Part 14

12 6 0
                                    

Waktu yang ditunggu-tunggu oleh siswa-siswi SMAN 1 Cempaka bahwasannya kalau minggu ini bakal ada ajang competisi pensi dan basket. Bagi peserta yang ikut ajang tersebut, mempersiapkan diri di backstage. Untuk yang pensi di ruangan sedangkan basket di outdoor, tetapi mulainya secara bergantian. Yang pertama di lombakan adalah pensi terlebih dahulu. Clara harus hadir bukan karena ada Iqbal, tetapi dia hadir cuman mendukung Kelvin, Cristal dan Jessica itu. Yang mensupport Iqbal hanya seorang Jennie, padahal dia berharap disupport oleh perempuan yang ia suka yaitu Clara tetapi dia sekarang berteman dengan mereka. Apalah yang harus dibuat lagi, pasrah Iqbal dalam hati. Walaupun begitu dia harus tetap menunjukkan yang terbaik untuk sekolah demi mengukir prestasi yang akan dicapai di masa depan. Siapa pun yang mensupport dia, ia akan berterimakasih pada orang yang selalu ada dan selalu mensupportnya apapun. Suasana di backstage.

"Cristal semangattt kamu pasti bisa menang" support dari Clara.
"Thanks Ra, tapi gue gugup banget ni"
"Sudah santai aja "

Dia mensupport Cristal gak jauh dari tempat duduk Iqbal dan Jennie, mereka terasa sedih melihat sahabatnya berpaling begitu dan juga mudah terpengaruh dengan omongan yang gak benar. Ajang tersebut sudah bisa dimulai, SMAN 1 Cempaka bakal bersaing dengan sekolah yang tak kalah popular juga yaitu dari sekolah SMAN 1 Karya Anak Bangsa. Saat Mc menyebutkan sekolah yang akan menjadi persaingan, Cristal semakin merasa gugup karena sekolah itu sekolah yang terbaik se Jakarta. Clara tak pernah berhenti selalu mensupportnya sedangkan Sisi mensupport Jessica yang bakal menampilkan tari balletnya. Keduanya sama-sama grogi tetapi Clara dan Sisi tetap mensupport mereka. Sedangkan Iqbal hanya disupport oleh Jennie seorang saja. Si Kelvin mulai memanas-manasin Iqbal biar dia down dan biar Clara sangat kecewa padanya.
Tapi semua yang dilakukannya tidak akan pernah mempan oleh Iqbal, karena ia sudah yakin dalam dirinya dia pasti bisa menunjukkan prestasi untuk terakhir kalinya di kelas 12 ini. Dan Clara pasti kembali bersahabat lagi dengan dia suatu saat nanti, dengan percaya dirinya Iqbal mengucapkan itu didepan Kelvin yang udah menghancurkan hubungan persahabatan ini. Dia hanya tertawa seolah-olah yang diucapkan oleh Iqbal barusan tidak akan pernah kembali lagi. Untung ada Clara yang menghampiri mereka. Dengan senang hati Jennie, akhirnya Clara menghampiri mereka tetapi hanya sebatas itu saja tidak lebih.

"Hai Kelvin, kamu disini? Tadi kita nyariin kamu loh" senyum sambil mengangkat pipi chubynya dan mengangkat kedua alisnya.
"Ra" suara pelan keluar dari bibir Jennie dengan penuh harapan.
"Oh, Lo juga nampil ya Bal? semangat" senyum terpaksa. "Ayo Kelv, kita kesana dah mau mulai acaranya. Berhubungan Cristal yang nampil duluan, ayo kita support biar gak gugup dia "

