34. AWAL TAHUN YANG MENYENANGKAN

183 10 0
                                    

Sedih bngt votenya turun 🥺🥺

Ayo guys, vote ya!!!

Gak vote, gak update 😏

Selamat membaca 💘

###

Sepulang dari rumah Aldara untuk mengantar laki-laki itu, Jovan memasuki rumahnya yang kembali sepi dengan perasaan senang.

Cukup lama langit menyatukan bahagianya bersama air. Cukup lama pula angin menyebarkan rindunya di sepanjang jalan yang ia lalui.

Berpuluh-puluh menit setelahnya, laki-laki itu masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri. Malam ini dia tidak tidur karena sebentar lagi jarum jam akan menyentuh angka 5 pagi.

Selesai membersihkan diri, laki-laki itu tidak langsung istirahat. Kaki panjangnya ia langkahkan ke arah dapur untuk memasak mie instan yang kebetulan hanya makanan itu yang dia punya sekarang.

"Gapapa, deh. Yang penting gue bisa sarapan," gumam Jovan.

Jari besarnya itu kemudian dengan lincah memasak makanan yang tersisa di lemari dapurnya. Kemudian, ia berpikir, hari ini, gue masakin apa, ya, buat dia?

Laki-laki itu pun segera membuka aplikasi pemesan makanan online dan mencari toko yang sudah buka. Untung saja, ada salah satu toko yang sudah buka dan kebetulan semua menu disana adalah favorit penerimanya.

"Al suka ini, gue ingat! Dia pasti suka kalau gue kasih ini." Salah satu jarinya pun ia gerakkan memencet tombol pesan pada menu sandwich isi sayur, sosis dan daging.

"Kayaknya cukup." Jovan menghitung sisa uang di dalam dompetnya. Setelah dirasa cukup, laki-laki itu pun semakin yakin untuk memesan. Karena jarak kedai dan rumahnya tidak terlalu jauh, tepat pada pukul 06.00 pesanan itu telah sampai.

"Berapa?"

"15 ribu. Ongkirnya 5 ribu. Jadi 20 ribu." Jovan pun segera merogoh saku seragam yang telah ia kenakan dan memberikan uang sejumlah seperti yang kurir katakan.

Selesai dengan itu, ia pun memasukkan sandwich tadi ke dalam sebuah kotak bekal kecil. Kotak bekal itu sengaja ia beli dengan jumlah yang lumayan banyak sehingga dia tidak perlu gonta-ganti tempat untuk memberikan makanan pada seseorangnya.

"Gue jadi gak sabar, mau kasih ini."

Tidak lama, suara klakson motor terdengar bersahutan di depan pintu pagar rumahnya. Menandakan bahwa teman-temannya telah hadir untuk mengajaknya berangkat bersama.

"JOVAN!!! GPL GPL! GAK PAKE LAMA!" Teriak Raka dengan suara lantang.

"KALAU LAMA, GUE TINGGAL!" Timpal Shaga. Yang langsung membuat Jovan terburu-buru untuk menghampiri mereka. Sedangkan Alexa yang sejak tadi diam, sibuk ngedumel sendiri.

"Lama banget."

"Yaelah, Bos. Coba aja kalau Neng Starla. Selama apapun, pasti Bos bakal nunggu, kan?" Alexa bergidik ngeri mendengar celotehan Shaga. Sementara laki-laki bertubuh agak gempal itu hanya mampu menertawai ketuanya.

"Sorry, lama." Jovan yang baru keluar dari rumahnya itu, tanpa permisi naik ke atas jok motor Raka hingga membuat sang pengendara hampir oleng.

"Naik gak bilang-bilang lo!" Jovan cengengesan. "Motor lo mana?"

"Bensinnya habis. Gue belum sempat beli."

Sejauh penglihatan orang-orang, Jovanka adalah sosok paling sederhana nomor satu sebelum Shaga, juga menempati posisi pertama sebagai laki-laki paling baik yang orang-orang kenal dari lingkaran Atlantis.

BAD LOVER [End]Where stories live. Discover now