11(Terbongkar)

141 4 0
                                    


Alunan musik mulai terdengar merdu memanjakan setiap pasang telinga yang mendengarnya.Terlihat sosok laki-laki yang duduk dengan tenang sambil memainkan piano dan disaksikan oleh ratusan pasang mata.Laki-laki itu mengenakan setelan jas berwarna Abu dan dipadu dengan sneakers warna putih,terlihat santai tapi masih mengandung kesan Casual.

Musik pun selesai dan lelaki itu berdiri sambil membungkuk tanda hormat kearah penonton,tapi tanpa ia sadari di ujung sana berdiri seorang gadis cantik yang tengah memperhatikannya.

Kenapa aku harus mencintaimu?,batin gadis itu lalu tersenyum getir

🍁

"Eh lan,gila nggak salah pilih temen gue,udah ganteng,tajir,pinter,jago main musik lagi,siapa sih yang nggak mau sama lo?"

Cerocos Yogi dan hanya dibalas gelengan kepala oleh Bulan.

Ya hari ini adalah jadwal perform Bulan yang ia adakan setiap satu Bulan sekali,mungkin kalian belum tau bahwa Bulan adalah seorang pianis terkenal,namanya sudah terdengar dimana-mana,kegemaran Bulan sejak kecil itulah yang membuatnya bisa sampai di titik ini.

"Traktirannya dong lan"

"Nah bener tuh kata Igar,kita berempat laper nih daritadi nungguin lo di bawah panggung,ya nggak ki?"

"Hem"

"Eh ki,lo kok balesnya cuman hem gitu sih,lo kalo laper tinggal ngomong aja,gengsi mulu idup lo"

"Diem lu nyet,gue emang nggak laper,kalian bertiga aja kali yang daritadi rewel terus",jawab Eki yang sudah sangat lelah menghadapi 3 mahluk titisan selokan itu.

"Udah-udah,gue yang traktir"

"Nah gitu kan enak lan,ya nggak?"

"Yoiii,hahaha"

Tiba-tiba tawa mereka pun terhenti ketika mereka melihat seorang gadis memakai dress panjang selutut,dan blazer yang senada dan rambut yang ia biarkan terurai,menghampiri mereka.

Manis

batin Bulan.

"Hay Bulan",

tanya gadis yang ada di depannya itu,ia harus memberanikan diri bertanya kepada Bulan,apa sebenarnya hubungannya dengan papanya itu.

"Ya,ada apa?"

"Aku bisa ngomong sebentar nggak?"

"Nggak,nggak bisa gue lagi buru-buru"

"Sebentar aja Bulan,ada yang mau aku tanyain ke kamu"

"Apaan si jangan sok kenal deh,udah pergi gue mau makan sama temen-temen gue",jawab Bulan sinis

"Oke maaf kalo gitu,udah ganggu waktu kamu",ujar gadis itu dan berlalu pergi

"Ya ampun kasihan banget ya teteh Carissa,kalo lo nggak mau biar gue aja lan yang nyrepet,kasihan cantik-cantik lo sakitin mulu"

"Ga peduli gue"

"Yakin,ga peduli?"tanya Eki tiba-tiba

"Udah,gue tau lan lo selama ini ngehindarin Carissa karena lo takut dia tau kan,kalo lo suka ama dia?udah sekarang kejar dia lan,jelasin se jelas-jelasnya ke dia"

Bulan tampak sedang memikirkan perkataan Eki yang memang benar adanya,tanpa berpikir panjang ia langsung berlari mengejar gadis itu,ia yakin Carissa belum terlalu jauh,ia mencari di sepanjang gedung itu dan ya,dia menemukan Carissa yang hendak masuk ke mobilnya,Bulan pun tersenyum dan berlari ke arah Carissa.

"Sa,Carissa bentar ada yang mau gue omongin"

"Hah, Bulan,iya ada apa?"

"Lo kan tadi bilang kalo mau tanya sesuatu ke gue,dan gue nagih pertanyaan lo"

Tanpa Carissa sadari ia tersenyum melihat sikap Bulan.

"Iya,memang ada,tapi tadi katanya kamu lagi sibuk"

"Nggak gue ga jadi sibuk,so sebenernya ada apa?"

"Okey,jadi gini papa aku dia udah meninggal,dan dia ninggalin surat wasiat buat aku,dan ada satu wasiat yang bener-bener ngebuat aku kaget banget,disitu papa ngomong kalo aku harus cinta sama kamu,dan katanya kamu bakalan ngelindungin aku,emangnya kamu ada hubungan ya sama papa aku?"

