3. TUGAS PERDANA

677 19 0
                                    

Tugas di pagi ini :
1. Memasak sarapan untuk Tuan Muda
2. Membangunkan Tuan Muda pukul tujuh
3. Merapihkan tempat tidur
4. Menyiapkan pakaian Tuan Muda sekaligus memakaikan dasi

Jadi Chilla ini asisten pribadi atau pembantu? Tapi jika di pikir-pikir ini simulasi menjadi Nyonya muda di keluarga anak tunggal, pikirannya berubah positif ketika mengingat kembali visi-misinya itu. Dia akan segera melaksanakannya bukan pada Raiden, jelas!

Chilla masuk membuka pintu kamar Raiden dengan kunci cadangan yang pria itu berikan, matanya langsung membulat ketika melihat Raiden yang masih bergelung di bawah selimut. Kakinya melangkah menuju tirai yang langsung dia buka, tapi mata tuan muda itu masih tertutup rapat.

"Molor jam berapa sih om-om ini? Pasti nunggu balasan doi yang centang dua abu kan, udahlah om jangan di tungguin, buang-buang waktu."

Chilla bersedekap dada memperhatikan Raiden yang masih nyaman tertidur, bibirnya dia lipat dengan bola mata yang terus kesana kemari.

"Kita bangunin dengan cara halus dulu aja," gumam Chilla.

Chilla melangkah mendekati ranjang lalu berjongkok di samping ranjang, dia menatap Raiden dengan tatapan jahil. Jika di pikir-pikir Raiden ganteng juga, tapi lebih gantengan biasnya - Kim Seok Jin.

Chilla menepuk pelan pipi Raiden walau terlihat tidak sopan tapi cara ini ampuh untuk membangunkan kucing nya, siapa tau Raiden juga ampuh dengan cara ini. Dan....

Gotchaaaa!

Mata Raiden perlahan terbuka namun hanya sebentar lalu tertutup lagi bahkan dia membalikan badannya. Chilla sungguh tercengang saat ini.

"Sepertinya harus pakai kekerasan," gumam Chilla dengan senyuman jahil.

Tak peduli jika Raiden akan marah padanya, Chilla menaiki kasur Raiden dan duduk di kasur menghadap Raiden yang tertidur pulas. Dengan jahil Chilla menekan hidung mancung Raiden membuat pria itu melotot dan bangun seketika.

Tawa Chilla menggelar.

"Sialan, saya bisa kehabisan napas Chilli!" Kesal Raiden.

"Good morning, tuan," sapa Chilla setelah merendam tawanya bahkan dia tersenyum sangat manis.

Raiden sempat terpesona namun tak jadi saat mengingat kelakuan Chilla beberapa menit lalu, dia bersedekap dada dengan tatapan mengintimidasi.

"Kamu ingin membunuh saya?" tanya Raiden.

Chilla mengangguk dengan semangat membuat Raiden melotot, jadi dia menolong psikopat dan memeliharnya di rumah ini?

"Ini jam berapa?" tanya Raiden lagi.

Chilla tak menjawab tapi menyodorkan tangannya dengan gerakan mata menyuruh Raiden melihat jam tangan hitam dengan motif bunga Daisy, dengan terpaksa Raiden membawa tangan Chilla mendekat kearahnya, salahkan Chilla karena dia menyuruh Raiden menatap jam tangannya dengan jarak jauh. Raiden minus tau!

Sedangkan Chilla terpaku karena badannya semakin dekat dengan Raiden sehingga dia bisa mencium wangi mint pada badan Raiden. Wah Chilla terpesona teman!

"Ayo kita mandi," ucap Raiden tiba-tiba.

Chilla mengernyit dan menatap Raiden dengan tatapan aneh.

"Mandi bareng?" tanya Chilla kaget.

Raiden menyentil dahi Chilla lalu terkekeh.

"Masih pagi Cil, jangan berpikiran seperti itu." Raiden terkekeh pelan.

"Kalau kamu mau mandi bareng, boleh juga." Raiden tersenyum miring.

Chilla kesal dan melemparkan bantal ke wajah Raiden bahkan dia langsung berlari keluar kamar. Sedangkan sang empu kamar tersenyum kecil dan melangkahkan kakinya ke kamar mandi.

Yes, I'm Cinderella!Where stories live. Discover now