Chapter 9: Date Invitation?

167 31 3
                                    

Bandung, April 2016

Sore itu, tiga orang gadis tampak tengah bercengkrama di ruang sekretariat COPA. Ketiganya asyik berbincang, sesekali diiringi dengan canda tawa.

"Anak-anak masih lama ga ya latihannya?" tanya Momo di sela-sela percakapan mereka.

Jisoo melirik jam tangannya sekilas. "Paling bentaran lagi, udah mau jam 5."

Momo dan juga Sana tengah menunggu Jennie, seperti biasa mereka akan pulang bersama. Jennie yang tergabung di tim band & performance memang sedang berlatih guna mempersiapkan diri mengikuti festival olahraga dan seni. Mereka akan menampilkan pertunjukan band dengan Jennie dan Taeyong sebagai rapper nya.

Sementara itu, Jisoo tadinya hanya mampir sebentar ke sekre untuk mengambil beberapa berkas. Namun dirinya malah berakhir menetap di sana, bercakap-cakap dengan kedua adik tingkatnya itu.

Momo tiba-tiba berdiri lalu berjalan menghampiri pintu.

"Momo mau kemana?" tanya Sana ketika melihat sahabatnya itu.

Momo menghentikan langkahnya, ia berbalik memandang Sana. "Kebelet pipis gue, mau ke toilet. Mau ikut?"

Sana menggeleng pelan.

"Gue ikut dong," sela Jisoo.

Ia memandang Sana sekilas. "Sana gapapa ditinggal sendiri dulu?"

"Gapapa Kak. Emangnya Sana anak kecil apa?"

Jisoo tersenyum jahil pada Sana. "Awas nanti ada ...."

"Ihh Kak Jisoo jangan nakut-nakutin Sana! Ga sukaa," pekik Sana cepat. Wajahnya sudah merengut lucu.

Momo dan Jisoo tertawa melihat ekspresi Sana, mereka gemas melihatnya.

Semenit kemudian, keheningan sudah menyelimuti Sana yang tinggal seorang diri di sekre. Ia menengok ke kanan dan kirinya, memastikan tak ada apa-apa. Ia jadi sedikit tak tenang, padahal di luar masih cukup terang. Ya, Sana memang sepenakut itu.

Cklek~

Sana terlonjak kaget mendengar suara pintu dibuka perlahan.

"Ga ada orang ko ga di kunci," kata seseorang di balik pintu.

Pintu sekre terbuka lebar, menampilkan sosok lelaki yang Sana kenal.

"Loh, Sana ..." ujar lelaki tersebut. Netranya menangkap visual gadis cantik tersebut tengah duduk mematung di sisi yang tak terlihat ketika pintu belum terbuka sempurna.

"H-- Hanbin ...."

Lelaki tersebut melangkah masuk ke ruangan sekre. "Ngapain lo di sini sendirian?"

"Engga ko, tadi sama Kak Jisoo sama Momo juga. Mereka lagi ke toilet," ungkap Sana berusaha menjelaskan. Ia bisa bernafas lega setelah tahu bahwa Hanbin yang datang.

Hanbin mengangguk mengerti. Ia duduk bersila di hadapan gadis tersebut.

Jauh di dalam lubuk hati masing-masing, entah mengapa ada perasaan senang ketika mereka bisa mendapatkan momen berdua. Sejak keduanya saling kenal, mereka memang sering berpapasan di lingkungan kampus. Namun karena kondisi yang tak memihak, keduanya hanya bisa saling bertukar sapa atau senyum.

"Lo ... abis latihan?" tanya Hanbin.

"Engga, lagi nunggu Jennie latihan."

"Jennie temen lo yang mukanya judes itu?"

Sana memandang sengit pada Hanbin dan berkata, "Ih engga. Jennie baik tauu."

Bukannya merasa terintimidasi oleh tatapan Sana, justru Hanbin malah tersenyum.

You in My HeartWhere stories live. Discover now