18 - MEET AND GREAT

520 120 122
                                    

HAPPY READING!💗

oOo

Daisy dan Elang sedang duduk di sebuah halte untuk menunggu bus yang akan mengantar mereka pulang. Daisy mengambil ponsel dari saku hoodie zipper dan menyalakannya karena merasa ada pesan masuk. Gadis itu sedikit memiringkan posisi ponselnya agar Elang tidak melihat isi pesannya.

Kak Rania Koordinator

Kak Rania Koordinator :
Daisy, jangan lupa nanti siang jam setengah 2. Usahakan datang sebelum jam 1.

Me :
iyaa kak rania cantik.

Me :
daisy ga bakal telat kok.

Kak Rania Koordinator :
Okay.

Daisy segera memasukan ponselnya ketika bus berhenti di depan mereka. Elang segera menggendong tas Bubble di punggungnya dan membantu Daisy berjalan masuk ke dalam bus. Elang berjalan mengikuti Daisy yang sedang memilih tempat duduk kosong untuk dua orang.

Daisy duduk di dekat jendela dan Elang di sebelahnya. Cowok itu memangku tas berisi Bubble di atas pahanya agar tidak menghalangi orang yang akan lewat. Elang menatap Daisy yang sedang menatap ke luar jendela.

"Masih sakit lututnya?" tanya Elang.

Daisy menoleh dan tersenyum manis. "Iya, tapi nggak sesakit pas di taman tadi. By the way, hari ini Kak Elang mau ke mana?"

Elang terdiam beberapa saat, lalu membuka suara, "Mungkin ngumpul sama anak-anak ZAVEROV."

"Oh, iya. Kapan Kakak mau ke Bandung?"

Elang menundukan kepalanya, lalu kembali menatap gadis di sampingnya. "Gue nggak yakin. Meskipun gue ngerasa Bunda masih hidup, tapi Nenek bilang Bunda udah ke surga."

"Kalo bukan kita sendiri yang memastikan, gimana kita bisa nyimpulin sesuatu yang belum kita lakuin. Biar semua jelas, Kak Elang lihat sendiri dulu ke Bandung sama Daisy," jelas Daisy.

Elang tersenyum tipis, kemudian mengangguk. Daisy ikut tersenyum karena bisa sedekat ini dengan Elang. Usahanya yang mendekati cowok terlebih dahulu ternyata tidak sia-sia.

oOo

Setelah sampai di halte yang dekat dengan rumah Daisy, kini kedua remaja itu berjalan masuk ke dalam komplek perumahan rumah Daisy. Elang berjalan dengan menggendong Bubble di punggungnya dan Daisy berjalan di sebelahnya.

Elang menatap sekilas lutut Daisy yang terdapat perban. "Masih jauh?"

"Enggak. Bentar lagi sampai."

Akhirnya, setelah berjalan sekitar 50 meter keduanya sampai di depan rumah Daisy. Daisy menghembuskan napas lega ketika sampai di depan rumahnya. Sedangkan Elang sedikit terkejut menatap rumah dengan desain modern di depannya.

"Kak Elang mau mampir dulu?" tawar Daisy.

Elang menggeleng pelan. "Enggak usah. Gue mau langsung ke rumah Dicky."

"Jauh nggak, Kak? Perlu Daisy mintain tolong ke Pak Bima buat nganter Kakak?"

"Enggak perlu. Deket kok rumahnya."

"Kalo gitu, makasih ya, Kak. Udah nemenin pagi Daisy. Hati-hati, Kak Elang."

Elang mengangguk dan berjalan meninggalkan Daisy yang masih memandangnya dari depan gerbang. Cowok itu akan mampir ke rumah Dicky yang berjarak sekitar 150 meter dari rumah Daisy.

CANDYTUFTOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz