Bab 2

19 7 1
                                    


Rexon memandangi jejeran foto yang tertempel di papan tulis putih. Pinggulnya bersandar pada pinggir meja kaca yang berbentuk oval di tengah ruangan yang dilapisi dinding kaca di ketiga sisinya. Ia mengelus dagu sambil menggumam. Otaknya bekerja menyusun kemungkinan di balik sebuah potret.

Semua kemungkinan ia dapat, tapi kemungkinan berupa fakta hanya kecil peluangnya. Dia butuh informasi lain sebagai penguat sebelum membuat laporan. Selain dari ungkapan Zack tentunya.

"Apa yang kalian temukan?" Rexon memutar badan dan memandangi anggota timnya satu per satu yang sedang duduk.

Dua di antara tiga orang di sana sibuk dengan lembaran kertas berisi hasil pencarian yang mereka siapkan sejak kemarin malam sekembalinya dari rumah Federic Sarchmin—anggota dewan yang tewas di Distrik Dua. Teus membagikan satu per satu lembar kertas yang berisi gambar kepada masing-masing orang.

"Gambar pertama diambil dari salah satu black box mobil yang terparkir dekat rumah korban. Mobil terparkir sekitar pukul delapan malam dan dari gambar bisa kalian lihat, tidak ada aktivitas berarti; saat malam tidak ada orang yang lewat kemudian terekam beberapa orang yang berlari bersama anjing peliharaannya di pagi buta. Aku merangkumnya menjadi gambar sampai kita tiba, sekitar dua belas jam lamanya."

"Rekamannya?" Robert berkomentar.

"Ada. Jika kalian ingin lihat aku membawanya sekarang sekaligus rekaman CCTV rumah yang ternyata hanya terpasang satu di pintu masuk gerbang."

"Hanya satu? Tidak biasa untuk keamanan seseorang yang memiliki jabatan di Heliparm," ungkap Robert tanpa memandang Teus yang menjelaskan di sebelahnya. Matanya fokus pada gambar yang ada di tangan. Kertas itu sudah beberapa kali dibalik ke lembar berikutnya.

Rexon pun berpikir demikian. Jika rekaman yang menunjukkan aktivitas itu malah tidak membuahkan hasil lebih baik tidak perlu diperdalam. Tapi kemudian, pendapat salah satu anggota membuatnya mempertimbangkan keanehan pada rekaman tersebut.

"Rekaman CCTV hanya menampilkan tiga orang yang bekerja di rumah Federic. Saat mereka bekerja di pagi hari dan malam harinya mereka keluar rumah secara bergantian sampai dengan pukul sepuluh malam. Pada gambar ini pengurus rumah tangga yang terakhir menutup pintu gerbang. Lalu, di mana Federic? Kapan dia masuk ke rumah?" Alf menatap Rexon, salah satu alisnya sedikt naik, tatapan matanya pun terasa menusuk.

"Bukan kapan, tapi bagaimana dia masuk." Rexon mengoreksi. Alf tidak menyanggah ucapan Rexon.

Teus bersiul. Sepertinya diskusi mereka akan membawa pada sesuatu yang lebih mengejutkan tentang kematian Federic. Rexon menoleh ke belakang, memandang jejeran foto saksi yang kini dicurigai sebagai tersangka.

()()()

"Jadi kita kembali ke sini?"

Rexon menurunkan kaca mobil. Kepalanya sedikit menyembul ke luar memperhatikan rumah megah di depan mereka yang dipasang garis polisi. Alf yang duduk di samping kursi kemudi menoleh singkat ke arah rumah tersebut lalu kembali sibuk dengan laporan dari Robert yang berhasil mendapat keterangan dari penghuni sekitar tentang rumah sementara Federic.

Federic menempati rumah tersebut sepuluh tahun lalu, dua tahun setelah dia menjabat menjadi anggota dewan. Rumah ini jarang dihuninya. Dia kemari hanya beberapa kali dalam satu bulan, itu pun kadang membawa wanita bordir yang parasnya selalu berbeda.

Setelah Federic menjabat, seluruh keluarga termasuk istri dan anaknya pindah lalu menetap di kota seberang, jauh dari Heliparm. Setiap tahun beberapa tetangganya melihat istri Federic yang berkunjung saat malam tahun baru. Namun, tahun kemarin istrinya tidak datang.

Find The SinnerWhere stories live. Discover now