2. Gagal

448 57 2
                                    

Chapter 2




17+ (harap bijak dalam membaca)

Happy Reading

Secepat kilat, sang bartender meracik minuman kesukaan Sehun. Minuman yang biasa. Tangan Lisa bergetar ketika menerima nampan minuman itu.

"Sedikit lagi Lisa. Sedikit lagi semua dendammu akan terbalaskan, sedikit lagi." gumamnya mencoba menyemangati dirinya sendiri.

Lisa mengucapkan kata-kata itu bagaikan doa. Dengan langkah gemetar, dia mendekati Sehun yang duduk bagaikan sang raja menunggunya.

Diletakkannya gelas itu didepan meja Sehun.

"Semoga kau meminumnya dan lekas mati." doa Lisa dalam hati.

Tetapi, sepertinya tuhan masih menginginkan Sehun hidup. Karena terlihat lelaki itu tidak tertarik untuk menyentuh minumannya. Matanya tertuju pada Lisa dan memandangnya tajam.

"Duduk." Sehun menjentikkan jarinya, melirik tempat disebelahnya.

Sekujur tubuh Lisa mengejang menerima perintah yang begitu arogan. Tanpa sadar matanya memancarkan kebencian. Siapa lelaki ini, berani-beraninya memerintahnya seperti ini?

Ketika Lisa termenung, seorang waiters lain dengan gugup mendorongnya supaya duduk, dan menuruti permintaan Sehun. Sehingga dengan terpaksa Lisa duduk disebelah Sehun.

"Siapa namamu?"

Sehun menatap tajam kearah Lisa, sama sekali tidak melirik gelas minuman di mejanya.

Lisa sudah siap dengan pertanyaan ini, nama samarannya.

"Lily" jawabnya kaku.

Sehun mengernyit menatapnya dengan seksama, lalu jemari panjang itu tiba-tiba terulur menarik dagu Lisa mendekat. Supaya dia bisa mengamati wajah Lisa dengan cermat.

"Aku sebelumnya tidak pernah melihat wajahmu disini?"

"Eh. Dia. Dia pegawai baru kami tuan Sehun, maafkan ketidak sopanannya. Saya belum pernah mengajarinya bagaimana membawakan minuman untuk tamu sepenting anda." sang pemilik club menyela dengan gugup.

Wajahnya tampak cemas melihat Lisa melayani tamu pentingnya sepenuh hati.

Dengan tampang memarahi, dia memperingatkan Lisa.

"Ayo Lily, perkenalkan namamu kepada tuan Sehun. Tuan Sehun telah memilihmu untuk menjadi pelayan minumannya. Itu merupakan suatu kehormatan untukmu, harusnya kau berterima kasih."

Perintah itu membuat Lisa menegakkan dagunya dengan angkuh.

"Saya sudah memperkenalkan diri saya, dan saya sudah membawakan minuman untuk tuan Sehun yang terhormat. Karena itu saya akan pergi." jawab Lisa ketus.

Sambil beranjak dari tempat duduknya, toh misinya sudah tercapai. Gelas minuman beracun itu sudah berada di meja Sehun, dan sebentar lagi Sehun akan mati karena sesak nafas.

Tetapi sebelum Lisa sempat berdiri, Sehun meraih jemarinya dan menariknya kencang. Supaya terduduk lagi, kali ini dipangkuan Sehun.

A Devil's LoveWhere stories live. Discover now