Part 21

8 6 0
                                    

"Ra pagi ini gue yang jemput Lo yaa."

Ia merasa senang banget sejak dia berjaga jarak dengannya dan dia masih berantem dengan Jennie, seakan hidupnya tidak ada yang peduli samanya. Mulai hari ini, ia tidak akan melepaskan seseorang yang sudah ada dalam hidupnya.

"Ok... gue tunggu."

Dia pun siap-siap membereskan segala yang dibutuhkan untuk terakhir sekolah hari ini, karena besoknya sudah menghadapi ujian kelulusan. Kemudian, dia ke dapur serapan bersama keluarga cemara. Kebahagiaan ini lah yang sulit untuk didapatkan kembali karena tak selamanya bisa berkumpul bareng setiap hari, pasti anak-anaknya juga memiliki keluarga yang baru di kelak nanti dan sudah yakin kalau bertemu bersama seperti ini, hanya di hari-hari besar islam saja. Setelah selesai mereka serapan, sudah ada yang nge-klarkson dari luar yaitu Iqbal. Dia melihat jam ditangannya, ternyata sudah jam set 7 jadi ia buru-buru pergi ke sekolah sebab Iqbal sudah datang untuk menjemputnya.

"ma, pa... Clara pergi dulu yaa pa..." sedang bersiap-siap.
"tumben cepat? Gak sama papa?" ujar papa.
"gak pa, Clara udah janjian tadi bakal pergi bareng dengan Iqbal."
(Abangnya mulai mengganggu adiknya.)
"ehmmmm.."
"sahabat doang. Assalamu'laikum ma, pa dan abang juga :)"
"Wa'laikumsalam..."

Pas sudah didalam mobilnya, serasa dunia ini hanya milik berdua untuk mereka saja. Mulai Clara berangan-angan.

"morning, supir baru gue :)" sambil mencandainya.
"wkwkwk.. bukan supir baru kamu tetapi pangeran kamu..." mulai ia menggombal.

Entah kenapa hati Clara saat digombalin kali ini, terasa berbunga-bunga karena selama ia berjaga jarak dengannya dia sangat merindukan gombalan darinya ketika ia berjadian dengan Kelvin. Clara memutar lagu favorit mereka berdua yang pernah dinyanyiin mereka berdua sendiri waktu acara sekolah kemarin, yaitu [ My Heart ] Saat ia mengkeraskan volumenya, Iqbal menoleh kearahnya pelan-pelan.

"Lo suka dengan lagu ini?"
(mengangguk-angguk) "aku rindu pengen kita nyanyi lagu ini bareng lagi, tapi di kelak nanti."
(Dia tertawa sekeras-kerasnya.....)
"loh, ngapa tertawa ada yang lucu?"
"yaiyalah lucu,... Lo kan udah putus sama Kelvin.. masih berharap aja sama dia.."

Hmmm.. ternyata dia masih belum peka terhadap kalimat itu dari bibirnya Clara. Apa jangan-jangan ia masih suka dengan Jennie? Tapi ya sudahlah dia yakin namanya cinta sejati pasti ketemu di kelak nanti. Lalu, dia mengecilkan volume di radio mobilnya Iqbal karena sebentar lagi sudah sampai ke sekolah. Saat mereka turun dari mobil, seluruh mata pada melihat mereka bahagia. Clara jadi canggung karena tak biasanya dia dilihat seperti itu, dia takut kalau mereka mengira ia dengan Iqbal sudah jadian. Selama ini, hal itu yang ia hindarkan dia tidak mau hal sepele itu jadi hot news. Dengan keheranannya Clara pun, ia bertanya ke salah satu gengs yaitu Cristal.

"kalian kenapa sih liat kami kayak gitu?" tanya Clara
"ya kami aneh liat kalian, kemaren jaga jarak sekarang udah dekat. Tu Kelvin udah diurus belum?" isengnya pada Clara
"isss.. apalah, orang kita udah putus kok."
"Oh yaaa? Bearti sudah dapet dong penggantinya.. beruntung banget sih kamu, selamat yaaaa :)" candaannya pada Clara.

Dia sungguh menyebalkan hari itu, kenapa saat ia dekat dengannya selalu menjadi tranding topic? Dia sangat tak suka kalau seperti ini, haruskah aku jauhkan diri meskipun hati ini tidak bisa menjauh darinya demi mereka? untuk menghindari semua itu, dia pun pergi cepat-cepat masuk ke kelas sungguh hal seperti ini yang ia tidak hobi. Iqbal sudah memahami karakternya, Clara memang tidak suka dilihat orang-orang seperti ini kalau dia sedang dekat dengan seseorang yang keren dan kegantengannya dengan percaya dirinya ia berjalan so cool ke kelas.

Dia mencoba menghiburnya biar ia tidak bête barusan tadi. Ternyata tidak mempan Iqbal menghiburnya, karena ia ingin nge-prank melihat reaksinya Iqbal. Biar dia tidak terlalu kepedean lagi kalau Clara sedang dekat dengannya ketika orang-orang melihat mereka berdua.

"yaaa.... Dia malah pergi." Ternganga Iqbal.

Pokoknya dia harus ikutin kemana ia pergi, ternyata seperti biasa ia pergi ke perpus tempat favorit Clara dan Jennie. Namun sayangnya, Jennie sedang sakit jadi dia hanya melihat album foto mereka berdua saja sebagai obat rindunya. Lagi-lagi menikmati album foto mereka berdua, Iqbal duduk disampingnya seperti tidak ada masalah. Clara pun menoleh kearahnya dengan sinis.

"ngapain Lo sini? Pergi sana!" saatnya prank dimulai.
"kok Lo gitu sama gue? Lo gak sayang lagi sama gue?" dengan pedenya ia bilang sayang
Ia pun menutup album foto yang ia buka tadi.
"sayang? Sejak kapan gue ngatain sayang sama Lo?"

padahal sayang dalam hatinya, cuman dia malas ngatain takut nanti ia semakin kepedean lagi
Dia tahu sebenarnya Clara itu sayang dengannya, cuman dia gengsi untuk mengatakannya. Biasa perempuan memang seperti itu. Dengan gelagat kepedeannya, ia coba berpura-pura pergi dari situ manatahu ia meminta jangan pergi dari sini gue gak bisa sendiri tanpa Lo disini, hehehe.

"yaudah kalau Lo mau kayak gitu, gue pergi aja dari sini." Mencoba nge-prank Clara
"yaudah, silahkan pergi dari sini! Gue gak ada minta kok Lo kesini."

Sebenarnya dia tahu Iqbal nge-prank dan Iqbal sendiri tidak tahu kalau Clara juga nge-prank dia. Hahahahah

Dia bertanya dalam dirinya kok dia gak nahan gitu? Kok dia rela gue pergi dari sini? Tetapi ia mencoba beranjak dari kursi untuk kembali masuk kelas, walaupun hari ini tidak ada masuk kelas karena besoknya sudah menghadapi ujian kelulusan. Semua guru di sekolah sudah memberikan bahan materi yang bakal menjadi kisi-kisi untuk ujian kelulusan tahun ini, biar pas mau menuju ke hari H- nya seluruh siswa kelas 12 pun tidak terlalu merasa berat jadi cukup di rumah saja mengulangi kembali pelajaran yang sudah lewat. Sampai dia didepan pintu perpus, ia menoleh kearah Clara yang membuka handphonenya seolah-olah ada notification WA yang masuk padahal tidak ada. Clara juga nge-prank dia cuman tidak tahu kalau Clara ikut nge-prank. Dia keluar dari pintu perpus, lalu ia coba chat dia kalau ibu Ros guru biologi ada memanggilnya.

"Ra?"

"Apa?"

(Saatnya dia juga nge-prank, emang Lo aja yang nge-prank gue? Hahahaahh.)

Ibu Ros manggil Lo tadi suruh ke kantor, kayaknya jadwal ujian itu bakal dikasih....

"Paling Lo bohong...."

Clara adalah perempuan yang susah untuk di prank dan dia selalu berhasil nge-prank orang lain, itulah Clara. Ia tahu kalau Iqbal sudah pasti nge-pranknya karena dia tidak ingin kalah dengan perempuan, selalu ingin so cool didepan setiap perempuan yang ada dimatanya. Tapi tidak semua perempuan suka digitu kan, salah satunya Clara. Dia melanjutkan chatnya.
Loh, kok gue dibilang bohong serius ni...

"Serius? Lo kapan jumpa ibu Ros? Perasaan Lo masih disini.... :D :D :D"

Dia heran, kenapa ia memasang emot ketawa? Dia membalik badan, ternyata.

"Astaghfirullah.." dia kaget, ternyata Clara sudah berada di depan pintu perpus
(Ia tertawa sepuas-puasnya melihat reaksinya Iqbal setelah dia kena PRANK juga dari Clara.)
"Lo mah emang payah kalau diprank, kalau nge-prank orang berhasil mulu."
"HAHAHAHAHAHHAHA... Ratu PRANK! Dilawan, wkwkwkwk"

Mereka berdua pun berjalan menuju ke kantin sambil menahan ketawa barusan tadi, Clara yang puas sekali ketawanya karena ia berhasil ngeprank Iqbal. Menurut dia Iqbal itu juga susah untuk di prank, tapi entah kenapa saat Clara nge-prank dia sukses... hahahahah. Saat mereka barusan datang ke kantin, tiba-tiba ada perkelahian yang cukup besar dan anehnya ada perempuan yang ikut serta ternyata Cristal dengan Kelvin. Clara langsung meleraikannya dan menanyakan apa sebabnya?

Rainbow In My Love (Completed) Where stories live. Discover now