#3: Who Is He?

5.9K 796 110
                                    

Sesuatu yang basah itu sangat terasa menempel di bagian wajahnya yang sensitif, membuat Yeonmi merasakan sensasi aneh di dalam pusat intinya. Benda apa itu? Kenapa basah dan sangat lembut?

Untuk sejenak Yeonmi terlena dengan sensasi itu hingga ada sensasi lain yang menyerobot masuk ke ruang perasanya. Ia merasakan napas seseorang berhembus di sekitar hidungnya. Kenapa begitu dekat?


Tanpa sadar Yeonmi meneguk ludahnya tak tenang dan segera bangkit untuk menghindar, tetapi orang itu segera menarik pergelangan tangannya hingga ia kembali terbaring di atas tubuh sang pria misterius.

Aroma mint dari pria itu segera memenuhi indra penciumannya. Aroma yang menyegarkan juga menenangkan, membuatnya terbuai dan tidak ingin segera beranjak. Hingga suara pria itu kembali mengusik alam imajinya.

"Kau tak hanya mencuri bahan makanan, tapi kau juga mencuri ciuman dariku," sang pria misterius berbisik di dekat telinga Yeonmi dengan suara beratnya, membuat tubuh gadis itu meremang dan refleks menutupi bagian mulutnya.

Ia harus segera pergi dari sana. Ia tidak boleh ketahuan. Wajahnya tidak boleh terlihat atau ia akan menanggung malu seumur hidupnya.

Beruntung kali itu si pria misterius tidak menarik kembali tangannya sehingga Yeonmi bisa lari keluar dari ruang temaram itu dengan membawa beberapa barang yang masih setia berada di tangannya.

Ia terus berlari tanpa menoleh ke belakang, tak lupa membenahi hoodie jaketnya yang sempat tersingkap saat insiden ciuman tadi, agar wajahnya tidak terlihat atau terekam kamera pengintai.

Napasnya terengah begitu sampai di salah satu sudut lobi tempat ia menyimpan barang-barangnya. Tanpa jeda istirahat, ia kembali berlari meninggalkan gedung perkantoran.

Hingga ia tiba di sebuah gang perumahan yang sepi, barulah ia berani menoleh ke belakang untuk memastikan tidak ada orang yang membuntutinya. Napasnya memburu seiring dengan langkah kakinya yang tertatih. Satu tangannya menenteng tas berisi pakaian, satu tangannya lagi masih memegang bahan makanan yang ia ambil dari dapur kantor.

Ingat dapur kantor, Yeonmi jadi ingat pria misterius itu lagi.

Siapa pria itu? Pria yang telah mencuri ciuman pertamanya dengan cara yang memalukan. Kenapa ia yang harus jatuh di atas tubuh pria itu?

"Sial!" umpatnya.

Setelah melewati lorong gang sepi yang panjang, Yeonmi tiba di depan sebuah gedung apartemen sederhana.
Hanya terdiri dari empat lantai. Mungkin hanya berisi sekitar empat belas kamar atau lebih. Jauh dari bayangannya yang berpikir apartemen warisan ayahnya adalah apartemen yang ada di gedung mewah juga terletak di pusat kota. Pintunya memakai password dan naiknya menggunakan lift. Tapi ini, ya sudahlah. Setidaknya Yeonmi punya tempat untuk beristirahat.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
[END] PoseidonWhere stories live. Discover now