#1: First Meet

12.7K 1.2K 205
                                    

Jangan lupa untuk klik tanda bintang di sudut kiri bawah setelah membaca chapter ini, terima kasih

🌼🌼🌼

Gadis berambut hitam sebahu itu menghentikan langkahnya di seberang zebra cross saat lampu lalu lintas untuk pejalan kaki berwarna merah. Di kejauhan, gedung yang ditujunya sudah terlihat menjulang dengan matahari pagi yang masih malu-malu menampakkan dirinya. Matahari musim semi yang begitu menyejukkan, seharusnya. Namun, tidak cukup menyejukkan bagi gadis itu.

Tangannya terkepal. Sekejap saja rasa sesak itu menggelegak dalam dadanya, membuat napasnya memburu tidak beraturan. Dalam ingatannya, kelebatan-kelebatan peristiwa belasan tahun silam kembali menari-nari. Saat ia dan sang ibu harus terusir dari rumahnya sendiri. Digantikan posisinya oleh seorang wanita cantik beserta anak lelakinya. Wanita yang belakangan gadis itu tahu telah merebut ayahnya dari sang ibu.

Dan wanita itu saat ini mungkin sedang duduk di singgasananya dalam gedung itu dengan wajah congak. Ia menang telak.

Lampu berubah menjadi hijau, gadis itu melanjutkan kembali perjalanannya. Ada urusan penting yang harus ia selesaikan dengan wanita itu. Ia tidak akan membiarkan wanita itu menang telak dengan sangat mudah.

"Aku ingin bertemu dengan direktur kalian," ujar gadis itu terlihat tidak sabar saat sampai di meja resepsionis.

Sang resepsionis sempat menatapnya sekilas sebelum menyalakan interkom yang menghubungkannya dengan meja sekretaris pribadi sang direktur.

"Tidak perlu menelpon, direkturmu yang menyuruhku datang kemari. Bilang saja aku Han Yeonmi!" gadis itu terkesan seperti memberi perintah.

Sang resepsionis tidak serta merta menuruti kemauan sang tamu. Ia tetap menghubungi sekretaris direktur. Bukan untuk menanyakan apakah direktur punya janji, tetapi untuk memberitahu kalau ada seorang gadis yang memaksa ingin bertemu dengan direktur.

"Harap tunggu sebentar," ucap sang resepsionis ramah seraya tetap mengembangkan senyum meski respon yang ia dapat dari gadis bernama Han Yeonmi itu hanya decihan kesal.

"Kubilang kan kau tak perlu memberi tahu sekretarisnya. Cukup beritahu aku saja di mana letak ruangannya. Aku bisa menemuinya sendiri," protes Yeonmi agak kesal.

"Kami punya peraturan, nona," jawab sang resepsionis.

Bersamaan dengan helaan napas Yeonmi yang berhembus keras, interkom sang resepsionis berbunyi. Membuat wanita itu mengalihkan perhatiannya sejenak.

"Baiklah," terdengar sang resepsionis berujar seraya menatap Yeonmi sekilas.

Sang resepsionis terlihat memberi kode pada seorang security agar mengantar Yeonmi ke ruang direktur.

Pintu ruangan direktur yang ada di lantai teratas gedung itu terbuka. Yeonmi melangkah tanpa ragu mendekati seorang wanita yang duduk di kursi sedang membelakanginya.

"Kau datang lebih awal dari yang kuduga," ujar wanita itu dengan nada suara yang lembut namun terdengar cukup menyebalkan di telinga Yeonmi.

Gadis itu mendengus kesal lalu menatap wanita yang sedang membalikkan tubuhnya itu dengan tatapan tajam. Mata mereka bertemu. Sang wanita yang lebih tua menatapnya dengan penuh kelembutan sementara yang lebih muda menatap dengan penuh kepedihan. Satu ujung bibir sang gadis terangkat, membentuk sebuah seringaian.

[END] PoseidonKde žijí příběhy. Začni objevovat