8. Baekhyun

428 61 5
                                    

Happy Reading...


Sudah hampir dua minggu Lisa dikurung dikamar putih ini, tidak boleh keluar sama sekali. Hari-hari, Lisa lalui dengan menatap keluar dari jendela lantai dua ke pekarangan rumah Sehun.

Lisa sudah begitu muak dan frustasi karena bosan. Setelah memaksakan kehendaknya malam itu, Sehun tidak pernah mengunjungi Lisa lagi.

Mungkin dia sedang bersenang-senang dengan kekasih barunya. Lisa mencibir, mencoba mengabaikan perasaan seperti tercubit didadanya.

Tetapi kalau memang benar begitu, kenapa Sehun tidak melepaskannya?

Apakah lelaki itu tahu bahwa Lisa berniat membunuhnya, jadi dia menahan Lisa disini?

Karena menganggap Lisa ancaman yang berbahaya, kalau begitu kenapa Sehun tidak membunuhnya sekalian?

Beberapa lama terpaku di jendela, Lisa menyadari bahwa ada kesibukan yang tidak biasa diluar sana. Beberapa mobil tampak berlalu lalang keluar masuk rumah Sehun yang biasanya lenggang.

Sehari-hari pemandangan yang didapat Lisa hanyalah pengawal-pengawal Sehun dan beberapa pelayan yang lewat dihalaman depan rumah.

Kali ini, Lisa melihat ada mobil bunga dan mobil katering. Apakah Sehun akan mengadakan pesta? Kalau iya, ini kesempatan Lisa untuk melarikan diri bisa muncul kembali.

Sedang larut dalam lamunannya, tiba-tiba pintu kamar putih terbuka. Lisa bahkan tidak menolehkan kepalanya sedikit pun.

Karena yang masuk kamar ini selalu hanya Kai, yang mengantarkan makanan dan pelayan yang membersihkan ruangan dan membawakan pakaian ganti untuknya, tentu saja dibawah pengawasan Kai.

Lisa tidak pernah berintereaksi dengan Kai lagi setelah kejadian kemarin, dan sepertinya lelaki itu juga tidak berniat untuk mengajaknya berbicara.

Lagipula rasa bersalah yang ditanggung Lisa begitu besar. Karena dia lah Kai di hajar oleh Sehun. Bekas-bekas hajaran itu masih ada dari memar-memar di wajah Kai dan hidungnya yang patah.

Setiap melihat Kai, Lisa disergapkan perasaan ngeri dan rasa bersalah yang luar biasa. Sehun akan mengancam siapapun yang lengah dan membiarkan Lisa lolos.

Apakah sepadan mengorbankan satu nyawa demi meloloskan diri?

Lisa memang tidak kenal dengan Kai, tetapi kalau mendapatkan kebebasan dengan mengorbankan nyawa orang lain, tetap saja terasa tidak benar baginya.

"Lisa."

Itu suara Sehun. Lisa terlonjak saking kagetnya. Dia menolehkan kepalanya dan Sehun lah yang berdiri di tengah ruangan.

Lelaki itu tadi sepertinya terdiam mengamati Lisa yang  melamun, sambil memandang Lisa yang menatap keluar jendela.

Otomatis Lisa mengepalkan tangannya, reaksi imflusifatnya ketika menyadari aura Sehun yang berkuasa memenuhi ruangan.

Sehun melirik tangan Lisa yang terkepal dan senyum sinis muncul di bibirnya. Lelaki itu menolehkan kepalanya ke belakang dan Lisa baru  menyadari ada orang lain di belakang Sehun, seorang lelaki berbadan kecil dan sedikit gemulai,

"Ini Baekhyun," gumam Sehun tenang.

"Dia akan mempersiapkanmu untuk nanti malam," Setelah berkata begitu, Sehun melangkah mundur. Membalikkan tubuhnya dan  meninggalkan kamar itu.

'Bersiap untuk apa?' batin Lisa.

━━━━━𐌏𐌏𐌏━━━━━

A Devil's LoveWhere stories live. Discover now