#20: Frustrated

3.4K 565 72
                                    

Taehyung berusaha untuk berkonsenterasi meski rasanya sulit. Langkahnya tidak semantap biasanya ketika memasuki sebuah gedung perusahaan otomotif terbesar ketiga di Korea Selatan.

Kalau Seokjin tidak terus-terusan menceramahinya dengan segala tetek bengek nasib perusahaan, kalau saja kakak sepupunya itu tidak terus-terusan menerornya dan mencecarnya agar segera menyelesaikan masalah saham, ia akan lebih memilih menghabiskan waktunya mencari pelaku yang telah membuat Yeonmi membencinya. Atau menguntit gadis itu seharian karena rasa rindunya yang begitu sangat.

Ia tiba di depan meja resepsionis. Berusaha tersenyum sebentar untuk sekedar berbasa-basi pada wanita penjaga meja depan yang langsung terlihat memasang pose cantik sempurna. Tipikal karyawan perusahaan otomotif yang sebagian besar harus memiliki fisik dan penampilan sempurna.

Taehyung sadar, ia begitu tampan dan ia tahu kalau wanita itu sudah terpesona padanya. Biasanya ia akan meladeni wanita itu dan mempermalukannya di akhir, menceramahinya agar sebagai wanita setidaknya harus punya harga diri. Tidak berlenjeh-lenjeh seperti wanita murahan di depan pria yang baru saja dikenalnya.

Namun, ini bukan saatnya untuk bermain-main. Taehyung sedang dalam kondisi mood terburuknya.

"Aku ada janji dengan Tuan Ji. Bisa tunjukkan di mana ruangannya?" Taehyung bertanya seraya membuang tatapannya dengan malas ke arah lantai.

"Dengan siapa?"

"Kim Taehyung."

Wanita itu tampak menyusuri daftar tamu yang sudah membuat janji dengan atasannya.

"Kau dari Kim Corp?" tanyanya lagi.

Taehyung hanya mengangguk acuh.

"Karyawan? Manajer?"

Taehyung menghela napas jengah dengan segala pertanyaan wanita di hadapannya itu.

"Aku putra presdir Kim Taejoon."

"Baiklah, akan kuantar," ujar si wanita dengan senyum sumringah. Setelah salah seorang rekan menggantikan posisinya, wanita itu berjalan mendahului Taehyung.

Taehyung bersumpah demi bunga-bunga yang sedang bermekaran di luar sana, kalau moodnya tidak sedang dalam kondisi buruk, ia pasti akan langsung mendamprat si wanita yang kini sedang mengibaskan rambut panjangnya.

"Cih, dia pikir aku akan tergoda apa?" cemooh Taehyung dalam hati.

Cukup lama Taehyung bertahan dalam kebungkamannya, apalagi ketika sepanjang koridor yang terasa amat panjang wanita itu sengaja berjalan berlenggak-lenggok di hadapannya hanya dengan menggunakan rok mini dan blus yang sangat ketat di tubuhnya. Taehyung memang suka wanita, ia pria normal. Tetapi, ia tidak suka pada yang berlebihan seperti ini.

Ketika mereka sampai di sebuah ruangan di lantai empat, wanita itu tersenyum seraya memberi tahu kalau mereka sudah tiba di tempat yang dituju.

"Kalau kau butuh sesuatu, bisa cari aku di tempat tadi," wanita itu mengedipkan sebelah matanya.

Taehyung tersenyum simpul, lalu mendekatkan wajahnya pada wanita itu.

"Lainkali, gunakan gajimu untuk membeli pakaian yang lebih layak. Bagian belakang tubuhmu sungguh mengganggu pemandanganku."

Setelahnya Taehyung beringsut pergi tanpa mempedulikan wajah sang wanita yang sudah tak terdefinisi lagi kesalnya. Ia merasa marah juga terhina dengan perkataan Taehyung barusan, tetapi terlihat tidak bisa mengatakan apapun, apalagi menyerapah.

Penyebabnya adalah pertama, Kim Taehyung terlalu tampan. Kedua, Kim Taehyung adalah anak presdir. Ketiga, ia adalah tamu atasannya.

Dengan wajah tertekuk entah menjadi segi berapa, wanita itu mengetuk kemudian memberitahu kalau Kim Taehyung yang membuat janji sudah datang. Tak lama Taehyung dipersilakan masuk, lalu wanita itu pergi tanpa mengatakan sepatah kata pun.

[END] PoseidonWhere stories live. Discover now