CHAPTER 32

7.8K 395 2
                                    

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
.
.
.
.
.
.
.
.


Saat ini aisfa dan gus alzam sedang berada di mobil, gus alzam yang sedari tadi diam saja membuat aisfa heran, ada apa dengan suaminya? Sejak ia kembali dari melaksanakan shalat zuhur tadi suaminya tidak membuka suara sama sekali

"Aa'..... Aa' kenapa? dari tadi diem terus, ada hal sesuatu yang membuat aa' kepikiran?"
Tanya aisfa

Gus alzam yang mendengar pertanyaan istrinya terbuyar dari lamunannya, ia lalu menoleh ke istrinya dan tersenyum

"Aa' gak papa kok, gak ada yang aa' fikirkan juga"
Jawab gus alzam lembut

"Lalu kenapa aa' dari tadi diem aja? ais ada salah?"
Tanya lagi

"Kamu gak ada salah apa-apa sayang, aa' cuma pengen diem aja"
Jawab gus alzam masih tenang
Aisfa yang tidak bisa berkata apa-apa lagi hanya ikut diam sambil memainkan handphone nya, sementara gus alzam ia masih terfikir tentang permintaan tasya beberapa menit lalu

"Gue mau minta tolong sama lo boleh?"
Tanya tasya, gus alzam hanya menaikkan alisnya

"Gue mau minta bantuan lo buat pertemukan gue, keluarga gue dan kaila, kita mau perbaiki ini semua lagi"

Lanjut nya, gus alzam terdiam sejenak, ia tau bahwa mungkin istri nya tidak akan setuju, apalagi terlepas dari trauma masa lalu itu tidaklah mudah

"Gimana? gue gak mau hubungan kita gini terus, gue mau hubungan gue dan kaila baik-baik aja lagi"
Lanjut tasya yang tidak jua mendapatkan jawaban, gus alzam menarik nafas sejenak setelah mempertimbangkan semaunya

"Baik, akan saya bantu, tapi ini akan melibatkan abi Ibrahim dan umma khadijah, orang tua angkat aisfa, karena mereka lah yang lebih tau dan mereka juga berhak untuk menentukan"
Jawab gus alzam, tasya terdiam sejenak lalu ia mengangguk setuju

"Oke gue setuju, kapanpun waktunya itu gue bakal tunggu, ini nomer gue, setelah lo dan orang tua kaila yang sekarang menentukan kapan waktunya hubungi gue"
Ucap tasya sambil memberikan nomer nya ke gus alzam

"Insyaallah, akan saya usahakan semaksimal mungkin"

"Gue percaya sama lo, kalau begitu gue pergi dulu, jaga adek gue baik-baik"
Ucap tasya dan di balas anggukkan oleh gus alzam dan ia langsung berdiri pergi meninggalkan gus alzam di sana

"Sayang, bagaimana kalau kita ke rumah abi dan umma dulu, mau gak?"
Tanya gus alzam yang membuat aisfa berbinar

"Mauu aa' ais juga udah kangen banget sama Abi dan umma"
Jawab aisfa sumringah yang membuat gus alzam terkekeh

"Yaudah ayo kita ke sana"

"Let's go!!!!"

Sesampainya di rumah abi dan umma aisfa segera turun dan berlari ke arah umma yang kebetulan sedang di luar menyiram tanaman di sana

"ASSALAMUALAIKUM, UMMA!....."
teriak aisfa yang membuat wanita paruh baya itu terkejut

"Astaghfirullah... Waalaikumussalam warohmah matullahiwabarokatuh, kebiasaan sering teriak"
Jawab umma sambil mengelus dada

"Hehehe..... Udah dari pabriknya"

"Masya Allah abi kira siapa tadi teriak-teriak, ternyata putri cantik abi"
Ucap abi yang baru keluar saat mendengar suara teriakan putri nya

"Hehehe..... Assalamualaikum abii..."
Ucap aisfa dan langsung menyalami Abi nya

"Waalaikumussalam warohmah matullahiwabarokatuh, tumben datang ke sini , ada apa nihh?"
Tanya abi

"Gak ada apa-apa Abi, kita kesini karena ais kangen ke abi dan umma, emang kalian gak kangen ais?"
Tanya aisfa ke mereka berdua

"Nggak "
Jawab abi dan umma serempak

"Lahh gitu banget sama putri sendiri, gak boleh durhaka ke anak sendiri"
Jawab aisfa cemberut yang membuat mereka terkekeh

"Oiya abi, ada yang ingin alzam bicarakan ke abi"
Ucap gus alzam, seakan tau mereka butuh ruang privasi umma langsung membawa aisfa ke dalam

"Aisfa.... Kita ke dalam duluan yuk, umma udah buat brownies coklat kesukaan kamu"
Ucap umma

"Serius umma? wahh kebetulan ais rindu brownies coklat buatan umma"

"Yaudah ayo kita ke dalam"
Ucap umma dan menuntun aisfa ke dalam

"Apa yang ingin kamu bicarakan nak..."
Ucap abi membuka suara, gus alzam menghela nafas sejenak

"Alzam sudah tau bi, tentang masa lalu aisfa"
Jawab gus alzam abi hanya tersenyum dan menepuk pundaknya gus alzam

"Lalu? bagaimana dengan dirimu? apa kamu tetap mencintai anak abi walaupun kamu tau masa lalunya yang berantakan?"
Tanya abi ke gus alzam

"Demi Allah bi, rasa cinta alzam ke aisfa gak pernah mereda sedikitpun, alzam tau setiap manusia mempunyai masa lalu nya sendiri, alzam tetap mencintai aisfa bagaimana pun dia, kekurangan aisfa akan tetap alzam terima, karena alzam juga bukan manusia sempurna, alzam pun mempunyai kekurangan alzam sendiri"
Jawab gus alzam yang membuat abi tersenyum

"Tidak salah memang saya titipkan putri saya ke kamu zam"

"Tapi abi, yang ingin alzam sampaikan, mereka ingin bertemu aisfa, mereka ingin memperbaiki hubungan mereka kembali dengan aisfa"
Jawab gus alzam

"Lalu bagaimana menurutmu?"
Tanya abi

"Menurut alzam bi? kenapa alzam? bukannya abi berhak menentukan nya?"
Tanya gus alzam

"Kamu adalah suaminya, tanggung jawab abi sudah selesai saat kamu mengucapkan qobiltu untuk putri abi waktu itu, sekarang tugas abi pindah ke kamu, bagaimana keputusan kamu abi juga akan setuju selama itu menurut kamu yang terbaik untuk istri dan anak kamu kelak"
Jawab abi yang membuat gus alzam terdiam

"Alzam ngerti abi, alzam sudah tau jawabannya"
Jawab gus alzam

"Abi percaya sama kamu, suruh mereka datang ke rumah abi nanti jika itu keputusan kamu"
Ucap abi dan di balas anggukkan oleh gus alzam

Cinta Seorang Gus Alzam [SUDAH TERBIT]Место, где живут истории. Откройте их для себя