#22. Bercanda kan?

616 28 13
                                    

        Pagi hari telah menyapa untung saja ini adalah hari Minggu, hari dimana semua orang menikmati waktu santainya termasuk Chilla. Dia bahkan dengan percaya diri mengacak-acak dapur apartemen Raiden.

        Sebenarnya gadis itu tidak nyaman memakai hoodie saja yang dilapisi tank top tetapi karena tadi dia turun ke supermarket bawah, terpaksa dia memakainya. Dirinya ingin meminjam kaos Raiden tetapi dia tidak sopan jika mengambilnya tanpa izin.

      Hari ini Chilla memasak sup ayam, tempe orek dan telur mata sapi. Sebenarnya ini terlalu banyak tetapi dia rindu masakan khas Indonesia. Di mansion hanya menyediakan makanan western, Korea dan Jepang.

“Baby take my hand.... ”

        Chilla bernyanyi dengan nyaring karena di unit apartemen ini hanya ada dia dan Raiden. Dirinya yakin jika tuan muda itu masih bergelung diselimut, tapi kenyataannya salah. Raiden sudah dari lima menit lalu melihat tingkah aneh dari wanita yang dia tampung tersebut.

“WHAT THE HELL!”

      Chilla terkejut ketika melihat Raiden tengah duduk manis di pantry sambil meminum segelas air putih.

Sejak kapan tuan muda disana?

***

Raiden terbangun dengan pakaian lengkap dan kepalanya pusing sekali, dirinya memikirkan kejadian semalam. Apakah benar Chilla yang membawanya kesini? Lalu kemana gadis itu.

Saat sedang memandangi seluruh isi kamarnya, matanya terpaku pada backpack pink dengan gantungan foto artis Korea. Artinya Chilla belum meninggalkan apartemen ini, dia bergegas ke kamar mandi untuk menyegarkan pikirannya.

Setelah selesai mandi dia pergi ke dapur untuk mengambil minum, alangkah terkejutnya ketika mendapatkan Chilla yang sedang berjoget dan bernyanyi dengan nada cempreng.  Lihat gadis itu memasak, yang benar saja.

Raiden memperhatikan wanita yang berstatus PA nya tersebut, dia heran dengan Chilla dan akhirnya dia hanya menggelengkan kepala saja.

“WHAT THE HELL?!”

Chilla terkejut lalu mengacungkan sendok ke arahnya, tentu saja Raiden terkejut.

“Calm down, saya Raiden bukan hantu,” ucap Raiden agak ngeri dengan sendok panas itu.

Chilla menghampiri tuan muda dengan mata menyipit, lalu dia mengamati dari atas hingga bawah. Curang sekali, tuan muda sudah mandi dan wangi sedangkan dirinya seperti babu.

“Kamu kenapa sih?” tanya Raiden heran.

       Chilla menghela napas, ternyata Raiden lebih baik mabuk karena sikapnya yang manis. Kalau kembali ke setelan awal yang ada judes dan kadang sinis.

“Engga ada!” ucap Chilla.

Chilla lanjut memasak.

“Kamu masak apa?” tanya Raiden yang berdiri dibelakang Chilla.

Tentu saja wanita itu terkejut akan hal tersebut, ini Raiden masih waras tidak ya?

“Udah sana jangan deket-deket! Cah bagus duduk di kursi aja, nanti kena api,” ucap Chilla menyindir dengan nada halus.

Raiden heran tetapi tetap menuruti perkataan dari Chilla, dia ngeri jika tiba-tiba Chilla malah menggebukan sendok panas itu ke wajahnya.

Yes, I'm Cinderella!Where stories live. Discover now