Writer VS Reader

16 : Ketika Lagi Asik Stalking

Dengan kondisi masih setengah sadar, Sena terbangun sekitar pukul satu dini hari. Tangannya meraba-raba meja kecil di samping tempat tidur. Sena sukses mengambil ponsel setelah mengeluarkan sedikit tenaga ekstra. Mata sipitnya itu berusaha melihat layar ponsel dalam kegelapan. Sejurus kemudian, Sena menekan tombol wattpad yang tertera di sana.

Sena sudah menanti-nanti balasan pesan dari @ gulagula sejak kemarin. Sena bahkan sudah bersumpah akan melupakan @ gulagula kalau orang itu tidak membalas pesan terakhirnya dalam waktu 1 x 24 jam.

Setelah membuka menu pesan pada aplikasi wattpad, satu fakta yang harus diterima Sena saat ini: @ gulagula belum juga membalas pesannya.

Mungkin kalimat 'seperti ada yang kurang kalau tidak ada dia' terdengar lebay dan iuh-sekali. Sejujurnya, Sena merasa dirinya memang tidak sedang jatuh cinta. Sena hanya dilanda rasa penasaran.

Penasaran dan jatuh cinta itu dua hal yang berbeda bukan?

Sena membuka akun @ gulagula sembari terus menahan rasa kantuknya yang ternyata semakin menjadi.

Oke, @ gulagula memang belum buka wattpad sejak saat itu. Deretan aktivitas yang dimuat di halaman profilnya menunjukkan dia hobi sekali meng-klik vote. Kemungkinan besar cerita Sena satu-satunya yang diberi komentar. Kalau saja Sena bisa scrolling sampai titik terbawah, Sena pasti bisa membuktikan itu mitos atau fakta.

Sayangnya, kenyataan berkata lain.

Terlalu asik bermain ponsel sampai tidak menyadari kalau tubuhnya dari tadi merengek minta istirahat.

DBUKKK!

Benda itu merosot melewati genggaman Sena yang semakin melonggar. Tidak tanggung-tanggung, ponselnya terjatuh dengan tidak anggunnya tepat menghantam dada Sena.

Sepertinya Sena memang harus tidur kembali.

Tanpa menyalahkan kenapa ponselnya harus jatuh di saat dia sedang asik-asiknya stalking, Sena menaruh benda pintar itu ke tempat awal.

Dan, dengan tekad kuat, dia mulai memejamkan mata dan berusaha untuk melanjutkan tidurnya kembali.