Part 16

10 6 0
                                    

AR

E ntah kenapa kakinya kaku untuk melangkah, ketika melihat Jennie yang duluan ucapkan selamat dengan Iqbal. Apakah ia merasa sesalan dalam dirinya menjauhi sahabatnya sendiri, hanya karena omongan yang tidak benar katanya. Hati kecil Clara berbisik lirih, tetapi Clara tetap belum percaya dengan kenyataan yang kemarin apakah benar Jennie waktu di café ada hubungan special dengan Iqbal? Dia masih belum bisa balikan kembali dengan Jennie, sebelum ada pernyataan yang kuat. Ia berusaha meninggalkan tempat itu supaya tidak ketahuan oleh mereka, kalau dia daritadi sudah menguping pembicaraan mereka. Tapi gagal dia mengaburkan diri ketahuan sama Jennie.

"Clara..."

Entah makan apa dia kemarin, tiba-tiba langkah kakinya berhenti begitu saja saat namanya dipanggil oleh jennie. Tetapi dia tidak membalikkan badannya, Jennie sendiri yang menyusulinya untuk mengatakan yang sebenarnya.

"Ra... plisss dengar gue kali ini. Kali ini saja, gue minta Lo percaya sama gue. Sebenarnya kemarin gue ngereject bukan apa-apa, tetapi takut cuman Lo marah dengan gue karena waktu itu ada iqbal dan juga gue gak minta izin sama Lo waktu pergi sama Iqbal berdua doang. Gue tahu kok kemarin Lo nangis setelah asisten gue bilang kalau gue waktu itu pergi sama cowok, jadi gue minta maaf ya."
"semua udah terlanjur Jennie, memang udah takdir untuk kita berpisah. Gue tahu Lo juga suka kan sama iqbal? Jujur aja lah..." sebelum dia meninggalkan jennie, ada iqbal disebelahnya. "congrats ya Bal, Lo menang :)"

Lalu, dia pergi meninggalkan mereka ditempat itu. Sebenarnya dia menangis tapi ia tahan, kali ini tangisannya tidak mau diusap oleh jennie atau pun iqbal sendiri. Karena ia sudah jadian dengan Kelvin takut dia marah besar lagi dengan Clara. Dan dia harus siap meninggalkan semua kenangan yang pernah dilalui bersama mereka.

"sabar Jen,, gue yakin Clara pasti balik lagi dengan Lo.." ujar Iqbal.

Jennie langsung memeluk erat tubuhnya iqbal untuk meluapkan kesedihannya, ia tak menyangka begitu kejamnya Kelvin menghancurkan persahabatan mereka hanya karena ia suka dengan clara terus dia hancurkan persahabatan ini. Hari itu malam semakin larut, waktunya pulang ke rumah melihat suasana rumah berbeda dari biasanya. Entah kenapa mama dan papa sudah menunggu putrinya di ruang tamu karena ada sedikit yang perlu dibicarakan.

"Assalamua'laikum, ma pa..."
"Wa'laikumsalam.. duduk kamu bentar mama mau cerita sedikit dengan kamu."

Clara agak sedikit canggung karena tak biasanya beliau ajak cerita dengannya dan biasa juga beliau lebih ngurus bisnis sahamnya daripada anaknya. Tapi ia tetap turuti apa mau beliau.

"iya, ma... ada apa?"
"gini sayang...." Agak sedikit berat untuk menyampaikannya. "setelah kamu ujian kelulusan minggu depan, kita pindah ke Sydney jadi kamu kuliah disana.."

Dia hanya membungkam seribu kata saja gak harus ngomong apa.

"iya mama papa tahu, kamu pasti berat meninggalkan sahabat-sahabat kamu disini. Tapi kamu harus siap terima dengan kenyataan yang ada pada kamu." Ujar mama
"kira-kira bisa gak ma, pa berikan clara waktu untuk menyetujui pergi ke Sydney?"

Orangtuanya pun terpaksa menyetujui permintaan putrinya, karena baru kali ini dia menghadapi hal yang paling berat dalam hidupnya. Dia aja belum bebas dari konflik persahabatannya, tentu dia gak akan nyaman kalau disana masih ada konflik persahabatan disini.

"yaudah mama dan papa kasih kamu waktu untuk mikir, dan kamu pergi istirahat karena besok sekolah kan...." Ujar mama.

Dia pun masuk ke kamar, menutup pintu dan mengunci pintu menangis sejadi-jadinya dibalik pintu kamarnya. Ia menangis jikalau dia setelah ujian kelulusan ini bakal pindah ke Sydney, konflik persahabatannya dengan jennie gak akan kelar-kelar.
Dia sungguh lelah menghadapi masalah yang ini secara terus-terusan yang tidak tahu sampai kapan berakhir masalah ini. Rasanya ia ingin menelepon jennie untuk balikan lagi, biar bisa kuliah bareng disana sama-sama meraih cita-cita mereka. Tapi serasa gak mungkin juga secepat itu meminta balikan kembali, semua kan butuh proses!. Kembali ia mengingat masalah kemarin, terasa mencekam perasaan clara ketika mengetahui kalau dia juga suka dengan orang yang ia suka. Lalu, ditambahi dengan bumbu-bumbu yang masuk dan langsung ia terima tanpa meminta pernyataan yang kuat dari jennie dan iqbal sendiri. Dan malam itu, ia mencoba menenangkan fikirannya dan melupakan hal barusan tadi. Dia ingin tidur lebih nyenyak tanpa beban sedikitpun yang akan dibawa dalam tidurnya.

"Haruskah aku merelakan rasa inii, biar masalah ini selesai demi hubungan persahabatan kami kembali?"
Arqueen Story

Rainbow In My Love (Completed) Where stories live. Discover now