Ya mungkin ini saatnya,saatnya Carissa tau hubungan gue sama om Samudera

"Iya,gue ada hubungan sama papa lo,jadi waktu papa lo masih hidup dia itu sahabat bokap gue,dan mereka itu bener-bener deket ,sampek gue juga ikut deket sama om Samudera,sebenernya om Samudera juga pernah nyeritain soal lo yang pindah ke Fradesma,awalnya gue bodo amat sa,tapi saat detik-detik bokap lo kritis dia nitipin lo ke gue",ucap Bulan yang sedang menatap gadis di sampingnya itu,mereka memutuskan masuk ke mobil Carissa,Carissa tidak tau bagaimana perasaannya saat ini,yang bercampur aduk.

"Sa,lo nggak papa kan?"

"Eh iya maaf,kebiasaan ngelamun"

"Ya intinya gitu sa,lo nggak harus mencintai gue sa,gue yakin itu bakalan susah,tapi izinin gue buat ngejaga dan ngelindungin lo,dan terakhir gue ngelakuin ini,bukan hanya karena wasiat om Samudera tapi gue juga tulus ama lo sa,sory kalo akhir-akhir ini sikap gue suka ngeselin ke lo",ucap Bulan sambil meraih tangan Carissa dan mengelusnya.Carissa kaget karena diperlakukan seperti itu

Duh jantung,yang tenang ya,kan nggak lucu kalo Bulan tau aku lagi deg-deg an sekarang

"Oh jadi gitu ceritanya,terus kamu kenapa nggak nolak tawaran papa?kan kamu nggak harus ngelakuin itu Bulan"

"Dulu,gue juga ngerasa gitu,gue nggak harus jalanin wasiat nya bokap lo,tapi entah kenapa makin kesini,gue makin peduli sama lo sa,pokoknya kalo ada apa-apa lo tinggal cari gue,yaudah kalo gitu gue cabut dulu,anak-anak udah pada nungguin,lo mau langsung pulang atau makan dulu sama gue?"

"Aku langsung pulang aja Bulan,nggak enak kalo makan sama kamu,aku masih sedikit canggung"

"Oh,sure kalo itu mau lo,eh bentar,kita belum tuker nomor handphone"

"Oh iya bener,yaudah mana handphone kamu"

Bulan pun menyodorkan hapenya dan Carissa sudah mengetikkan nomornya disana

"Gantian mana hape lo"

"Iya nih",Carissa membuka tasnya dan memberikan hapenya kepada Bulan,Bulan pun mengembalikan hape Carissa,tapi ada ssesuatu yang membuat Carissa terkejut

Bulannya Carissa

"Ih Bulan kamu apaan sih,kok namainnya gini,kita kan nggak ada hubungan apa-apa,cuman sebatas temen"

"Ssut,udah lo diem,lihat gue namain kontak lo juga gini

Carissanya Bulan

"Haha lucu kan?",cengir cowok itu lebar

"Kita kan nggak ada hubungan apa-apa Bulan"

"Oh jadi sekarang lo mau ada apa-apa diantara kita,oke fine perkataan lo tadi gue anggap kalo lo mau jalanin hubungan sama gue"

"Lah apaan sih,enggak nggak gitu Bulan"

"Udah,sekarang gue laper banget mau makan,gue cabut dulu ya,lo ati-ati nyetirnya,dahh", Bulan pun keluar dari mobil Carissa dan what??perlakuan Bulan barusan berhasil membuatnya senam jantung.

Yaampun lucu banget sih

Huft,akhirnya semua pertanyaan yang selama ini ia simpan sudah terjawab semuanya,Carissa mengingat-ngingat obrolannya dengan Bulan tadi,ternyata Bulan tidak seperti yang Carissa bayangkan,dia lebih sweet dan perhatian,tapi dia masih belum percaya dengan sikap Bulan tadi,huft Carissa bakalan senyam senyum sendiri nih.

~TO BE CONTINUED~

Oke seperti biasa kebagian nyengirnya aja🙂

Gimana nih untuk part kali ini?seru kan,kira kira mereka akan sedekat apa ya?

Sebelumnya jangan lupa share dan vote disetiap partnya biar aku makin semangat guys😭






My Girl CarissaWhere stories live. Discover now