14. Rumah Sakit

400 68 5
                                    

Lisa terbangun ketika merasakan lengannya di sengat. Dia bertatapan dengan wajah muda berkacamata yang sangat tampan dan ramah.

"Ups. Aku membangunkanmu," lelaki itu tersenyum ramah, "Aku sedang menyuntikkan obat di lukamu. Aku sudah melakukannya selembut mungkin. Tetapi sepertinya tidak selembut yang kukira," ucap dokter Chen.

Lisa mengamati lelaki itu dari jas putih yang dikenakannya, dia adalah dokter.

Lelaki itu mengikuti arah pandang Lisa dan tersenyum.

"Perkenalkan, aku dokter Chen. Aku dokter yang merawatmu kemarin ketika kau dibawa kesini, kepalamu pasti sakit ya? Kau terbentur cukup keras, aku menjahit 13 jahitan di sana." ucap dokter Chen.

"Kecelakaan?" Lisa berusaha mengingat semuanya, tetapi ingatan terakhirnya hanya sampai pada teriakan Sehun dan pelukannya yang begitu erat sebelum semuanya menjadi gelap.

"Ya kecelakaan, kata polisi mobil kalian di sabotase dan remnya blong. Mobil kalian terguling dan kepalamu terbentur, untung kami dapat menyelamatkanmu," ucap dokter Chen.

"Bagaimana dengan Sehun?" Lisa bertanya cepat, sabotase itu pasti dilakukan oleh musuh Sehun yang dendam kepadanya. Apakah Sehun terluka? Ataukah lelaki itu sudah mati? Dan kenapa bukannya senang tetapi Lisa malah menjadi cemas.

"Maaf, aku mengecewakanmu." suara khas itu terdengar dari pintu, "Tetapi aku masih hidup." ucap Sehun.

Lisa menoleh dan melihat Sehun memasuki ruangannya dengan kemeja hitam dan penampilan luar biasa sehat dan tidak kelihatan kalau dia baru mengalami kecelakaan.

Tanpa sadar Lisa mengernyit, menyesal karena telah mencemaskan Sehun. 'Lelaki itu mungkin iblis, jadi susah mati' gumam Lisa menyumpah dalam hati.

"Bagaimana kondisinya dokter?" Sehun mengalihkan tatapan matanya dan menatap dokter Chen yang masih berdiri disana memeriksa infus Lisa.

Senyum di wajah dokter Chen tidak pernah pudar, hingga Lisa merasakan dua laki-laki di depannya begitu kontras. Yang satu begitu dingin dengan nuansa gelap yang melingkupinya dan yang satunya tampak begitu cerah, penuh senyum seolah-olah dia membawa matahari di atas kepalanya.

"Kondisinya sudah membaik, tetapi dia harus beristirahat dan berbaring beberapa hari di sini. Saya belum bisa merekomendasikan dia dibawa pulang seperti permintaan anda, tuan Sehun." ekspresi dokter Chen berubah serius meskipun masih penuh senyum,

"Itu akan berbahaya untuknya, kepalanya terbentur parah dan goncangan sekecil apapun akan membuatnya mual, muntah dan kesakitan. Anda tentu tidak ingin hal ini terjadi kepadanya kan?" ucap dokter Chen.

"Berapa hari sampai dia bisa kembali normal?" Sehun membicarakan Lisa seolah-olah Lisa tidak ada di ruangan ini.

Dokter Chen tampak menghitung.

"Maksimal 7 hari, tetapi tidak menutup kemungkinan kalau kurang dari tujuh hari perkembangannya sudah membaik, kami akan merekomendasikannya untuk bisa dirawat di rumah." ucap dokter Chen.

Sehun tercenung, "Tujuh hari, dan Lisa berada di area publik yang cukup berbahaya" gumamnya.

Otaknya berputar memikirkan keamanan seperti apa yang harus dilakukannya untuk menjaga Lisa. Suho masih dalam pengejaran dan dakcal entah tak tau ada dimana yang masih mengincar mereka. Sehun harus menjaga Lisa dengan ekstra hati-hati.

Dokter Chen mengangkat bahunya, dan tersenyum pada Lisa.

"Baiklah Lisa, saya harus kembali bertugas. Saya yakin kalau anda akan segera sembuh," senyumnya yang secerah matahari memancar lagi, membuat Lisa terpesona, bahkan setelah dokter Chen pergi.

A Devil's LoveWhere stories live. Discover now