Part 1

56 8 2
                                    

AR
DI sebuah rumah susun yang berdinding minimalis terdapat 4 orang didalam rumah tersebut, yang terdiri dari papa, mama, satu anak laki-laki serta satu anak perempuan. Laki-laki tersebut sudah bekerja di suatu perusahaan ternama, namanya Zaka Putra dan sering dipanggil Zaka. Sedangkan si perempuan sedang menuju langkah masa depan di dunia perkuliahan, namanya Clara Putri dan sering dipanggil Clara.
Dia adalah anak yang pendiam, tetapi dibalik kependiamannya dia selalu berkhayal menjadi seorang public figure di dunia entertainment dan juga dia ingin menjadi seorang anak yang multitalenta. Di sekolahnya, dia sudah dikenal seluruh warga sekolah sebagai pembaca puisi sejak duduk di kelas 10 kemarin saat pengambilan nilai musikalisasi puisi pada pelajaran Bahasa Indonesia. Lalu, dia diberi apresiasi oleh gurunya sebagai puisi terbaik di kelasnya waktu itu. Maka dari itu, ia diikuti ajang kompetisi FLS2N di tingkat Kabupaten.
Namun rezekinya tidak nomplok ke dia. Meskipun begitu, dia tetap memberikan senyuman kepada orang-orang terdekatnya yang selalu mendoakannya agar mereka tetap mengirimkan suatu doa untuk di Ridho Allah semata kepadanya. Dan ia sangat yakin bahwasannya bakat yang pertama kalinya ia curahkan waktu itu. Selain itu, teman-temannya tetap mengapresiasi ia sebagai pembaca puisi. Oleh karena itu, dia diikutsertakan dalam pelaksanaan lomba 17 Agustus pensi antar kelas. Akhirnya terobati pula kesedihan kemarin berhasil mendapatkan penghargaan puisi terbaik di sekolah yang diselenggarakan oleh osis. Dan dia semakin percaya dengan dirinya.

Ditengah ia membuat suatu karangan novel, diatas ranjangnya berwarna merah jambu, tiba-tiba ...
"Tok,,tok,,tok."
Dia sejenak menoleh kearah pintu kamarnya dengan memasang wajah ketakutan dan matanya kembali ke arah buku.
Sekali lagi ...
"Tok,,tok, Clara!" rupanya suara dari mama.
Sambil menghela nafas
"Huftt"
"Iya ma"
Sambil menutup bukunya itu dan melepaskan pena dari tangannya dalam kondisi terbuka.
"Ayo kita makan malam."
Seruan mamanya dari pintu
"Iya sebentar ma."

Beranjak dari kasurnya.

Tiba duduk dikursi meja makan, ia diledeki sama abangnya karena dia tidak keluar-keluar dari pulang sekolah sampai sore dan malam baru keluar itu pun, makan malam. Jadi menimbulkan kecurigaan dari abangnya, tetapi ledekannya itu sungguh menyebalkan.
"Ciee, udah punya pacar ini ..."
"Mana ada"
bête.
"Terus kenapa baru malam ini keluar dari kamar?"
menyipitkan kedua matanya
"Iya"
bingung

Sebenarnya, dia ingin memberikan kejutan di hari jadi pernikahan orang tuanya. Karena restu merekalah ia semakin percaya diri melakukan apa yang ia inginkan dalam hal positif. Meskipun hal tersebut belum terbayarkan jasa mereka, dia yakin dan percaya yang dapat membalas sepenuhnya jasa mereka hanya kepada Sang Pencipta. Setidaknya, ada kebahagiaan yang mereka rasakan dari kesuksesan anak-anaknya teredakan sudah letih seorang papa mencari nafkah dan pengorbanan seorang mama yang telah melahirkan kami ke dunia ini. Itu semua rela mereka melakukannya demi cita-cita anaknya tercapai. Dosakah dia pada malam itu juga?
"Oii,, malah bengong"
"Maaf maaf bang, pa, ma"
Mama papanya geleng-geleng kepala dan tersenyum.
"Ya udahalah makan lagi tu.."
seruan mamanya.

Setelah selesai makan malam, seperti biasa ia membantu mamanya membersihkan dan merapikan kembali meja makan tersebut. Lalu, menaruhkan kembali lauk-lauk yang masih bisa dimakan besok disimpan dalam kulkas dan besok paginya dimasak kembali. Kemudian, arah jam sudah menunjukkan pukul 22.00 wib walaupun sudah jam segitu dia masih melanjutkan menulis karangan barunya. Lewat 15 menit, matanya sudah tersayup-sayup sambil menutupi buku karangannya. Lalu kepalanya tepar diatas buku tersebut. Tidak lama kemudian, mamanya membuka pintu kamar Clara untuk menyuruh ia tidur di ranjangnya. Saat ia dibangunkan mamanya, ia terbangun dengan mata ngantuknya sesegera mungkin ia singkirkan buku tersebut dari penglihatan mamanya agar tidak terbongkar dulu rahasianya.

Rainbow In My Love (Completed) Where stories live. Discover now