CHAPTER 38 (END)

11.6K 464 50
                                    

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
.
.
.
.
.
.
.
.

Lima bulan kemudian....

Tak terasa waktu berlalu dengan cepat, kini lima bulan setelah kejadian itu, gus alzam tidak pernah sekalipun absen untuk menyempatkan diri ke rumah sakit untuk menjenguk istrinya dengan semua kesibukan nya, anaknya ia titipkan ke umma, ummi, dan bunda, jika sempat ia juga terkadang membawa anaknya ke rumah sakit dan jalan-jalan

Saat ini gus alzam duduk di dekat ranjang istrinya sambil mengaji surah kesukaan istrinya, samar-samar ia dengar leguhan seseorang yang membuat dia mengalihkan atensinya, perlahan-lahan jari lentik itu bergerak, mata yang tertutup selama berbulan-bulan perlahan-lahan terbuka, gus alzam melihat itu terkejut

"Hum.... Humairah kamu sudah sadar? Sebentar aku panggilkan dokter dulu"
Ucap gus alzam dan langsung berlari ke luar untuk memanggil dokter

Setelah dokter datang aisfa langsung di periksa, sementara di luar keluarga sudah banyak yang datang dan menunggu, memang saat gus alzam di suruh menunggu di luar, ia langsung menelpon abi adnan untuk mengabarkan jika aisfa sudah sadar, dan kebetulan abi Ibrahim, umma Khadijah, ayah dan bunda pun ada di sana, mendengar itu mereka semua datang ke rumah sakit tidak lupa juga ikut ketiga sahabatnya, umma menghubungi mereka tentang keadaan aisfa dan mereka pun secepatnya datang ke rumah sakit

Pintu terbuka memperlihatkan seorang dokter wanita yang baru selesai memeriksa keadaan aisfa

"Dok bagaimana istri saya? apakah sudah benar-benar sadar?"
Tanya gus alzam

"Alhamdulillah, keadaan pasien sudah mulai stabil, jika ingin masuk, silahkan tapi di harap tenang ya, karena pasien juga baru sadar"
Jawab dokter yang membuat mereka bernafas lega

Kini mereka sudah berada di ruang aisfa, tiga wanita yang heboh tentang keadaan aisfa membuat aisfa tertekan, ayolah ia baru saja sadar dan langsung mendapatkan pertanyaan yang bertubi-tubi

"Umma.... Ummi.... Bunda...Ais gak papa kalian gak perlu khawatir"
Ucap aisfa

"Gak papa gimana sayang, kamu koma berbulan-bulan ini bisa bangun Alhamdulillah, masih di bilang gak papa"
Jawab umma dan di angguki oleh ummi aisyah dan bunda

"Istri-istri mu abi, ayah"
Ucap gus alzam yang melihat tingkah mereka

"Iyalah istri abi, masa istri orang"
Jawab abi adnan

"Aisfa....wajar seorang ibu khawatir apalagi anaknya baru bangun dari koma jadi khawatir, aku juga gitu, aku itu tiap doa pasti ada nama kamu, aku itu orang nomer satu yang paling khawatir sama kamu"
Ucap Arum dramatis

"Drama banget lo, di lihat-lihat lo cocok deh jadi artis film, tokoh jahat tapi"
Jawab afifah yang membuat Arum memasang muka masam

"Nahh setuju, lo cocok jadi ibu tiri bawang merah"
Sambung dara sambil menahan ketawa

"Parah lo pada jadi sahabat, hati gue terpotek"

"Ngapain potek? gio masih jomblo tuh, nikah kapan"
Jawab aisfa

"Dihh malah nyambung ke om om pedofil itu, gak mau gue sama tu cowok, ngeselin bisa-bisa darah tinggi gue tiap hari karena nya"
Jawab arum cemberut

Semua orang yang di dalam ruangan itu tertawa melihat tingkah ke empat sahabat itu

"Ekhmm.... Sebelum itu saya ingin meminta izin, bolehkah saya berdua sebentar dengan istri saya?"
Tanya gus alzam yang membuat mereka melihat satu sama lain

"Boleh kok gus boleh, kita tau kok rasanya udah lama gak berduaan, yaudah kalo gitu kita keluar duluan ya gus, misiii.... Dadah aisfa nanti kita jenguk lagi"
Ucap Arum dan mendorong kedua sahabatnya itu keluar

Cinta Seorang Gus Alzam [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now