11

8K 1.3K 604
                                    

"Aku kira dia bercanda." Damian, Ares dan Helios hanya diam ketika melihat temannya menyematkan cincin ke seorang gadis yang tidak pernah mereka sangka sebelumnya.

Undangan pernikahan baru datang dua hari yang lalu. Helios yang ada di tengah laut tidak tahu apa-apa. Ia baru menginjakkan kaki di darat dan langsung pergi ke Arenberg. Ada sesuatu yang harus ia urus, namun yang ia dapati malah temannya menikah. Ares dan Damian sudah di sini. Mereka menyangka undangan itu hanya candaan belaka, tapi ternyata Jenov benar-benar menikah.

"Dia senyum," bisik Ares.

Jenov kemudian duduk di samping istrinya. Entah apa yang mereka bicarakan, Jenov terlihat kesal, lalu memunggungi gadis itu.

"Sepertinya dia sudah melupakan Jannettha."

"Perasaanku tidak enak," ujar Helios.

Ares pun menatap temannya itu, "Mungkin karena kau mabuk laut."

Helios bekerja sebagai komandan militer angkatan laut. Pria itu baru kembali setelah dua bulan berlayar. Kulitnya yang cerah bahkan berubah kecoklatan.

"Ck! Kau tahu sendiri Jenov seperti apa." Hubungan satu-satunya yang dia miliki hanya dengan Jannettha. Pria itu tidak pernah tertarik dengan lawan jenis. Seberapa kerasnya perempuan mendekati Jenov, dia tidak pernah bergeming. Mustahil jika Jenov menyukai Artheandra di saat mereka bahkan belum lama kenal.

"Gadis itu pernah menyelamatkan Jenov. Mereka datang ke rumahku beberapa bulan yang lalu," ujar Damian.

"Benarkah?"

"Iya, kau tidak tahu karena sibuk berlayar."

Helios menyandarkan tubuhnya. "Aku tidak bisa membaca gadis itu."

"Membaca apa?"

Di saat yang sama, tatapan Helios bertemu dengan Artheandra. Gadis itu menaikkan alisnya, lalu senyum. Rasanya canggung, mengingat ia sendiri pernah menjelek-jelekkan Artheandra. Bahkan, Helios sendiri pernah mengatainya batu apung.

"Yang itu Elina'kan?" tanyanya.

Ares menoleh ke arah seorang gadis yang tampak cantik dengan gaun pastel. Ia berdiri di samping Artheandra. Gaunnya sangat mencolok, sehingga menjadi pusat perhatian.

"Iya, Jenov mencampakkan Elina, lalu menikahi Artheandra."

"Kalau tidak salah ingat, dia pernah mengajakku kencan," ujar Helios.

"Kau jangan mengarang cerita."

"Tanya saja ke Artheandra. Dia pernah mengajakku kencan sebanyak dua kali. Terakhir saat debutante."

Ares langsung tertawa, "Hebat juga gadis itu." Nyali Artheandra patut diacungi jempol.

Setelah pemberkatan selesai, Artheandra dilantik secara resmi menjadi seorang Duchess. Paman Larry Erburg terlihat sangat bangga. Bagaimana tidak, pasalnya Duchess adalah impian banyak gadis bangsawan. Terlebih seorang Duke yang dilantik, merupakan keturunan satu-satunya. Berbeda dengan apa yang terjadi pada Helios. Jika ia berani memimpikan gelar Archduke, maka ia harus siap untuk mati.

Helios menatap temannya itu. Mereka berdua terlihat akrab.

"Mereka kemari. Heli, jaga mulutmu," ujar Damian.

Prosesi pernikahan telah selesai, Jenov dan Artheandra jalan ke arah mereka.

"Kapan kau pulang?" tanya pria itu.

"Tadi pagi. Pelayanmu mengatakan kau menikah, jadi aku langsung ke aula."

"Perkenalkan, ini istriku Artheandra."

The Legend of Arthea : Punishment and PenanceWhere stories live. Discover now