21. KABAR BAIK

363 21 0
                                    

Halloww^^

Double up nih!!!

Votenya dong jangan lupa <3

Selamat membaca ^^

.

Pagi hari yang cerah. Sinar matahari memancar dengan gairahnya, menyilaukan mata serta mengalahkan angin yang telah berhembus mendahului.

Seorang perempuan dengan kostum pasien yang masih melekat di dirinya sejak semalam, duduk di atas kursi rodanya dengan selang infus serta cairan yang menjadi pendampingnya.

Ditemani seorang laki-laki yang bersedia menjaganya, menggantikan sang penjaga utama yang masih lelap menikmati masa istirahatnya.

"Jo, gue mau nagih ucapan lo semalem, kabar baiknya mana?"

Jovan yang mendapat pertanyaan itu, hanya tersenyum.

"Gue gak janji, Star. Gue cuma berharap, semoga," balas Jovan dengan senyum terbaiknya. Berhasil menyadarkan Starla pada sebuah harapan yang mereka semogakan.

Starla kembali menatap matahari yang juga turut serta menatapnya. Memberi senyum terima kasih pada mentari yang telah ikhlas melepas cahayanya.

"Mataharinya cerah banget, ya, Jo?" Lirih Starla sambil menatap benda langit tersebut.

Jovan terkekeh. "Itu mah bukan cerah, udah panas, Star."

Setelah sekian lama, kekehan kecilpun mulai terdengar dari mulut perempuan manis itu.

"Semoga hari ini secerah matahari, ya?" Jovan tersenyum.

"Iya, semoga."

.

Belva Aretha Salshabila. Perempuan berambut gelombang itu baru saja tiba di rumahnya yang berada di Surabaya.

"Huft, akhirnya, sampai juga!"

Belva melempar tasnya asal lalu merebahkan dirinya di kursi panjang ruang tamu.

"Gue kabarin Starla kali ya?" Monolog Belva pada dirinya sendiri. Tangannya lalu dengan gesit membuka sebuah aplikasi dan matanya langsung fokus pada salah satu room chat.

Starla cntk

Hai
Gue udh smpai rumah!

Tidak lama setelah meninggalkan room chat itu, tampak mamanya dari arah dapur sambil membawa segelas minuman.

"Ih, mama kok udah repot aja?" Goda Belva ala-ala sungkan. Mamanya seketika menatap Belva dengan tatapan curiga.

"Bukannya kamu seneng, mama bikinin teh? Kamu kan nggak bisa bikin." Goda mama Belva sambil meminum secangkir teh hangatnya.

"Bukan nggak bisa, ma. Cuma belum bisa," elak Belva lalu menyeduh secangkir teh yang sudah mamanya siapkan untuknya.

Setelah menghabiskan sebagian waktunya dengan kegiatan minum teh, mata Belva kembali berpusat pada sebuah aplikasi yang belum memberikan notifikasi apapun.

"Kenapa, Bel? Kok mukanya ditekuk gitu?" tanya mama Belva.

"Ini loh, ma," ucap Belva menggantung kalimatnya, "Starla aku chat nggak dibales, padahal udah 10 menit yang lalu."

BAD LOVER [End]Where stories live. Discover now