahu, bahwa sosok mirip Dilma yg Margo ceritakan waktu itu adalah Sofia. Kini, ia kembali menatap Sofia. "Engga, cuma nebak aja sih."

"Wah, Kak Lila hebat! Cenayang ya???"

"Hahaha. Asal nebak aja, dan kebetulan bener."

Sofia tertawa, tak merasa curiga dengan arah pertanyaan Lila tadi.

"Oh iya. Kamu sama Margo enjoy ya di sini. Kakak masih ada urusan. Nanti Kakak suruh waiternya dateng ke sini buat catet menu."

"Iya Kak oke!"

Lila pun bangkit dari duduknya. "Mar, gue cabut dulu." Ia menepuk bahu Margo dan menatap gadis itu seolah banyak yg ingin ia bicarakan.

Margo hanya mengangguk sebagai jawaban. Ia tahu, pasti nanti Lila akan mewawancarainya bahkan sampai mengintrogasinya hanya karena hal ini.

***

Mereka sudah selesai makan dan sekarang sudah duduk manis di dalam mobil. Seperti rencana awal, setelah makan, mereka akan langsung menuju mall. Hari juga sudah mulai siang. Sarapan tadi cukup memakan banyak waktu karena Sofia tak henti-hentinya berceloteh di sela-sela makan. Bahkan sampai makanan habis pun, gadis itu masih saja berbicara banyak hal. Margo yg mendengarkannya saja, sampai menghela nafas berkali-kali.

Setelah sama-sama memakai sabuk pengaman, Margo pun mulai melajukan mobil ini membelah jalanan yg cukup ramai.

Beberapa menit kemudian, sampailah mereka di mall yg cukup besar dan juga lengkap.

Selesai Margo memarkirkan mobil, mereka pun langsung memasuki kawasan gedung tersebut.

Sofia dengan riang berjalan di depan Margo seperti anak kecil yg baru saja diberi uang jajan. Ia tersenyum lebar menatap orang-orang lalu sesekali menatap Margo yg ada di belakangnya.

Deja VuWhere stories live. Discover now