Sempat terenyuh hatinya Iqbal, meskipun ada kata semangat yang terucap dari bibirnya Clara barusan serasa dia agak sedikit down tetapi Jennie selalu support ia apapun keadaanya. Karena dia tidak mau Iqbal down hanya gara-gara ini, meskipun Jennie semakin suka dengannya tapi belum sewajarnya dia seperti itu memanfaatkan kebenciaan Clara dengan Jennie sendiri. Dia sadar terhadap kesalahannya sendiri, seharusnya kemarin ia memaksa Iqbal untuk beritahu Clara biar dia tidak curiga dan tidak mudah terpengaruhi oleh omongan yang tidak benar. Tapi apalah yang harus dibuat lagi? Udah terlanjur, hati kecil Jennie berbisik.
Suara penonton diluar sana sangat gemuruh menanti peserta-peserta yang bertalenta, membuat Cristal semakin gugup karena baru pertama ini ia nampil didepan umum. Berkali-berkali Clara mensupportnya dan meneriakinya didepan panggung biar dia semangat membaca puisinya dan bisa menang.
Akhirnya dia memberanikan diri, perlahan dia maju keatas panggung yang lumayan besar dan menatap sekelilingnya untuk menghindar rasa gugup. Saat dia menaiki panggung tersebut, suara penonton seakan yang terdengar nyaring hanya Clara. Disitu dia semakin kuat jantungnya berdebar, karena yang menonton banyak penggemar dari Clara. Tapi gimana lagi ia harus kuat dan siap menghadapi apapun yang terjadi.
Setelah selesai ia membaca puisi, suara tepukan yang terdengar hanya Clara saja. Jadi otomatis dia tidak ada peluang untuk menang. Dia merasa bersalah dengan Clara kenapa dia rela menghancurkan hubungan persahabatan antara Clara dengan Jennie diantara cinta segitiga mereka. Untuk peserta yang terakhir, saat-saat yang menegangkan untuk Iqbal karena suara penonton sangat gemuruh sekali ketika Mc memanggil nama Iqbal di urutan terakhir dalam bidang seni musik. Membuat dirinya melupakan hal tadi dan semangat menghadapi penggemar-penggemar setianya.
Dengan lancangnya ia melangkah kaki ke atas panggung, lalu menatap sekelilingnya betapa bahagianya melihat penonton yang sangat antusias untuk mendengar suara gitar darinya. Saya akan membawa lagu yang sudah disiapkan di studio kemarin, lagu ini sebenarnya ingin berduet dengan Clara di acara ultahnya saya tetapi ada sedikit masalah darinya. Jadi kesempatan inilah untuk menyanyikan lagu kesukaan Clara juga diatas panggung besar ini. Saat namanya Clara disebut oleh Iqbal, tergetar hatinya serasa ia ingin bernyanyi juga diatas panggung itu. Jadi, dia diam-diam pergi ke backstage mengambil microphone untuk ikut bernyanyi duet dengannya tanpa sepengetahuannya.
Dia tahu lagu yang akan dibawanya, yaitu lagu [ My Heart ] Baru dipetik gitarnya suara penonton sangat gemuruh. Clara mulai masuk di suara kedua lagu ini, semuanya bertepuk tangan dengan sangat gemuruh sekali. Sedangkan Iqbal tidak tahu apa-apa kalau ada rencana surprise dari dia, ternyata Clara tidak marah dengan Iqbal tapi dia sangat kecewa dengan sahabatnya sendiri saja. Disitu rating penilaian juri kepada Iqbal naik, karena mereka bakal menjadi salah satu bintang besar dikelak nanti. Pas bagian lirik terakhir mereka bertatapan sangat dalam ketika menyebut kalimat "My Heart" dalam lagu ini. Si Kelvin sangat shok ketika Clara ikut bernyanyi dengan Iqbal, ternyata rencana yang mereka lakukan antara Kelvin dengan geng Cristal gagal. Gagal membuat mereka untuk benci selama-lamanya.

"OH,, MY God. Kenapa mereka bisa seperti ini, Cristal?"
"Mungkin mereka memang cocok, jadi kita gak bisa maksakan" Jawaban luluh dari Cristal, karena dia baru menyadari hal itu. 

Kelvin kecewa kedua kalinya, yang pertama rencana gagal dan yang kedua Cristal lupa dengan janjinya kalau ia akan menghancurkan hubungan mereka bertiga selama-lamanya. Agar Cristal bisa dekat dengan Iqbal dan Kelvin bisa dekat dengan Clara.
Setelah selesai ajang pertama diselenggarakan, sekarang akan memasuki perlombaan yang kedua yaitu basket. Sebelum dimulai lombanya, Kelvin mencari-cari Clara ternyata dia sedang berada di tangga menuju ke lapangan bersama Iqbal. Kelvin sangat marah pada Clara karena ia tidak bisa menghargai perasaan kekasihnya, kebetulan Clara dengan Kelvin udah jadian sejak ia tidak dekat lagi dengan kedua sahabatnya itu.

"Btw makasih ya Ra, Lo tadi udah ikut partisipasi duet bareng gue"
"Gue tau kok, itu keinginan Lo kan?"
(Ada suara bentakan yang tidak jauh dari mereka)
" CLARA!" suara itu dari Kelvin.

Dia pun panik dan takut kalau Kelvin marah dengannya dan juga takut kalau Iqbal bakal tahu kalau Clara sekarang jadian dengan Kelvin. Kelvin datang serasa ingin menampar pipinya Clara, tapi itu dihadang oleh tangannya Iqbal. Tidak ada yang boleh bersikap keras pada Clara karena sekali diberi sikap keras seperti ini, Clara sangat gampang pingsan dan sulit siumannya.

"Kalau Lo mau nyakitin dia, berurusan dengan gue" gentle Iqbal.
Dia hanya tertawa kekeh ternyata Iqbal belum tahu siapa gue, kalau gue kasih tahu pasti dia marah dan cemburu kalau Clara sudah jadi miliknya.
"Apa urusan Lo dengan gue? Gue berurusan cuman sama dia karena dia adalah pacar gue" tegasnya Kelvin sambil menatap matanya Iqbal dengan dalam.

Dia terkejut dan menoleh kearah Clara, ternyata selama ia menjauhkan kedua sahabatnya ini dia sudah jadian dengan Kelvin!? Sungguh tak terbayangkan Clara bisa menerima orang seperti ini dan dulu orang yang selalu care dengannya, tidak terlihat olehnya sedangkan orang yang hanya pura-pura care dan suka menghancurkan hubungan orang lain terlihat oleh dia. Tetapi dia tidak mau menunjukkan rasa cemen didepan Kelvin, ia tetap merasa gentle meskipun hatinya telah tersayat karena selama ini perempuan yang ia suka dan diidamkan lebih memilih pria seperti Kelvin.

Rainbow In My Love (Completed) Where stories live. Discover now