24 - MENDAPAT IZIN

433 102 26
                                    

HAPPY READING!💗

oOo

Varen, Bryan, Kaizo, dan dua teman Bryan, Davit dan Angga sedang berada di kantin kelas IPA. Pandangan Bryan dan Varen fokus tertuju pada Daisy yang sedang menikmati sarapannya bersama Nesya. Daisy memang belum sarapan karena tadi dia harus mengantar Papinya yang akan ke luar kota menaiki pesawat.

"Gimana cara gue bikin lo suka ke gue sih, Sy?" ujar Varen seraya memandang Daisy yang duduk tidak jauh dari tempatnya.

Bryan menatap adiknya yang sedang mengunyah makanan. "Susah, Bro. Adek gue udah bucin akut sama Elang."

"Ck! Elang pake pelet apa sih? Kok bisa dia bikin cewek kaya Daisy suka sama dia," ujar Varen terheran-heran.

"Aduh, Moira wangi banget. Gue jadi pengen ada di deket lo terus," goda Angga ketika Moira melewatinya. Satu bulan belakangan ini Angga memang suka sekali menggoda Moira.

Moira hanya memandang Angga sinis, lalu kembali berjalan bersama Sofia keluar dari kantin.

"Bang Angga, nggak capek ngejar terus?" tanya Kaizo yang tertawa pelan di akhir kalimatnya.

"Si Angga mah godain cewek cuma karena gabut. Jadi, walaupun ceweknya cuek juga dia nggak bakal peduli," sahut Davit.

"Amanda nggak bakal tergantikan. Iya kan, Ga?" tanya Bryan.

Angga hanya tersenyum miris menanggapi pertanyaan Bryan.

Varen memandang teman-temannya bingung. "Amanda siapa?"

"Kudet lo! Anak SMADITA, masa nggak tau," balas Kaizo.

"Owh, Manda. Jadi, lo mantannya Manda? Kok gue baru tau," ujar Varen.

"Mereka backstreet, jadi nggak banyak orang yang tau," sahut Davit.

"Berapa lama jadian sama Manda, Bang?" tanya Varen penasaran.

"Satu tahun tujuh bulan. Tapi, kita sering putus-nyambung," jelas Angga.

"Buset! Pantes gamon berat. Ternyata selama itu," balas Kaizo.

"Ajak balikan lagi, Bang," ucap Varen memberi saran.

Angga menggelengkan kepalanya. "Males pacaran. Paling lima tahun lagi gue ajak dia nikah sih."

"Gue dukung," balas Bryan.

"Bang Bryan! Cepat masuk kelas, bentar lagi bel masuk! Jangan mentang-mentang Papi lagi di luar kota, lo berani bolos pelajaran! Gue cepuin gagal kuliah bareng Melva lo!" teriak Daisy dari mejanya, lalu berjalan bersama Nesya keluar dari kantin.

Bryan hanya memutar bola matanya malas, kemudian memasukkan ponselnya ke dalam saku kemeja sekolahnya.

"Adek lo ngeri banget, Bry," ucap Davit.

"Tapi cantik," timpal Varen seraya tersenyum.

Kaizo menjitak kepala Varen, lalu berjalan seraya merangkul bahu cowok itu. Kelimanya melangkahkan kaki mereka keluar dari kantin yang sudah sepi karena sebentar lagi bel masuk akan berbunyi.

oOo

Daisy berjalan keluar dari ruang guru setelah menemui Pak Aryo yang menanyakan soal keluarnya salah satu anggota OSIS. Daisy menghampiri Kaizo yang sedang berlari menghampirinya dengan keringat yang bercucuran.

"Gimana, Sy?" tanya Kaizo. Masih dengan napas yang terengah-engah.

"Aman, Kai. Lagian dia keluar OSIS cuma karena nggak bisa bagi waktu. Enggak ada yang perlu di seriusin," jelas Daisy.

CANDYTUFTWhere stories live. Discover now