#22: Reunion

3.5K 554 65
                                    

Sore itu Taehyung berjalan gontai tak tentu arah di gang sempit menuju apartemen Yeonmi. Ia tidak menyadari sama sekali kalau kakinya membawanya ke sana. Yang ia tahu dirinya berjalan saja tanpa tahu akan ke mana.

Seusai upacara pemakaman ayahnya, Pengacara Jung mengajaknya bertemu perihal surat wasiat yang ditinggalkan oleh ayahnya. Sebelum meninggal, sang ayah sempat menitipkan dua buah surat pada pengacaranya itu untuk diberikan pada Taehyung ketika dirinya telah tiada. Seolah sang ayah telah memiliki firasat kalau hidupnya tidak lama lagi.

Taehyung belum membuka kedua surat itu. Pikirannya masih melayang tak tentu arah. Bahkan ketika Pengacara Jung berbicara panjang lebar mengenai banyak hal, hanya satu informasi yang bisa ditangkap oleh daya ingatnya.

Informasi tentang dugaan kalau penyebab kematian ayahnya adalah karena alergi makanan. Dugaan sementara ada yang sengaja memasukkan makanan jenis tertentu agar ayahnya alergi hingga gagal bernapas dan meninggal dunia.

Langkah Taehyung terhenti saat netranya menangkap sosok gadis yang begitu dirindunya. Gadis itu berdiri menatap Taehyung dengan mata berkaca.

"Yeonmi," gumam Taehyung lirih. Namun, ia segera membuang pandangannya ke arah lain begitu teringat kalau gadis yang dicintainya itu akan segera menikah dengan orang lain. Matanya berkaca, hatinya tersayat saat mengingatnya.

Hati Yeonmi pun ikut tergores melihat Taehyung membuang tatapannya. Apa pria itu kini membencinya? Ke mana Kim Taehyung yang dulu selalu datang dan meyakinkannya kalau ia bisa membahagiakan Yeonmi?

"Apa kau mau memaafkan aku?" tanya Yeonmi dengan buliran bening yang menetes begitu saja dari matanya.

Taehyung menoleh dan menatap Yeonmi dengan tatapan perih.

"Apa yang harus kumaafkan?" tanya Taehyung dengan suara parau.

Yeonmi tak kuat lagi menahan perasaan bersalahnya hingga ia berlari dan menghambur ke pelukan Taehyung. Setelahnya ia terisak di dada pemuda itu.

Taehyung yang terkejut atas sikap Yeonmi padanya hanya terdiam. Ia bahkan tidak percaya kalau Yeonmi sedang memeluknya. Ia masih berpikir kalau yang sedang dialaminya adalah mimpi. Sama seperti yang ia alami tempo hari.

"Maafkan aku karena sudah menuduhmu berkomplot dengan rentenir itu." ujar Yeonmi dengan suara yang lirih terdengar karena terhalang oleh dada Taehyung.

"Aku sudah tahu semuanya. Aku menyesal sudah pernah membencimu. Mulai sekarang aku tidak akan memendam perasaanku lagi karena itu sangat menyiksaku."

Yeonmi sesenggukan, sementara Taehyung berusaha untuk mencerna rangkaian kalimat yang dikatakan Yeonmi barusan. Rasanya seperti sebuah dongeng kehidupan yang happy ending. Mungkinkah? Mungkinkah Yeonmi ingin mengatakan kalau ia masih memiliki perasaan yang sama dengan dirinya?

"Kau tidak mau memaafkan aku? Padahal aku sudah memelukmu seperti ini. Aku sangat merindukanmu, Kim Taehyung." Yeonmi mendongak, mencari netra dari pria yang dicintainya itu.

Taehyung menundukkan wajah kemudian balas menatap mata Yeonmi yang masih basah dengan airmata.

Gadisnya begitu merindukannya. Bukankah itu berita menggembirakan yang bisa membuat Taehyung kembali menapak tanah?

"Aku juga merindukanmu, Han Yeonmi." senyum mengembang di wajahnya bersamaan dengan dua bulir air bening mengalir dari mata pemuda itu.

Ia sadar kalau air mata itu akan membuatnya terlihat konyol. Namun, ia tidak bisa menyembunyikan perasaan bahagianya. Ia memang benar-benar membutuhkan Yeonmi saat itu.

Yeonmi tersenyum mendengar perkataan Taehyung. Ia berjinjit dan memberikan kecupan lembut di bibir pemuda itu. Taehyung terlalu bahagia sehingga ia pun membalas kecupan Yeonmi dengan sebuah lumatan lembut.

[END] PoseidonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang