14 - AWAL KERIBUTAN

569 124 143
                                    

HAPPY READING!💗

oOo

Pertandingan final futsal telah selesai dan dimenangkan oleh SMA Trisakti. Daisy melangkahkan kakinya keluar dari Ruang OSIS bersama Nesya. Kedua gadis itu terkejut ketika ada seorang cowok yang berdiri di depan pintu Ruang OSIS.

"Astaga! Lo ngapain di sini? Ngagetin aja," sungut Nesya.

"Gue nungguin lo, Cha," jawab Ryan.

"Mau ngapain?"

"Ngajak lo balik bareng."

"Nggak mau. Gue mau pulang bareng Daisy," tolak Nesya.

"Enggak papa, Sya. Kak Ryan udah nawarin masa ditolak," sahut Daisy.

"Nah bener tuh," timpal Ryan.

Daisy mengisyaratkan agar Nesya ikut bersama Ryan. Nesya hanya mendengus kesal dan mulai berjalan diikuti Ryan.

Daisy menutup pintu Ruang Osis yang sudah sepi. Kemudian berjalan menuju parkiran untuk menyusul Bryan yang sudah menunggunya di sana.

"Lama," cibir Bryan.

"Apaan sih? Orang baru telat dua puluh menit."

Pandangan Bryan tertuju pada dua remaja yang baru saja keluar dari parkiran menaiki motor sport. "Temen lo pacaran sama anak SMADITA?"

"Abang kenal cowok itu?"

Bryan menganggukkan kepalanya. "Itu Ryan temennya Alvin. Nesya udah tau kalo Ryan cabangnya banyak?"

"Gue nggak tau."

"Kalo gitu, bilangin ke temen lo. Jangan sampe salah pilih cowok kalo nggak mau sakit hati."

Daisy mengangguk paham.

"Ayo pulang. Gue capek banget," ajak Bryan, lalu masuk ke dalam mobilnya diikuti Daisy.

oOo

Daisy sedang berada di kamarnya setelah makan malam tadi dengan ditemani Bubble yang tidur di kursi sebelahnya. Gadis itu membuka laptop untuk dia mengetik cerita yang tentunya berbeda dengan laptop untuk tugas sekolahnya. Daisy mulai menyalakan laptop tersebut.

"Berapa abad gue nggak buka laptop ini?" ucap Daisy. Padahal dia tidak membuka laptop tersebut baru sekitar 1 minggu.

Daisy mengetuk ikon notifikasi pada aplikasi wattpad dan muncul banyak sekali komentar dari para pembaca yang menyuruhnya agar melanjutkan ceritanya. Sebenarnya Daisy sudah menulis cerita dan disimpan di draft. Karena itu, Daisy membuka draft dan langsung mempublish bab selanjutnya.

Banyak sekali komentar yang muncul setelah Daisy mempublish bab tersebut. Ada komentar yang berisi pujian dan ada juga kritikan karena Daisy telah lama tidak update ceritanya. Daisy tidak terkejut akan hal itu, karena dirinya sudah terbiasa dan telah menjadi penulis selama hampir 2 tahun.

"Bisa nggak sih gue seberuntung cewek-cewek yang ada di wattpad?" tanya Daisy pada dirinya sendiri.

Tring!

Daisy yang tadinya melamun menjadi sedikit terkejut mendengar bunyi notifikasi dari ponselnya. Daisy langsung menyalakan layar ponselnya dan membuka aplikasi whatsapp untuk membuka isi pesan yang dikirimkan oleh sahabatnya.

Varen Alzevano

Varen Alzevano :
p.

Varen Alzevano :
pinjem buku kimia.

Varen Alzevano :
mau nyontek tugas.

Me :
sini lah.

Varen Alzevano :
gue udah di depan rumah lo.

CANDYTUFTWhere stories live. Discover now