#26: Runaway Bride

3.1K 547 65
                                    

Yeonmi mematut wajahnya di cermin. Gaun putih yang dikenakannya juga make up minimalis yang dipakainya, membuat wajahnya tampak sedikit bercahaya.

Jantungnya mulai berdebar tidak karuan menanti apa yang akan terjadi padanya hari ini.

Sejak peristiwa Yeonmi menguping Taehyung entah melakukan apa di kamar mandi tempo hari, pemuda itu tak pernah menghubungi Yeonmi. Begitu juga sebaliknya. Mereka seolah malu untuk saling berinteraksi. Padahal Yeonmi ingin sekali mengatakan perihal warisan orang tua mereka yang berkaitan dengan Taman Resort Poseidon itu.

Gadis itu menghela napasnya jengah kemudian bertanya-tanya sendiri dalam hati. Apakah rencana awal mereka akan tetap berjalan? Bagaimana bisa Kim Taehyung membiarkan Yeonmi hidup dalam kecemasan selama beberapa hari belakangan? Kalau rencana menggagalkan pernikahan ini tidak jadi, bagaimana? Apa yang harus dilakukannya untuk menghentikan semua ini?

Kedua bahu Yeonmi meluruh. Tak bersemangat.

Kaerin yang menyadari perubahan mood Yeonmi itu hanya memperhatikan dari sudut ruangan. Ia masih belum beranjak karena masih fokus pada alat komunikasi yang menempel di telinganya.

"Kau tinggal memakai sepatumu, nona." ujar sang perias pengantin yang sudah menyelesaikan pekerjaannya.

Kini mereka sedang berada di ruang ganti di salah satu hotel di kawasan Gangnam yang akan menjadi lokasi pernikahan Yeonmi dan Chanyeol. Seperti yang diharapkan dan dielu-elukan banyak orang kalau pesta pernikahan ini akan digelar dengan sangat mewah.

Padahal Yeonmi sudah mengingatkan Chanyeol berkali-kali untuk mengadakan pesta yang sederhana saja. Pria itu keras kepala. Jadi, Yeonmi membiarkannya saja. Toh kalau rencana Taehyung berjalan lancar, rasa malu si pria keras kepala itu akan berkali-kali lipat imbasnya.

Sang perias pengantin membantu Yeonmi untuk berdiri. Memakai sepatu dengan hak setinggi kurang dari 5cm yang sejak tadi tergeletak di dekat kakinya.

"Sempurna," ujar sang perias pengantin seraya menatap Yeonmi dari ujung kepala hingga ujung kaki. Gaun pengantin yang putih berkilat di bagian bawahnya berpadu dengan bando bunga yang melekat di atas kepala membuat Yeonmi makin terlihat bersinar. Penutup wajah yang menempel di bando bunganya pun tampak apik bertengger di belakang kepala.

Seorang asisten perias pengantin berjalan mendekat dengan sebuket bunga mawar dan lilac ungu. Ia menyerahkan buket bunga itu pada Yeonmi.

Bersamaan dengan itu, terdengar suara ketukan di pintu ruangan. Sepertinya sudah tiba waktu untuk Yeonmi keluar. Acara inti pernikahan akan segera dimulai.

Yeonmi menghela napasnya. Wajahnya tampak begitu cemas. Jantungnya semakin berdegup kencang. Seandainya tidak ada riasan make up tentu titik-titik bening keringatnya sudah terlihat di berbagai sudut wajahnya.

Dua orang pria masuk ketika sang asisten perias pengantin membukakan pintu. Pria pertama berpenampilan seperti bodyguard, pria yang kedua agak lebih pendek, wajahnya terlihat agak imut dan sangat kontras dengan kumis yang bertengger di atas bibirnya.

"Dia mengaku sebagai paman angkat mempelai wanita. Memaksa untuk bertemu. Apa kau mengenalnya?" tanya sang pria yang postur tubuhnya lebih besar.

Kaerin yang sejak tadi masih fokus pada informasi keamanan lingkungan sekitar, atensinya langsung beralih pada kedua pria itu.

Yeonmi mengerutkan dahinya keheranan. Paman angkat? Sejak kapan ia punya paman angkat? Refleks ia menatap sang pria bertubuh pendek yang berkumis. Pria itu mengerjap lalu menatap Yeonmi tajam seolah sedang memberi kode sesuatu.

Mata Yeonmi membeliak begitu menyadari siapa pria itu, tetapi sang pria memberi isyarat dengan kerjapan matanya agar Yeonmi bersikap biasa saja.

Butuh waktu sekian detik untuk Yeonmi menguasai buncahan rasa senang di dadanya. Penyelamatnya sudah datang, meski ia sama sekali tidak menyangka kalau seorang Min Yoongi yang akan membawanya kabur dari sana.

[END] PoseidonWhere stories live. Discover now