48. WE ARE OFFICIAL!

215 10 2
                                    

Aku up sore soalnya mataku udah susah dibuka, takut ketiduran 😔

Baca ini dijamin malam Minggu kalian full kupu-kupu!

4456 kata 😸

Selamat membaca 💝

***

Satu bulan kemudian...

Selesai merapikan barang-barang ke dalam tas, Aldara berjalan ke luar kelas dengan langkah memburu. Dia benar-benar tidak tenang sekarang, setelah mendapat kabar dari orang rumah bahwa Jovan tengah berkelahi hebat dengan ayahnya saat ini.

Begitu sampai di depan kelas XII IPS 3, langkah Aldara berhenti. Sejenak ia mengatur napas sebelum menelusur ke dalam ruangan tersebut. Mata Aldara seketika membulat ketika dia hanya mendapati tujuh orang siswa yang tersisa, dan tidak termasuk Jovan disana.

"Jovan udah pulang?" tanya Aldara kepada salah seorang dari ketujuh siswa tersebut.

"Jovan udah pulang dari tadi. Katanya, dia lagi kurang enak badan," balas salah seorang siswi berambut tipis panjang.


Cukup dengan jawaban itu, Aldara pun kembali keluar untuk selanjutnya bergerak ke arah parkiran. Dia berharap bahwa Jovan masih ada di sana dan kabar yang ia dengar barusan itu tidak benar.

Akan tetapi, hasilnya nihil. Aldara justru dibuat semakin panik setelah melihat beberapa anak ATLANTIS melingkar di area itu, tetapi tetap saja, tidak ada tanda-tanda kehadiran Jovan disana.

Aldara memberanikan diri mendekat lalu bertanya, "Raka, Jovan udah pulang?"

Raka yang semula sibuk bermain game di atas motornya, sontak mengangkat pandangan begitu suara lirih itu terdengar.

"Oh iya, gue lupa bilang kalau tadi si Jovan maag-nya kambuh, makanya dia cepet-cepet pulang," balas Raka.

"Maag? Sejak kapan Jovan punya maag?"

Aduh. Refleks Raka menepuk jidatnya setelah menyadari balasan apa yang dia berikan barusan.

Raka lupa bahwa Jovan telah berpesan kepadanya bahwa ia boleh mengatakan apapun sebagai alasan kecuali maag, karena Jovan tahu bahwa dirinya tidak memiliki maag maupun riwayat penyakit lainnya.

Sikap Raka dalam menanggapi pertanyaannya sontak mengundang rasa curiga Aldara. Ia menjadi berpikir bahwa kabar tersebut hanyalah pemancing yang sengaja dibuat untuk membuat dirinya khawatir.

"Kamu bohong, ya?"

Lidah Raka tiba-tiba menjadi gagap. Ia bingung bagaimana caranya agar Aldara percaya setelah balasan konyol yang terlanjur dia ucapkan.

Untungnya, tidak lama setelah itu, Shaga datang untuk membantu.

"Loh, Al? Lo kok masih disini? Lo udah tahu kabar soal Jovan, belum?" sela Shaga memotong pergerakan mulut Raka yang tetiba gagap.

"Hah? Kabar apa?"

"Coba cek handphone lo. Jovan bilang ke gue, katanya lo belum ngebaca chatnya dari tadi," balas Shaga menggugupi.

BAD LOVER [End]Where stories live. Discover now