10 - PRIA MISTERIUS

607 124 143
                                    

HAPPY READING!💗

oOo

Pertandingan futsal telah selesai dan berakhir dengan tim futsal SMA Trisakti dan SMA Aditama yang masuk ke dalam final. Daisy baru saja keluar dari dalam kelas setelah mengambil buku tulisnya yang tertinggal dan menemukan Elang yang sudah berdiri di depan pintu kelas.

"Kak Elang, ada apa di sini?" tanya Daisy.

"Gue mau pergi ke alamat semalem."

Daisy mengerutkan keningnya bingung. "Terus, kenapa bilang ke Daisy?"

"Lo mau ikut?"

Demi apa Elang mengajak Daisy untuk ikut? Daisy merasa seperti orang yang berperan penting dalam hidup Elang sekarang. Itu adalah tawaran yang sangat menarik. Tetapi, Daisy sudah memiliki janji dengan Nesya yang akan pergi ke toko buku.

"Tapi, Daisy udah ada janji sama temen. Emang itu alamat siapa, Kak?"

"Nenek, dari Bunda."

"Owh, gitu. Maaf, Daisy nggak bisa nemenin Kak Elang."

"It's okay. Gue duluan," ucap Elang, lalu melangkahkan kaki pergi meninggalkan Daisy di koridor yang sudah sepi tersebut.

Daisy memandang kepergian Elang. Gadis itu merasa bersalah karena tidak menemani Elang sekaligus menyesal karena melewatkan kesempatan tersebut. Tetapi, Daisy tidak ingin menyalahkan Nesya karena ini juga bukan kesalahannya.

"Ekhem! Jadi, cowok itu yang lagi deket sama lo? Siapa namanya? Kak Elang, ya?" tanya Moira.

Daisy lupa jika di dalam kelas masih ada Moira. Pasti Moira mendengar semua obrolannya dengan Elang tadi. Huh, menyebalkan. Apalagi Moira sudah mengetahui nama Elang. Daisy merasa sangat tidak ikhlas walaupun dia bukan siapa-siapa bagi Elang.

"Terus Varen gimana?" lanjut Moira.

Daisy menatap Moira bingung. "Apa hubungannya sama Varen?"

"Ya lo juga tau kalo dia suka sama lo."

"Tapi gue nggak suka sama Varen. Varen itu sahabat gue, Moy."

Moira menghela napasnya kasar. "Bego! Varen itu udah kenal lama sama lo. Dia pasti lebih mengerti gimana cara perlakuin lo dibanding Kak Elang."

"Enggak usah ikut campur. Lo itu peduli sama gue atau lo suka sama Kak Elang?"

Moira tersenyum sinis. "Sorry. Gue nggak tertarik buat jatuh cinta."

"Are you sure?"

"Tentu. Tapi, pasti lo punya alasan buat nggak pacaran sama Varen, kan?"

Daisy menganggukkan kepalanya. "Lo mau tau?"

"Apa?"

"Pertama, karena Varen itu sahabat gue. Kedua, karena Nesya suka sama Varen."

Moira terdiam beberapa saat setelah mendengar jawaban Daisy. "What? Really? Sejak kapan? Dia bilang sendiri ke lo?"

"Enggak sih. Tapi dari gelagat dia saat deketan sama Varen udah kelihatan. Cuma karena Varen yang nggak peka jadi dia cuek aja."

"Apa nih Varen-Varen?" tanya Varen yang sedang berjalan menghampiri keduanya.

"Ini si Moira nanyain lo," jawab Daisy.

Moira langsung memelototi Daisy. "Apaan sih? Ngaco lo."

"Kenapa, Moy? Kangen bilang," ujar Varen.

"Najis gue kangen sama lo."

"Gue duluan deh, ya. Nggak mau ganggu orang pacaran," ucap Daisy, lalu melangkahkan kakinya pergi meninggalkan keduanya.

CANDYTUFTWhere stories live. Discover now