62. PEMBALASAN DENDAM

153 11 7
                                    

Haii. Masih pada tidur kah? Atau udah bangun tapi masih mager?

5780 kata. tapi kalau kalian sabar pasti bisa namatin cerita ini 😚

Selamat membaca!

Feedback yang baik dari para readers sangat author tunggu 🙆💗

***

"DASAR ORANG-ORANG SIALAN! BERANINYA MAIN BELAKANG BANGSAT!" Jovan melempar batu berukuran sedang itu dengan sekali hantam. Lemparan itu berhasil melesat tepat pada kaca jendela tempat pertemuan rahasia mereka dan berakhir pecah. Jovan sama sekali tidak merasa bersalah dengan perbuatannya. Karena itu merupakan satu-satunya cara yang bisa dia lakukan untuk meluapkan kemarahannya pada orang-orang sialan, yang saat ini memang belum bisa ia balas secara langsung.

Tepat setelah pecahnya salah satu jendela, batu itu menggelinding menyusuri tanah dan berakhir di kaki salah seorang laki-laki berwajah sama dengan Rega. Arga Raza Dinata.

Arga memingit batu itu lalu melemparkan balik benda bulat itu ke arah Jovan. Bukan, bukan berniat membalas maupun menyakiti. Semua itu Arga luapkan untuk memberi pelajaran kepada Jovan bahwa semua hal tidak akan terselesaikan dengan cara seperti ini.

"Lo pikir, dengan lo merusak fasilitas yang ada disini, semua masalah bakal selesai? Nggak. Lo justru nambah-nambahin masalah, Jovan!" Tukas Arga dengan nada penuh penekanan di setiap kalimatnya. Laki-laki yang merupakan saudara kembar Rega itu mengatur baik-baik deru napasnya yang sebetulnya sudah muak dengan keadaan. Namun mau tidak mau dia harus kuat demi menemani ATLANTIS menghadapi permasalahan ini.

"Lo tahu kan? Atlantis udah keluar duit buat nyewa tempat ini. Jangan lo teruskan perbuatan lo yang sia-sia ini. Karena itu sama aja dengan lo gak menghargai usaha kami untuk menyewa tempat ini demi pertemuan kita!"

Seolah perkataan Arga hanya angin lalu baginya, Jovan tidak memperhatikan peringatan laki-laki itu. Jovan terus menendangi beberapa benda di sekitarnya lantaran kesal dengan kelicikan orang-orang yang membuatnya muntah. Dia masih tidak habis pikir ada apa dengan orang-orang itu? Kenapa mereka semua sebegitu bencinya kepada Alexa? Lagi pula, membalaskan dendam atas sesuatu yang telah lalu, sebetulnya tidak ada gunanya lagi jika dipikir-pikir, bukan? Itu hanya akan membuang-buang waktu dan tenaga. Hasilnya pun tidak akan lama.

PYAR!

"JOVAN CUKUP! HENTIKAN SEMUA INI!"

Tristan si paling irit bicara dan si paling irit tenaga selama ini pun menyeruakkan kekesalannya pada tingkah laku Jovan yang menurutnya sangat kekanak-kanakan. Mengapa? Karena sejak tadi laki-laki bertubuh tinggi itu terus meneriakkan umpatan-umpatan diiringi rusaknya beberapa barang, dan terakhir dia memecahkan sebuah gelas yang ada disana hanya demi pelampiasan amarah yang tak dapat dikontrol.

"BERHENTI ATAU KELUAR DARI SINI?!" Raka yang terkenal paling lembek dan paling jarang ditakuti itu pun menunjukkan sisi kerasnya karena tak kuasa menahan kekesalan sama halnya dengan Tristan. Dan baru detik itu Jovan mau berhenti.

Arga beserta kembarannga menghela napas berat. Organ-organ di kepala mereka serasa ingin lepas satu persatu meninggalkan masing-masing sangkar. Apalagi Arga. Laki-laki yang merupakan adik kembar Rega itu, andai dia memilikinya kekuatan magis, akan dia gulung juga bumi ini sekalian. Tidak ada yang dapat membayangkan betapa lelahnya Arga akhir-akhir ini. Dia harus bolak-balik memastikan rencana dan strategi apa yang akan orang-orang gila itu lakukan pada misi mereka demi menjaga keselamatan Alexa dan anak-anak Atlantis.

Arga tahu, sebagian anak-anak Atlantis telah banyak yang mengundurkan diri. Mereka semua rela melepas jabatan sebagai anggota Atlantis bukan murni karena keinginan mereka. Semua itu tidak lain ialah paksaan dari Sella untuk membuat Alexa semakin terpuruk dengan bubarnya satu persatu anggota yang perempuan itu miliki.

BAD LOVER [End]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora