5.| Aku Cemburu

2 2 0
                                    


Pontianak 1941

Sejak jauh-jauh hari Yuni sudah mewanti-wanti aku untuk ikut serta dalam kesibukan acara pernikahan kakaknya..dua minggu lalu aku sudah membantunya berbelanja rempah dan bahan-bahan betangas, minggu sebelumnya lagi ikut memesan pokok telok ke perajinnya..

Pernikahan akan dilaksanakan esok, jadi malam ini aku berencana menginap di sana..karena ramai keluarga yg juga datang menginap, kemungkinan aku akan menumpang di rumah tetangganya..

Rumah mulai dihias, tenda telah dipasang..kesibukan terlihat dari pagar depan sampai dapur di belakang..asap tungku tak henti mengepul dari kemarin..rendang daging sapi yang akan diolah sudah menunggu dalam wajan super besar yang disebut kawah dan sebuah dayung baru sebagai pengaduknya...tukang aduk ternyata seorang bapak-bapak kekar..aku tersenyum geli mendapati rendang dimasak dengan cara didayung..oleh lelaki pula!

Masakan dipersiapkan untuk acara makan bersama yang disebut saprahan. Para tamu akan duduk berkelompok dan mengambil makanan dari mangkuk-mangkuk berisi lauk dan nasi di atas nampan besi.

Banyak piring, mangkuk, gelas, dan sendok yang mesti dilap bersih lalu ditata di nampan besi. Aku sudah sedari tadi ikut duduk dan mengelap piring dengan serbet bersih.

Katanya selepas Isya nanti akan ada hiburan tari Jepin.. Ada rombongan penari, juga ada pemain musiknya..orang-orang yang bisa menari juga nanti diberi kesempatan berjepin, boleh berpasangan juga..kata ibu-ibu, itulah hiburan pelepas lelah yang seru..

Ya, mempersiapkan sebuah acara pernikahan memang melelahkan..untung saja banyak tetangga dan sanak saudara yang datang membantu..

Saat acara jepin hendak dimulai, aku masih tertinggal di dapur..masih mengiris ketimun untuk acar...sampai akhirnya Yuni datang dan menculikku untuk ikut menonton di pekarangan depan..

Wah, penarinya cantik-cantik bersolek dan berbalut baju kurung warna biru tua serta sarung tenun corak insang..mereka lincah sekali, tampak sangat menawan apalagi saat mengembangkan kipas besar yang sedari tadi disisipkan di sabuk pinggangnya...musiknya pun demikian lincah...aku jadi teringat dulu pernah kunjungan ke keraton dan mencoba tari Jepin bersama ibu pelatihnya..
Pengalaman yang menyenangkan...

Di pekarangan ini yang diterangi suluh di beberapa sudut dan lampu minyak di tempat utama, telah ramai oleh penonton..setelah tiga lagu beserta tarian selesai, mereka rehat dulu..katanya nanti ada jepin bebas..hmm kayak apa ya? Aku penasaran.

Sambil menggigit bolu aku duduk melihat seorang penari cantik itu duduk bersama teman-temannya dan bergurau..termasuk bersama para pemain musiknya..

Ehh, aku hampir saja tersedak kue bolu...itu yang pakai baju telok belanga, salah satu pemain musik itu, bukannya itu Hamid?
Aku mengucek-ngucek mata..

"Ngape Ani?", tanya Yuni.
"Itu kayak Hamid.." Tunjukku.

"Oh, iye..die memang pemain musiknye..kan rumahnye di kampung sebelah," terang Yuni..

"Oooo.."

Ah, mengapa hati ini panas melihat ia bercanda dengan para penari cantik itu..

"Aku panggil die ke sini, ye!" Yuni melambaikan tangan dan berseru, "Hamid!"

Hamid menoleh dan tersenyum..lalu berjalan mendekati kami.. Ya Tuhan...mengapa Hamid terlihat begitu tampan?

"Hamid, nih Ani yang kau culik waktu itu..masa kau masih bergurau dengan gadis-gadis itu? Lihat tuh, Ani merengut!" Yuni selesai berkata lalu kabur sambil membawa senyum lebarnya..

Aahhh...dasar Yuni!

"Hai.." Sapanya pelan..lalu duduk di sebelahku..aku menggeser sedikit, enggan berdempetan dengannya..
Hamid heran sesaat lalu tersenyum..

"Tari jepinnya bagus ya?" Ujarku..

Ia masih tersenyum
"Penarinya cantik juga lincah"

Ia masih juga tersenyum. Lalu menghela napas tertunduk..

"Udah biasa ya tampil di acara begini?" Tanyaku

"Sudah..jangan bicara", bisiknya..

" Kau cemburu.."katanya..

Aku terdiam..

Begini ya cemburu?

"Maafkan ...kalau keakrabanku tadi menyakiti hatimu.."

"Kan aku ini milikmu, Ani..jadi..percayalah aku."
Aku terdiam...

Begini ya rasa cemburu itu?

Pontianak, 14 Maret 2018

Kisah Nak Dare dan Pengayuh SampanWhere stories live. Discover now