CHAPTER 23

12.2K 512 3
                                    

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
.
.
.
.
.
.
.
.

Pagi sudah datang, matahari sudah mulai menunjukkan sinar nya, jam sudah menunjukkan pukul 06.30 dan aisfa sedang bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah

"Kamu yakin hum mau ke sekolah? Kamu udah merasa enakan?
Tanya Gus alzam yang sedari tadi membujuk istrinya untuk istirahat saja di rumah

"Aku gak papa kok aa' jangan khawatir, liat nih bisa berdiri, bisa lari, bisa senyum gini"
Jawab aisfa sambil menunjukkan senyum nya

"Haahh.... Baiklah kalo itu mau kamu, jika terjadi sesuatu nanti jangan segan-segan untuk cari aku oke?"

"Oke komandan"

••••••

Aisfa yang saat ini sedang berada di dalam kelas hanya bengong sambil melihat ke luar jendela, ia masih terfikir tentang kejadian semalam, teror yang dia alami membuatnya terkejut sejenak, terlebih lagi teror itu untuk suaminya itu yang membuatnya semakin khawatir

"Oiii... Ngapain bengong ae neng"
Ucap seseorang tiba-tiba memukul meja aisfa yang membuat dia terkejut, sontak ia langsung melihat siapa pelakunya, dan alangkah terkejutnya siapa yang ia lihat

"Masya Allah Afifah, Arum, Dara, kalian di sini!!?
Ucap aisfa dengan nada terkejut

"Kenapa? Gak suka ya kita di sini?"
Jawab Arum muka sedih

"Aaaaa..... Kalian..."
Secepatnya aisfa langsung memeluk mereka bertiga dan mereka sigap menahan tubuh mereka agar tidak terjatuh ke belakang

"Heii... Hati-hati nanti kalo kita jatuh gimana?"
Ujar Afifah yang membuat aisfa langsung melepaskan pelukannya

"Hehehe.... Terlalu excited kalian di sini, btw kenapa kalian bisa di sini?"
Tanya aisfa

"Kita bakal jawab nanti setelah istirahat, bel udah bunyi, kita ke kelas masing-masing dulu"
Jawab dara

"Yahh... Beda kelas kirain sama"
Kecewa aisfa

"Cuma beda kelas, bukan beda hati"
Ucap Arum yang membuat mereka terkekeh kecil

"Yaudah kita keluar dulu ya, nanti kita jemput kamu Ning aisfa"
Goda Afifah yang membuat aisfa menurunkan alisnya

•••••

Jam istirahat sudah berbunyi, empat orang wanita sedang berjalan menuju kantin, namun tiba-tiba aisfa tidak sengaja menyenggol bahu seseorang, yang membuatnya marah

"Heh!! Jalan pake mata dong, nabrak orang sembarangan!!"
Ucap perempuan itu dengan nada tinggi

"Maafkan saya, saya tidak sengaja"
Jawab aisfa

"Gak sengaja apanya, kalo gue kenapa-napa lo mau tanggung jawab hah!!?"
Ujar perempuan itu semakin menaikkan nada nya

"Heh!!! Temen gue udah minta maaf ya, lagian jalan gede kenapa lo gak ambil arah lain aja, lo yang mikir pake otak!!!"
Jawab dara memajukan dirinya, tidak terima sahabat nya di perlakukan seperti itu

"Suka-suka gue lah, emang lo siapa hah!!, lo gak ada hak buat atur gue"
Jawab perempuan itu yang semakin membuat suasana di tempat itu ramai

Cinta Seorang Gus Alzam [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now