#21: Bitterness

3.1K 561 53
                                    

"Bagaimana kondisimu?" tanya Minji seraya memperhatikan tubuh putra kandungnya itu secara seksama. Seolah tak ingin melewatkan satu inchi pun bagian tubuh anaknya yang luput dari pandangan matanya.

"Dengan apa ibu ke sini? Apa mendapat pengawalan?" tanya Sehun khawatir.

"Kondisimu seperti ini, masih mengkhawatirkan ibu."

"Penjahat itu masih berkeliaran." Sehun menghela napasnya.

"Apa bisa dari penjara ia memberi perintah mencelakai orang? Setahu ibu, penjara sangat ketat penjagaannya. Bahkan dinding pun bisa jadi telinga."

"Apa kita berpikiran sama? Kalau Kim Taejoon bukanlah pembunuh ayah?" Sehun menatap dalam ke manik milik ibunya.

Wanita paruh baya itu tersenyum, balas menatap putranya.

"Serahkan semuanya pada kepolisian. Mereka lebih tahu apa yang harus mereka lakukan."

"Bagaimana kalau mereka salah? Bagaimana kalau sebenarnya Kim Taejoon tidak bersalah?"

"Polisi tidak mungkin menangkap orang sembarangan tanpa bukti. Percaya saja pada mereka. Sekarang kita fokus saja pada keselamatanmu dan Yeonmi. Kalian dalam bahaya."

"Ibu sudah dengar kabarnya? Bagaimana bisa Chanyeol bertindak seceroboh itu menguak identitas Yeonmi ke publik? Apa ibu tahu kalau Chanyeol menawarkan kerjasama pada Yeonmi untuk mengambil alih kursi presdir?" tanya Sehun bertubi-tubi.

Sang ibu kembali tersenyum.

"Dia tidak akan mendapatkannya. Kalau dia pikir dengan menikahi Yeonmi kursi presdir itu bisa mereka rebut, mereka salah besar. Saham 50% itu tidak berarti apa-apa. Wasiat ayahmu lah yang kedudukannya paling kuat di mata hukum."

"Kenapa ibu bisa seyakin itu? Sebenarnya apa yang sedang ibu sembunyikan?" tanya Sehun menatap ibunya curiga.

Sang ibu sedikit mencondongkan tubuhnya ke arah Sehun dan berbicara pelan.

"Untuk hal-hal yang sangat penting, tidak hanya di penjara yang dindingnya memiliki telinga, tetapi di tempat ini juga."

"Jadi, ibu setuju Chanyeol menikah dengan Yeonmi?" Sehun yang mulai mengerti maksud perkataan ibunya segera mengalihkan pembicaraan.

"Menikah dan saling jatuh cinta adalah hak setiap orang. Ibu tidak bisa melarangnya." sang ibu terkekeh.

"Apa ibu belum tahu kalau sebelumnya Yeonmi dekat dengan Kim Taehyung? Dia putra Kim Taejoon. Dia juga menyusup ke perusahaan kita untuk mencari bukti kalau ayahnya tidak bersalah."

"Ibu yakin dia tidak mendapatkan apa-apa." sahut sang ibu seolah itu adalah hal biasa dan sudah ia ketahui sebelumnya.

"Jadi, ibu juga sudah tahu soal itu?"

"Anak itu. Apa dia tidak bisa menggunakan otaknya sedikit untuk menyamar? Dia bahkan tidak mengubah namanya sedikit pun. Hanya merubah penampilan yang biasanya parlente menjadi sederhana seperti anak muda pada umumnya." sang ibu terkekeh geli.

"Sepertinya aku harus belajar banyak dari ibu soal ilmu detektif. Ibu tahu banyak hal." Sehun ikut tersenyum, merasa takjub dengan insting kuat dari sang ibu.

"Hidup bertahun-tahun dengan ayah tirimu yabg dikelilingi oleh orang-orang licik membuat insting ibu jadi terasah. Pengalaman yang akan membuatmu melakukan berbagai cara untuk bertahan."

"Lalu apa rencana kita selanjutnya?" tanya Sehun antusias.

"Membiarkan mereka menjalankan skenarionya dan mengamati. Dari pengamatan itu kita bisa mencari titik lemah dan menyerangnya. Itu ilmu mengenali lawan yang diajarkan oleh mendiang ayahmu dulu."

[END] PoseidonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang