Bab 19

6 0 0
                                    


"Berita terkini. Duka mendalam menyelimuti warga Heliparm. Menteri pertahanan Hammer Scold yang menjadi pilar penegakkan keadilan dan keamanan Heliparm ditemukan tewas di daerah perbatasan dengan wilayah Andera, tepatnya di Colosseum sungai Helande. Hammer Scold tewas akibat luka tembak di jantung. Polisi masih mengusut—"

"Hei! Kau mengganggu tontonan berita pagiku!" Pria kurus berambut pirang merajuk karena ulah seseorang yang mematikan saluran berita kesukaannya. Ia mendongak berniat memberi tatapan mendelik kesal. Namun, yang ingin ditatap sudah mendelik lebih dahulu.

Pria itu akhirnya mencibir tanpa mengeluarkan suara. "Tidak tahu terima kasih," cetus pria yang sedang merajuk di sofa putih yang menghadap ke arah televisi.

Pemuda yang mematikan televisi berjalan gontai menuju meja makan lalu mengambil segelas air mineral.

"Hati-hati dengan luka di tanganmu." Sebuah suara wanita dari dapur memperingati si pemuda untuk berhati-hati pada luka jahit di lengan kirinya.

"Kalian sedang apa di sini?" Pria itu bertanya dengan malas sambil menatap salah satu di antara mereka, meminta peenjelasan.

"Kami hanya tinggal sementara di sini sampai keadaan di luar sudah aman," sahut seorang lelaki yang sedang berjalan lalu duduk berhadapan dengan si pemuda.

"Kau tidak kembali ke Andera, Alex?" pemuda itu bertanya dengan nada skeptis.

"Kebetulan aku berada dekat dengan lokasi. Dia yang sedang merajuk di sofa menghubungiku. Jadi sekalian saja aku mampir."

Alf tersenyum kecut mendengar alesan klise Alex. Alasan yang sebenarnya mungkin lebih tidak masuk akal. Jadi Alf akan menerima yang ini.

"Oh, jika seperti ini akhirnya apa kau menjadi buronan pria itu?" Pria yang merajuk kini mulai tertarik bertanya. Ia tidak bisa mendengar percakapan Alf dan Alex karena terlalu jauh dari alat komunikasi yang di tempatkan di sana.

Alf enggan menjawab. Jika ingin Alf tidak mau menjadi mangsa Rexon tapi mungkin Rexon tidak akan dengan mudah melepaskannya.

Malam itu sungguh malam yang di luar perhitungannya. Alf tidak menyangka tangan kanan Hammer yang royal memiliki inisiatif gila seperti itu.

Setelah mengucapkan salam perpisahan dan mendengar pekikkan Hammer, Alf langsung berbalik badan lalu melepaskan tembakkan ke arah jantung Hammer. Ia terkejut dengan suara tembakkan yang nyaris bersaman terdengar lebih nyaring. Alf menoleh ke samping tepat di posisi Diaz berada sedang mengarahkan moncong pistol padanya. Tak lama tubuh itu limbung menyerong ke depan.

"Huft, nyaris saja." Seseorang muncul sambil berjalan santai sambil memengangi senjata laras panjang di tangan kirinya.

Alex menoleh singkat ke tubuh Hammer yang saat ini tersungkur dengan darah yang tak berhenti mengalir membasahi permukaan tanah. Walau ia masih sadar tapi tidak lama lagi dia akan kehilangan kesadaran. Tanpa berkata apa-apa, Alex berjalan menghampiri Alf yang lengan kirinya sudah bersimbah darah sampai dapat Alex lihat jejak darah menetes dari ujung jarinya.

"Jangan memaksaan diri. Apa sudah berakhir?" Alex bertanya tanpa ada ketertarikan dari nadanya.

Alf menatap tubuh Rexon yang terbujur di lantai. Samar, Alf bisa pastikan dada Rexon kembang-kempis secara teratur. Ia berjalan menuju meja besi dan menyambar handy talky.

"Kirimkan para medis, siapkan semua berkas para pendosa lalu kirimkan ke markas unit kesatuan khusus Heliparm dan email Teus Archi."

Alf mengambil obat yang di berikan Chaley lalu melemparnya ke lantai, jauh dari jangkauan kakinya. kapsul itu sebesar peluru dan pecah menghamburkan isinya yang berwarna kebiruan. Alex hanya memperhatikan Alf tanpa bertanya. Ia menawarkan tumpangan lalu mereka pergi meninggalkan tempat itu.

Tugasnya sebagai algojo pembawa hukum yang menghukum para pendosa sudah selesai.

Ayah, Ibu. Apa kalian memperhatikanku? Aku telah hidup sesuai keinginan Ayah walau harus membuang siapa diri Alfhelio Amarily. Aku sudah membalas kejahatan mereka. Kalian harus tenang di sana. Karena aku akan menjadi penegak hukum yang bergerak dalam kegelapan.


END

Find The SinnerWhere stories live. Discover now