45. MASA PENJAGAAN

119 6 0
                                    

Maaf banget kirain ini Jumat makanya baru update 😔

Selamat kalian mempunyai author jompo spt saiaaa

Follow Instagram :
@aiisyca._
@wp.cookiesalwa

Selamat membaca!

⚠️ Don't be silent reader. Vote and comment to appreciate the author.

Terimakasih

###

"Al, kamu belum bangun?" Karena tidak ada jawaban, Candra memutuskan untuk memasuki kamar Aldara. Dan bisa dilihat, anak laki-laki kesayangannya itu masih tidur.

Tepat ketika Candra hendak menyingkirkan handphone Aldara, pria itu dibuat salfok dengan layar ponsel Aldara yang menampilkan sebuah judul komik dengan tema BxB.

"Al, kamu baca ginian?"

Samar-samar mendengar suara seseorang, Aldara pun membuka matanya. Dan betapa terkejutnya laki-laki itu saat menyadari ponselnya tengah dipegang oleh Candra.

Sontak Aldara merebut benda itu dan membaliknya.

Candra yang sudah curiga pun bertanya, "Kamu baca komik BL?"

Aldara membulatkan mata. "Enggak."

"Yakin?"

"Iya,"

"Coba ayah lihat,"

Candra memposisikan dirinya di samping kiri Aldara lalu menggapai benda pipih milik anaknya itu dengan perlahan.

"Ini apa?" tanya Candra. "Udah berani bohong sama ayah?"

"Nggak gitu, Ayah," ujar Aldara sedih. Kepalanya menunduk lugu. "Aku cuma takut ayah marah karena aku baca gituan."

Candra menarik senyum simpulnya, lalu bergerak lebih dekat.

"Kamu gak mau ayah ceritain sesuatu?"

Aldara mendongak. "Cerita apa, Yah?"

"Ayah dulu juga suka BL kayak kamu. Bedanya, ayah lebih suka nonton, bukan baca," jelas Candra.

"Berarti, ayah dulu... fudan?"

"Iya, tapi secara diam-diam."

"Pasti ayah mau cari referensi buat papa, ya?"

Aldara tidak mengerti bagaimana bisa pertanyaan sensitif itu keluar dari bibir mungilnya.

Candra mencubit lengan Aldara pelan. "Enak aja! Nggak, ya!"

"Ih.... Pipi ayah merah, wkwkwk," goda Aldara sembari menunjuk-nunjuk ke arah pipi Candra yang tampak berubah warna.

Kata-kata menjebak yang Aldara lontarkan, tentu membuat Candra malu. Dan sekarang, pria paruh baya itu berencana untuk membalas dendam.

"Al, kamu mau ayah kasih tahu sesuatu, nggak? Sebuah rahasia," ucap Candra, mengawali aksi balas dendamnya.

"Rahasia apa, Yah?"

"Kasih tahu, nggak, ya?" Goda Candra sembari menunjukkan ekspresi lumayan menyebalkan.

"Terserah ayah, sih, kan, ayah yang mau cerita. Tapi kalau sekiranya gak penting-penting amat, ya, mending gak usah soalnya aku mau siap-siap ke sekolah,"

"Yakin, gak penting? What if about Jovan?"

Mendengar nama Jovan, Aldara yang semula hendak berdiri, tiba-tiba duduk kembali. "Jovan? Jovan kenapa? Ayah berhantem lagi sama dia? Kan, aku udah bilang, kalau-" ujar Aldara menggebu-gebu.

BAD LOVER [End]On viuen les histories. Descobreix ara