15(Tidur panjang)

119 1 0
                                    


Ya pemandangan di depannya saat ini cukup untuk membuatnya berteriak histeris dan menangis.

Ya suara tembakan tadi tepat mengenai bagian perut bawah Bulan,semua orang yang ada disana benar-benar panik dan tidak menyangka akan ada kejadian seperti ini,Carissa langsung memeluk Bulan yang sudah tidak sadarkan diri,sambil menjerit histeris,seseorang telah merencanakan semua ini,tapi mengapa harus Bulan?apa salahnya?dia juga tidak terlalu berperan dengan berjalannya perusahaan ini,apa sebenarnya yang orang itu incar?

"Cepett,panggilin ambulanss,dia harus selamat,Bulan kamu masih dengerin aku kan?,kamu tahan bentar yaa,aku mohon Bulan kamu harus bertahan",ucap Carissa histeris sambil memegang baju putih yang sudah penuh dengan darah itu,berharap darahnya tidak keluar terlalu banyak,tapi yang Carissa lakukan sia-sia Bulan sudah kehabisan banyak darah,tidak lama setelahnya tenaga medis sudah terlihat,mereka pun mengangkat Bulan pergi menuju rumah sakit,Carissa terus-terusan menangis sambil berlari mengimbangi langkahnya dengan para perawat itu,disusul oleh Karina dan Eki,mereka juga mengikuti Carissa dari belakang

Mobil ambulans pun sudah terlihat pergi meninggalkan gedung itu,Carissa yang panik langsung di tenangkan oleh Karina,mereka sedang menunggu Eki mengambil mobil,tidak lama setelahnya mereka langsung menyusul ambulans tadi.

"Naa,Bulan naa,aku takut dia kenapa-napaa,aku nggak mau kehilangan orang yang aku cintai untuk kedua kalinya,aku nggak mau na",ucap Carissa sambil sesenggukan dan bersandar di pundak Karina

"Ssutt,ngomongin apa sih,lo harus yakin,Bulan pasti selamat,lo nggak boleh kaya gini sa,lo harus positif thingking ya,gue yakin kondisi Bulan nggak akan terlalu parah",ucapnya sambil mengelus lengan Carissa

Akhirnya mobil pun sampai di Rumah Sakit ,Carissa dan Karina langsung berlari menuju para perawat yang terlihat pergi membawa Bulan,Carissa mengejar mereka,saat ini pikirannya sudah benar-benar kacau,ia tidak tau apa yang akan terjadi dengan laki-laki yang sudah di cintainya itu,badannya sudah panas dingin sedari tadi,ia hanya meminta agar tuhan masih menolong nyawa Bulan.

Bulan sudah terlihat dibawa menuju ruang operasi.

Karina,Carissa dan Eki menunggu sedari tadi,tanpa mereka sadari mereka sudah duduk disana selama 4 jam,karena tidak tega melihat kondisi Carissa yang sudah seperti orang frustasi itu Eki menyuruh Karina untuk membawa Carissa pulang.

"Hah,kamu nyuruh aku buat pulang??disaat aku mau nunggu Bulan sampai keluar dari ruang operasi ini?kamu tau nggak,aku khawatirnya gimana?oke fine,mungkin kamu menganggap hal ini remeh,tapi nggak buat aku,Bulan itu penting buat aku ki,kamu nggak bisa nyuruh aku pulang gitu aja hiksss,aku juga pengen liat kondisi dia gimana hikss",ucap Carissa dengan penuh emosional,ya saat ini Carissa sudah sangat sangat sensitif,ia tidak tau harus bagaimana,tapi jika untuk pulang,sepertinya tidak,ia akan terus menunggu Bulan.

Akhirnya Eki dan Karina sudah menyerah dengan sifat keras kepala Carissa, Karina pun menyuruh Eki untuk pulang dan bergantian berjaga,lebih tepatnya menjaga Carissa,karena mereka tidak tahu hal apa yang akan dilakukan gadis itu jika sendirian disini.

Setelah kurang lebih hampir 6 jam mereka menunggu,dokter pun keluar dari ruangan itu

"Dengan keluarga pak Bulan?"

"Eh,iya dok disini,gimana keadaannya Bulan?gapapa kan dok?"

"Eumm,dikarenakan kondisi peluru mengenai bagian dalam perutnya,ia mengalami kerusakan organ pada ususnya,mungkin akan memerlukan waktu agar dia bisa pulih secara normal",ucap dokter itu

"Tapi,dia akan segera siuman kan dok?"

"Maaf,untuk itu biar waktu yang menjawabnya,karena kondisinya saat ini sedikit serius,yang terpenting semua serahkan kepada yang maha kuasa,baik kalau begitu saya permisi"

Bagaikan petir yang menyambar tubuhnya saat ini,ia tidak tahu harus berbuat apa,yang ia inginkan sekarang Bulan bisa segera sadar dan membaik seperti sedia kala,akhirnya setelah Eki mengabari pihak keluarga Bulan,mereka pun datang dan Karina membujuk Carissa untuk mau pulang dan istirahat,karena sejak pukul 7 tadi,sampai sekarang pukul 11 ia tidak makan apa-apa,ia takut sahabatnya akan pingsan karena kelelahan.

🍁

Hari silih berganti,waktu terus berputar. Di sana terlihat sosok laki-laki tampan dengan bibir dan wajah yang pucat,sedang terpejam lemas di atas brankar ruangan rumah sakit itu

Ya sudah terhitung hampir satu bulan ,ia terbaring koma disana,sang dokter belum bisa memastikan kapan ia akan bangun dan bisa menatap dunia lagi,

Tiba-tiba terlihat seorang wanita,memakai celana jeans panjang dan kemeja berwarna cokelat pastel sambil rambut yang terurai rapi,menghampirinya sambil tersenyum manis,ia akan selalu berdandan untuk menemui laki laki ini,berharap ketika ia datang sang pujaan hati membuka matanya kembali.

"Halo Bulan,tebak hari ini aku bawain apa?aku bawain tugas-tugas fisika buat kamu,ya gimana habisnya kamu sih nggak bangun-bangun kan jadinya nggak ada yang ngajarin aku,oh ya besok lombanya dimulai loh,tapi sayang kamu nggak ikut,jadinya cuman aku sama prams deh,kamu tau nggak sih?setiap hari aku selalu rindu senyum kamu,tatapan kamu,perlakuan kamu,semuanya deh,kamu nggak capek tidur apa?aku aja yang tidur satu hari 7 jam aja udah ngerasa capek banget,apalagi kamu,28 hari,wuihhh kayanya kalo kamu ikut lomba tidur dengan durasi terpanjang kamu bakalan menang deh,hehehe,kamu cepetan bangun ya,aku kangenn banget sama kamu,walaupun setiap hari aku bakalan kesini untuk jenguk kamu,tapi rasanya beda Bulan karena ya kamu nggak bangun,kamu dalam keadaan tidur,kamu lagi mimpi ya?kalo mimpi jangan lupa mimpi ketemu aku,okey? Biar aku aja yang nahan kangen buat peluk kamu,kamu di mimpi bisa tetep peluk aku,yaudah eh btw aku bawain buket juga loh,aku taruh di atas brankar kamu ya,terus buku fisikanya aku taruh atas lemari hehehe biar kalo kamu bangun tapi waktu aku nggak ada di sisi kamu,kamu tau siapa yang ngasih buku ini buat kamu,yaudah aku pulang dulu,mau siap-siap buat lomba besok,bay" ,

Kemudian ia,mencium kening Bulan sekilas.

Tanpa Carissa sadari dia meneteskan air mata, ya pasti akan selalu begini,ketika ia pergi menemui Bulan,hatinya pasti akan terasa sakit sekali,melihat sosok laki-laki yang dicintai harus bernasib seperti ini,tertidur lemas seolah sudah tidak ingin hidup lagi.

Tanpa Carissa sadari dia meneteskan air mata, ya pasti akan selalu begini,ketika ia pergi menemui Bulan,hatinya pasti akan terasa sakit sekali,melihat sosok laki-laki yang dicintai harus bernasib seperti ini,tertidur lemas seolah sudah tidak ingin...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Foto pas mreka berdua baru deket-deketnya🙂

My Girl CarissaWhere stories live. Discover now