T W O

2.3K 208 73
                                    

"Pa, Mama masih di sulga ya sama Tuhan?" tanya anak kecil berusia empat tahun dengan polos pada seorang pria dewasa disampingnya

"Iya, mama di surga" jawabnya sambil mengelus kepala jagoan kecil itu dengan nada yang terdengar mulai bergetar

"Telus kapan Tuhan ijinin mama pulang ketemu Lyo? Lyo kangen sama mama. Lyo mau ketemu mama"

"Ryo berdoa terus ya sama Tuhan. Nanti Tuhan pasti izinin mama buat bertemu kamu di dalam mimpi"

Ada rasa sesak yang kembali bergeliat di dalam dada pria itu saat ia menolehkan kepalanya menatap batu nisan yang ada di hadapannya. Tidak pernah sedikitpun terbesit di pikiran maupun benaknya akan menghadapi patah hati kembali seperti ini. Yang membuatnya berbeda sekarang adalah karena hatinya yang bertaut dipatahkan lalu dipisahkan oleh sebuah kematian.

"Kita pulang ya" ajak pria itu sambil meraih tangan mungil anaknya

"Lyo masih disini! Masih mau liat mama!" rengeknya

"Ini sudah sore, nanti minggu depan kita kesini lagi ya. Papa janji"

"Janji sama Lyo ya pa?" tanyanya dengan bibir yang mengerucut

"Iya" ucap pria itu sambil berusaha tersenyum 

Dua laki-laki itu pun segera melangkahkan kaki mereka meninggalkan pusara wanita yang sangat amat mereka sayangi.

"Vas, seandainya kamu masih ada disini pasti kamu senang lihat anak kita sudah sebesar ini. Terimakasih sudah memberikan aku sebuah nyawa dan energi baru untuk menjalani kenyataan hidup yang ternyata sangat berat ini" batin pria itu yang tanpa sadar membuat matanya berkaca-kaca di balik kacamata hitam yang dia pakai

Pria itu terus menggenggam tangan anaknya saat berjalan meninggalkan pusara menuju mobil mereka yang terpakir tidak jauh dari makam tersebut. Sementara anak kecil nan polos itu terus menerus menengok ke arah belakang sambil melambaikan tangannya ke arah pusara, semakin membuat dirinya tidak bisa menahan gejolak kepedihan yang semakin mencuat.

" Aku rindu kamu Vas. I love you and will always do" ucapnya dalam hati sesaat sebelum masuk ke dalam mobil

Tret...tret. Suara getaran handphone yang berada di atas jok mobil.

“Hallo”

"Iya ma"

"Brian, kamu sama Ryo masih di makam Vas? Ini sudah sore loh! Ajak Ryo pulang, kita makan malam di rumah. Mama sudah masak" 

"Iya ini sudah mau jalan pulang" 

"Ya sudah hati-hati ya. Bye"

"Iya bye ma"

Brian, Brian Alfredo nama lengkapnya. Seorang pria tampan dan juga cukup mapan berusia 32 tahun yang mempunyai realita kehidupan yang rapuh dan membuat dirinya terus tersungkur dalam luka yang rasanya tak akan pernah mengering. Baginya hidup selalu memberikan kejutan yang pahit. Tidak ada lagi yang bisa disyukurinya empat tahun belakangan ini, selain kehadiran anak semata wayang hasil pernikahannya dengan Vasheena Elvyra, wanita yang telah mengisi hari-harinya sejak empat tahun lalu meskipun dalam waktu yang sangat singkat. Hanya Ryo Alfredo, putranya yang mampu membuat Brian tetap tersadar di dalam dunia yang serasa tidak nyata. 

🍒🍒

Penasaran kisah selanjutnya?

Stay tuned terus yaa 🌹

Jangan lupa vote + comment yaa

See you! 🧚

KITA YANG TAK SAMAWhere stories live. Discover now