08

7.6K 1.4K 506
                                    

Setelah pesta peresmian pertunangan diadakan, kini mereka bertiga duduk dalam satu ruangan. Putra Mahkota Castor menatapnya dengan wajah penasaran, "Apa itu tadi?" tanyanya.

Jenov diam, ia memegang bibirnya yang bengkak—bukan karena ciuman, tapi karena gamparan dari Arthea. Gadis itu pastinya sudah sinting.

Jenov de Arenberg adalah seorang Duke. Bahkan untuk berbicara dengannya pun orang-orang harus menjaga sikap. Namun, apa yang dilakukan Arthea sungguh di luar nalar. Setelah menciumnya, gadis itu menampar pipi Jenov. Sungguh, ia kini semakin yakin Arthea tidak pernah diajarkan tata krama.

"Tuan Duke?" Castor kembali mengintrupsi.

Jenov pun menundukkan kepalanya, "Saya minta maaf."

"Jenov, itu bukan masalah. Kau sudah aku anggap sebagai teman." Castor kini menatapnya penuh selidik, "Tapi, apa yang kau lakukan tadi? Bukankah dia Lady Artheandra?"

Jannetha menggigit bibirnya, menunggu penjelasan dari orang yang ia cintai itu.

"Benar, Yang Mulia... Dia Artheandra."

Castor semakin kaget, "Aku dengar kau bertunangan dengan adiknya."

"Tidak, pertunangan sudah dibatalkan."

Wajah Jenov terlihat enggan untuk menjelaskan lebih lanjut, jadi Castor hanya meminum air putih yang ada di meja, "Bagaimanapun... memasuki ruangan orang lain bukan tindakan yang terpuji."

"Saya meminta maaf."

Castor menghela nafas, "Yasudah, terima kasih sudah datang ke pertunanganku dengan Jannettha. Aku harap, kau bisa segera menyusul kami."

Jenov menatap Jannetha yang bersikap seolah-olah mereka tidak saling kenal. Ya, selama ini Castor tidak pernah tahu perihal hubungan Jenov dengan wanita itu. Sejak awal berpacaran, mereka merahasiakannya dari semua orang. Hanya teman-teman dekatnya yang tahu.

"Baik, saya akan mengundang Anda nanti."

Castor mengangguk.

"Yang Mulia... Anda diminta turun ke bawah." Seorang pria tiba-tiba membuka pintu ruangan.

"Sepertinya aku harus pergi." Castor menatap tunangannya, "Tunggu di sini, aku akan memanggil dokter."

Sebelum pergi, Castor mencium kening Lady Janettha yang kini sudah resmi menjadi Putri Mahkota. Jenov pun mengalihkan pandangannya ke arah kaki Janettha yang bengkak.

Setelah ditinggalkan berdua, Janettha langsung duduk di samping Jenov. "Kau tidak ingin menjelaskan sesuatu padaku?" Wanita itu terperangah, "Aku tidak habis pikir... bagaimana bisa Lady Artheandra senekat itu!"

"Apa maksudmu?"

"Dia menguntit, Jenov! Setelah merusak pertunanganmu, sekarang dia bertindak gila." Jannettha menatap bibir Jenov yang terluka. Kemungkinan, Lady Artheandra mencium pria itu secara paksa. Sejak awal, seharusnya Jenov tidak berurusan dengan keluarga Marquess Larry.

"Sekarang apa yang akan kau lakukan? Castor menyangka kau berkencan dengannya."

Jenov tidak mengerti dengan reaksi Jannettha. Wanita itu tidak curiga sama sekali. "Memangnya kenapa kalau aku berkencan dengannya?"

The Legend of Arthea : Punishment and PenanceWhere stories live. Discover now