Part 22

8 6 0
                                    

"stop! Kelvin listen to me!" menatap matanya Kelvin secara dalam
Dia kalah dengan tatapan matanya Clara, begitu indah bola matanya berwarna cokelat. Itu yang membuat ia tertarik dengan cewek ini.
"gue bukan siapa-siapa Lo lagi, tapi gue masih berhak melarang Lo untuk tidak menyakiti perempuan. Walaupun Lo lebih memilih mencintai sahabatnya, tapi gue mohon Lo jangan menyakiti seseorang yang pernah Lo suka dulu."

Kelvin memang tidak suka urusan hidupnya dicampur oleh orang lain, meskipun mantannya sendiri karena baginya mantan itu sudah orang lain.

"Lo gak usah ikut campur urusan gue.. gue minta Lo jangan sok kepahlawanan." Menatap matanya balik.
"gue ngelakuin ini, bukan untuk digelar menjadi pahlawan tetapi gue tidak tega kalau raga Cristal ada di gue terus Lo sakitin gue, pasti ada orang yang membela gue. Maka dari itu, gue lakuin ini untuk membalas budi ke orang yang udah jahatin gue selama ini." Clara.

Lalu, dia terdiam setelah mendengar kata-kata bijak dari bibirnya Clara. Dan ia pun meninggalkan mereka di kantin, sepertinya ia sudah dipermalukan oleh Clara didepan orang ramai karena ia kalah dengan perempuan. Setelah Kelvin pergi, Cristal langsung memeluk Clara untuk meminta maaf atas kesalahannya selama ini yang sudah ikut menghancurkan hubungan persahabatan mereka. Clara orang yang baik seperti dia, ia tidak pernah balas dendam sama sekali dengan orang yang sudah menyakitinya.

Dia selalu memberikan senyuman ikhlas ke semua orang dan tidak memandang lagi keburukan orang lain. Dan dia bisa bijak seperti ini, semua itu diajarkan oleh sahabatnya sendiri yaitu Jennie. Sungguh banyak Jennie memberikan kata-kata bijak ke Clara, sehingga sahabatnya satu ini bisa lebih dewasa lagi menghadapi hidupnya yang kejam ini penuh dengan perkonflikan satu sama lain. Iqbal sangat takjub kepadanya, betapa sayangnya ia dengan sahabatnya sendiri hingga ia selalu ingat kata-kata bijak yang sudah dituturkan dari bibirnya Jennie sebelum ia jatuh sakit.

Dia semakin yakin dengan Clara, sama sahabatnya sendiri saja ia sayangnya seperti menyayangi keluarga sendiri apalagi dengan pasangan kekasih yang bakal ada dalam hidupnya, pasti beruntung sekali orang yang bakal menjadi bagian terindah dalam hidupnya. Iqbal pun menyadari sikapnya seketika, ia tidak ingin lagi so cool dan kepedean didepan semua orang. Dia punya tekad kalau ingin dekat dengan seseorang yang kita inginkan dari dulu, sikap anak kecil pada kita harus dirubah dulu karena cinta sejati itu pasti ketemu kapan saja walaupun berjuta jarak memisahkan hubungan ini.

"Jangan pernah menyakiti perasaan seorang wanita, kalau belum siap menduakannya."
Arqueen Story

Rainbow In My Love (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang