CHAPTER 5

16.9K 649 3
                                    

Jika kamu mencintai seseorang perjuangkan ia lewat doa di sepertiga malam mu, jangan kau kejar terlalu jauh hingga membuat mu lupa akan pencipta mu, Ingat Allah telah menentukan siapa takdir mu

-Aisfa Humaira Az-Zahra

.
.
.
.
.
🍒🍒🍒

P

agi harinya aisfa sudah siap dengan peralatan dan pakaian sekolah nya, ia menuruni tangga dan mendapati kedua orang tuanya di sana

"assalamualaikum umma Abi"
salam aisfa ke mereka

"wa'alaikumsalam warohmah matullahiwabarokatuh" jawab mereka berdua

"nak nanti pas pulang sekolah kamu pergi cari baju untuk pernikahan kamu ya"
ucap umma sambil mengoleskan selai ke roti aisfa

Yap pernikahan aisfa dan Gus alzam akan diadakan satu Minggu lagi dan mereka sudah sibuk mempersiapkan semuanya mulai dari gaun pengantin dekorasi pelaminan dan sebagainya

"Emang harus sekarang ya um kan pernikahan nya masih lama"
ucap aisfa sambil menelan roti nya

"ia nak harus cepat lebih cepat lebih baik"
ujar sang umma

"iya umma Ais nanti langsung pulang dan cari gaun pengantin,tapi sama siapa" tanya aisfa ke umma

"Sama alzam, dia yang akan jemput kamu" ucap umma

"ukhuk ukhuk, hah!! Sama Gus alzam?"
Tanya aisfa dengan wajah kaget, ia tidak salah dengar ia akan dijemput oleh Gus yang terkenal dingin itu?

"Iya kenapa kamu terkejut begitu? Gak suka ya?" Tanya Abi ke aisfa

"bukan gitu bi tapi masa Gus alzam yang jemput Ais gk Abi aja" ucap Aisfa ingin menegonya

"Gk bisa nak nanti biar kamu dan alzam langsung ke butik"
ucap umma, dan aisfa jangan ditanya ia hanya pasrah

Sampai di sekolah aisfa langsung duduk dengan keadaan lesu letih lemas azekkk

"Ais kenapa? Kok lesu gitu, gimana perjodohan nya Ais terima?" Tanya arum ke aisfa

"haahhh" helaan nafas panjang itu terdengar dari mulut aisfa

"Kenapa? Perjodohan nya Ais tolak?"
Sekarang giliran Afifah yang bertanya, ia sedari tadi juga heran tidak biasanya temannya itu seperti itu

"bukan gitu Ais terima perjodohan itu" jawabnya dengan suara lesu

"HAH!!! Yang bener".
Ucap arum dengan suara yang sedikit keras,

"kalok ngomong itu suaranya di pelanin, ini bukan hutan tempat sembarang berteriak"
ucap Afifa yang sudah kesal karena sahabat ny itu

"Yaa... Sorry namanya juga kaget" ucap arum dengan wajah nyengir nya

"Oke balik ke aisfa, terus kenapa wajah Ais murung gitu"
tanya Afifa ke aisfa,

"tadi umma bilang Ais harus ke butik buat persen baju pengantin tapi nanti pulang sekolah di jemput sama Gus alzam" jelas aisfa dengan wajah lesunya

"What!!! Beneran!!!"

Teriak Arum kembali dan

'TAK!!'

"kan udh gue bilang jangan teriak Arum" ujar Afifah ke Arum pasalnya ia sudah kesal dengan sahabatnya itu

"hehehe sorry² gue gk bakal ulangi lagi deh" ucap arum sambil memegangi jidadnya yang di jitak oleh Afifah tadi

Cinta Seorang Gus Alzam [SUDAH TERBIT]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt