9. Gaun indah

420 55 4
                                    

Happy Reading...

Jantung Lisa berdetak sekejap, merasa takut akan ancaman Sehun. Apakah Sehun akan melaksanakan ancamannya? Tetapi melihat mata yang menyala karena marah itu, Lisa tersadar bahwa Sehun tidak main-main. Lelaki ini menyimpan iblis didalam dirinya dan ketika iblis itu keluar, Sehun tidak akan segan-segan berbuat kejam.

'Salah sendiri kau menentang iblis ini, Lisa!' Lisa mengutuk dirinya sendiri didalam hati.

"Lisa, kenakan gaun ini, atau aku tidak akan segan-segan membuatmu menyesal," Sehun mulai mendesis marah.

Tangannya meraih gaun hijau itu dan melemparnya dengan  sembarangan arah.
Lisa langsung menangkapnya, dan memegang gaun itu dengan Hati-hati.

Sehun memperlakukan gaun semahal dan seindah ini layaknya memperlakukan kain lap. Lelaki ini memang tidak pandai keindahan. Tanpa sadar, kebencian Lisa meluap lagi kepada Sehun.

Dorongan untuk menentang Sehun amatlah besar, meskipun sisi lain dirinya berteriak untuk tidak menantang Sehun lebih jauh lagi.

Mereka berdua berdiri berhadap-hadapan, udara diantara mereka sangatlah tegang. Senyap dan tanpa suara, hanya dua mata yang saling menatap dan saling menantang.

"Pakai gaun itu, Lisa." Kali ini Sehun melangkah mendekat, seolah tak sabar.

Lisa langsung mundur selangkah lagi, menjauhi Sehun. Jantungnya berdegup kencang, dia mulai merasa takut.

"Baiklah, aku akan memakainya. Kau keluar dulu dari sini!" Teriaknya marah karena dipaksa menyerah, air matanya hampir menetes dari matanya.

Tetapi Sehun bergeming, lelaki itu menggertakan gerahamnya menahan marah,

"Aku tidak akan pergi. Kesempatanmu sudah habis, tadi aku sudah berbaik hati memberikan kesempatan padamu untuk ikut pesta dan memakai gaun bagus. Sekarang, cepat pakai gaun itu," Sehun tidak menaikkan suaranya sama sekali.

Tapi, kemarahan didalam suaranya menjalar ke udara dan memaksa Lisa dengan apa yang diinginkannya.

Dengan menahan air mata dan menahan malu. Lisa melepas pakaiannya di depan tatapan Sehun yang berdiri kaku menatapnya. Kemudian mengenakan gaun itu.

Gaun itu luar biasa bagusnya, meluncur pelan membungkus tubuhnya dan terasa sangat pas. Sejenak, Lisa melupakan perasaan frustasi atas pemaksaan Sehun yang larut dalam keterpesonaan atas keindahan gaun itu ditubuhnya.

Sehun mengamati Lisa sejenak dalam balutan gaun indah itu. Lisa tampak seperti dewi hutan yang diturunkan dari kayangan, luar biasa cantiknya.

"Bagus," geram Sehun.

Lalu dengan cepat meraih gaun itu, dan merobeknya dari tubuh Lisa.

Lisa terkejut ketika Sehun merobek gaun itu dibagian dada. Gaun sebagus dan seindah itu rusak sudah. Dengan robekan kain dan benang yang berjuluran, dan kristal-kristalnya jatuh bertebaran dengan suara dentingan pelan dilantai.

Mata Lisa berkaca-kaca, tidak menyangka Sehun akan sekejam itu. Merobek sebuah gaun yang sedemikian indahnya, demi memamerkan arogansi dan kekuasaannya.

Sungguh lelaki yang kejam!

"Kenapa kau tampak ingin menangis? Kau tidak mau memakai gaun ini bukan?" Gumam Sehun sambil menatap Lisa tajam.

"Maka kukabulkan permintaanmu," ucap Sehun.

Dengan gerakan tiba-tiba, Sehun meraih Lisa. Mencengkram punggung Lisa merapat kearahnya. Lisa mencoba meronta tapi tak berdaya.

A Devil's LoveWhere stories live. Discover now