CHAPTER 29

8.9K 350 3
                                    

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
.
.
.
.
.
.
.
.

"Haahh.... Akhirnya sampai rumah"
Keluh aisfa dan langsung merebahkan tubuhnya ke kasur

"Gimana ujian tadi? Lancar?"
Tanya gus alzam dan menghampiri aisfa

"Yaa... Gitu, lancar sih cuma capek mikir, apalagi bagian matematika meledak kepala aku"
Cerita aisfa dengan raut yang terlihat lucu di mata gus alzam, ia hanya bisa terkekeh mendengarkan cerita istrinya itu

"Nanti sore kita jalan-jalan mau gak?"
Tanya Gus alzam

"Jalan-jalan? udah pasti ayo aja ais mah, tapi nanti sekalian ke rumah umma ya"
Jawab aisfa senang

"Iya.... Nanti kita ke rumah umma sama-sama, mau nginep di sana?"

"Gak deh, nanti aja kalo udah libur"

"Yasudah kamu istirahat, aa' masih ada kerjaan yang mau di urus"
Ucap gus alzam dan di jawab anggukkan oleh aisfa

17.00

Jam sudah menunjukkan pukul lima, sepasang suami istri ini sedang bersiap-siap untuk pergi, entah kemana gus alzam hanya bisa mengikuti kemana istrinya mau

"Masya Allah ya aa' taman nya indah, apalagi ada danau, makin sejuk kalo di pandang"
Ucap aisfa sambil melihat ke danau biru di depannya

"Kamu tau apa yang lebih indah dan sejuk di pandang selain danau?, yang sewaktu aa' memandangnya lelah aa' hilang, ketika aa' memandangnya aa' seakan lupa dengan semua beban aa' "
Ucap gus alzam

"Apa?, ais pun mau memandang nya biar nanti kalo ais lelah ais bisa lihat itu"
Jawab aisfa sambil melihat ke arah gus alzam

"Itu kamu, kamu lah yang membuat rasa lelah aa' gak ada waktu liat kamu, waktu liat senyum kamu semua beban aa' hilang, waktu liat wajah teduh kamu aa' sekarang tau kenapa aa' bisa menjadi sekuat ini untuk menghadapi masalah"
Jawab Gus alzam lembut

Aisfa yang mendengar kata-kata yang keluar dari mulut suaminya tersipu malu, ia tidak menyangka jika itulah jawaban suaminya, mereka berdua terkekeh kecil ketika saling melihat satu sama lain, baik aisfa dan gus alzam mereka berdua sama-sama beruntung, beruntung bisa di pertemuan dan di satukan dalam ikatan halal yang bahkan di antara mereka berdua tidak ada terlintas di pikiran mereka jodoh seperti apa yang mereka inginkan, mereka berdua sama-sama fokus ke diri mereka hingga mereka di pertemuan dan saling melengkapi

•••••••

"ASSALAMUALAIKUM UMMAA!!!! ABII!!!, PUTRI MU YANG CANTIK DATANG"

teriak aisfa sewaktu tiba di rumah umma dan Abi, dua pasangan suami istri yang sedang duduk di ruang tamu sama-sama kaget mendengar teriakan putri nya itu

"Humairah jangan teriak, gak baik, gak sopan juga"
Ucap gus alzam dan aisfa hanya bisa cengengesan mendengar nasehat suaminya

"Waalaikumussalam, astaghfirullah umma kira siapa teriak-teriak di depan"
Jawab umma yang sudah membuka pintu

"Huaaa umma ais kangen"
Baru saja aisfa ingin memeluk umma nya tapi umma langsung menjewer telinga aisfa

"Aw... Aw... Sakit umma, lepasin.... Masa tega sama putri mu yang cantik bagai bidadari ini"
Ucap aisfa sambil memegang telinga nya yang sakit

"Iya bidadari, bidadari turun dari genteng"
Jawab umma

"Iss... Umma mah tega sama anak sendiri"
Jawab aisfa cemberut

"Sudah-sudah, masuklah ke dalam dulu biar makin enak ngobrol nya"
Lerai abi
Mereka semua segera masuk dan mengobrol ringan saja sambil melepas kangen

•••••••

"Haihh.... Satu lagi ujian yang membuat otak tidak bisa di ajak kerjasama"
Ucap Arum sambil berjalan lesu

"Mau gimana lagi, namanya ujian susah gak susah harus di kerjain"
Jawab Afifah

"Tapi soal nya gak ngotak semua, mau belajar gimanapun tapi kalo soalnya udah gitu gak bakal bisa-bisa"
Timpal dara

"Udah-udah yang penting kita bisa menjawab, nanti lulus juga kan udah gak ada soal-soal itu lagi"
Jawab aisfa sambil duduk di kursi kantin

"He'em, btw ngomongin lulus kalian mau lanjut atau cari kerja?"
Tanya dara

" Gue kayaknya lanjut, dari dulu maunya kuliah, paling sampai S2 baru cari kerja"
Jawab arum

"Gue kayaknya langsung kerja, papa suruh gue buat lanjutin usaha toko roti nya"
Ucap afifah

"Wisss bos muda, kalo kamu ais?"
Tanya dara

"Kayaknya bakal fokus ke rumah tangga aja, apalagi ini ais lagi hamil, nanti bakal di sibukkan buat ngerawat dede bayi nya"
Jawab nya

"Pasti nanti capek ya, nanti kalo kamu butuh bantuan bilang sama kita, kita bakal bantuin kamu kok"
Jawab dara

"Nahh iya betul, sekalian belajar nanti jadi ibu di masa depan"
Timpal Arum

"Ellehhh.... sok-sok an jadi ibu di masa depan gendong bayi aja lu gak bisa"
Ucap Afifah

"Ya makanya namanya belajar, siapa tau kan nanti bisa"
Jawab nya

"Udah-udah bel udah bunyi tuh, yuk ke kelas"
Lerai aisfa dan mereka pergi ke kelas bayar dulu tapi yaaa

Cinta Seorang Gus Alzam [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now