25. Pilihan

256 60 17
                                    

Lisa mengernyit mendengar informasi itu, Olivia Oh? Apakah dia ibu Sehun? Tetapi setahunya, ibu Sehun bernama Irene.

"Bukan ibu tuan Sehun" Kai sepertinya bisa membaca pikiran Lisa,

"Nyonya Olivia Oh adalah almarhum istri tuan Sehun." ucap Kai.

Lisa terperangah dan tiba-tiba merasa sesak nafas, dadanya seperti di hantam ribuan ton batu sehingga terasa nyeri.

Istri? Sehun pernah punya istri sebelumnya? dan kenapa wajah perempuan itu sama persis dengannya?

"Tuan Sehun menikahi nyonya Olivia ketika masih sangat muda di Amerika setelah tuan Sehun lulus dari kuliahnya, pada usia 20 tahun. Mereka pasangan muda yang saling mencintai. Setahu saya, tuan Sehun sangat mencintai istrinya," jelas Kai

"Saya sudah mulai bekerja kepada tuan Sehun saat itu. Dulu, beliau adalah orang yang baik, sangat mudah tertawa dan ramah. Tetapi, nyonya Olivia memang berbadan lemah sejak awal, dia mempunyai penyakit jantung dengan katup tidak sempurna." Kai menghela nafas panjang, seolah berusaha mengumpulkan kekuatan untuk bercerita.

"Kemudian nyonya Olivia hamil, mereka sangat bahagia sekaligus cemas. Bahagia karena itu adalah anak pertama mereka dan cemas karena itu kehamilan yang sangat beresiko. Nyonya Olivia seharusnya tidak boleh hamil karena kondisi penyakitnya, tetapi dia perempuan yang keras kepala di balik tubuhnya yang lemah." Kai tanpa sadar tersenyum, melembutkan garis-garis datar di wajahnya.

"Dia bertekad untuk hamil dan melahirkan anak tuan Sehun, meskipun semua orang menentangnya, bahkan tuan Sehun sendiri," ucap Kai.

"Sehun menentangnya?" Lisa membayangkan seorang perempuan dengan tubuh lemah, tetapi mampu menantang seluruh dunia demi calon anak yang di kandungnya, sungguh perempuan yang luar biasa.

"Ya, dan sudah pasti tuan Sehun menentangnya. Kehamilan itu berbahaya, nyawa nyonya Olivia taruhannya." Kai menundukkan kepalanya sedih,

"Kemudian nyonya Olivia keguguran." ucap Kai.

Lisa tertegun. Keguguran? Jadi bayi mereka tidak pernah lahir? Tiba-tiba Lisa merasa sedih mengingat senyuman seorang calon ibu yang sangat bahagia dengan tangan memeluk perutnya seperti melindungi sang buah hati yang terlelap disana.

"Tubuh nyonya Olivia sangat lemah untuk menumbuhkan seorang bayi dalam rahimnya, dia tidak mungkin mengandung sampai anak itu lahir. Kenyataan itu menghancurkan perasaan nyonya Olivia dan membuat kondisi fisiknya makin lemah." Kai menghela nafas.

"Nyonya Olivia semakin hari semakin sakit, hingga akhirnya sudah tidak mampu bangun dari ranjangnya. Di suatu pagi, tuan Sehun menemukannya sudah meninggal dalam tidurnya," ucap Kai.

Air mata Lisa menetes, meninggal karena patah hati. Lisa teringat kepada ibunya. Mereka berdua meninggal karena patah hati, tidakkah mereka menyadari bahwa mereka egois?

Meninggalkan semua beban di dunia ini dengan lepasnya. Tanpa memikirkan bahwa mereka juga meninggalkan bagi siapapun yang di tinggalkan?

"Sejak kematian nyonya Olivia, sepuluh tahun yang lalu. Tuan Sehun berubah, dia menutup hatinya. Dan menenggelamkan diri dari pekerjaan, dia tidak sama lagi seperti dulu" ucap Kai.

Lisa mengusap air matanya dan menatap Kai tajam.

"Jadi, karena itukah Sehun menyekapku di sini? Karena wajahku sama persis dengan almarhumah istrinya?" ucap Lisa.

Kai menatap Lisa dalam-dalam.

"Anda seharusnya tahu bahwa-"

"Kai" ucap Sehun.

Suara dingin Sehun dari arah pintu membuat mereka berdua menoleh. Wajah Kai memucat menemukan Sehun yang sedang berdiri disana, berdiri bersandar di pintu dengan wajah tidak terbaca.

A Devil's LoveWhere stories live. Discover now