19. Lisa di tangan dakcal

292 59 3
                                    

Happy Reading...

Mata Lisa hanya bisa menatap dalam ketakutan, lelaki di depannya ini sudah berubah total, dari lelaki ramah dan baik hati menjadi monster menakutkan.

Tubuh lisa di ikat di sebuah kursi dan Lisa sepenuhnya tidak bisa bergerak, di bawah kekuasaan psikopat gila yang sekarang sedang berjalan mondar-mandir sambil memainkan pisau di tangannya.

"Membunuh dengan pisau adalah favoritku." dokter Chen memainkan pisau itu di dekat Lisa, membuat kilatannya menyilau dalam kegelapan.

"Karena itulah aku dipanggil dakcal." lelaki itu terkekeh mengerikan melihat sinar ketakutan yang terpancar dari mata Lisa, "yah kenalkan, akulah dakcal yang kalian cari-cari itu." ucap dokter Chen.

Lisa mencoba meronta, kengerian merayapi dirinya ketika menyadari bahwa lelaki di depannya ini bukan saja orang jahat, tetapi dia adalah psikopat menakutkan yang di ceritakan oleh Sehun.

Dokter Chen tertawa melihat usaha Lisa yang sia-sia untuk melarikan diri, kemudian mendorong kursi Lisa ke dinding dan menekankan pisaunya di pipi Lisa.

"Pisau ini sangat tajam." dokter Chen memainkan pisau itu di pipi Lisa,
"aku ragu apakah Sehun masih  mau menjadikanmu sebagai pelacurnya kalau mukamu rusak," Diletakkannya besi dingin itu di pipi Lisa membuat mata Lisa terpejam ketakutan.

Tetapi kemudian kata-kata dokter Chen menyulut amarahnya, dia bukan pelacurnya Sehun!

"Aku bukan pelacur Sehun." dengan lantang Lisa meneriakkan bantahannya. Dan rupanya bantahannya itu malah memancing emosi dokter Chen,

"Bukan pelacurnya katamu? Kau tidur bersamanya dan menikmatinya, kau menerima semua fasilitas darinya dengan suka rela dan kau membayar dengan tubuhmu. Dari pengamatanku, dan kau adalah pelacur yang paling di sukai dan istimewa dimata Sehun dibandingkan pelacur-pelacurnya yang lain, dan aku membayangkan kepuasan yang kudapatkan ketika dia menyaksikan tubuhmu yang sudah mati, penuh dengan sayatan pisau." ucap dokter Chen.

Lalu dokter Chen tertawa dengan mengerikan, "mari kita mulai ritual ini, aku akan menyayatmu pelan-pelan dengan dibagian-bagian tubuhmu hingga kau akan mati pelan-pelan kehabisan darah." pisau itu berkelebatan dengan main-main di depan Lisa, "lalu aku akan membuang tubuhmu tepat di depan mata Sehun, pasti aku akan puas sekali. Sebelum kemudian akan kuhabisi Sehun dengan tanganku sendiri," dengan tawa yang mengerikan yang terkekeh dan menakutkan, dokter Chen mengayunkan pisaunya dan sekejap, Lisa merasakan pedih karena sayatan besi tajam itu di lengannya.

━━━━━𐌏𐌏𐌏━━━━━


Sehun memasuki rumah itu dengan marah, Kai dan yang lain sudah mengepung vila putih itu. Vila itu tenang dan sepi seolah tidak ada siapapun disana. Lalu mata Sehun mengarah ke pintu ujung lorong yang setengah terbuka dan melangkah kesana, lalu masuk dengan marah ketika melihat apa yang terjadi disana.

Dokter Chen sudah melukai Lisa dengan dua sayatan berdarah di lengan Lisa, membuat Lisa meringis menahan sakit dan nyeri dalam kondisi terikat di kursi dan hampir kehilangan kesadarannya.

"Lepaskan dia, Dakcal." suara Sehun dingin, dan mencoba menahan kemarahannya dengan terkendali. Lelaki itu sedang memegang pisau di dekat Lisa, dia tidak ingin Lisa terluka lebih dari ini.

Dokter Chen membalikkan tubuhnya dan tersenyum melihat Sehun berdiri di ruangan itu,

"Ah. Sang pangeran penyelamat akhirnya datang," dengan tenang dokter Chen mengacungkan pisaunya kearah Sehun.

"Kau lihat Sehun? Pelacurmu sekarang sedang dalam proses meregang nyawa, tadinya aku ingin mempersembahkannya mati dan tersayat kepadamu. Tetapi ternyata kau terlalu cepat datang." ucap dokter Chen.

"Aku akan membunuhmu, kau tahu itu." geram Sehun marah.

Tawa dokter Chen membahana keseluruh ruangan. "tentu saja, sekarangpun aku tahu bahwa seluruh pengawalmu sedang mengepung tempat ini, siap menembakku kapanpun aku lengah," dengan cepat dokter Chen bergerak ke sebelah Lisa dan menempelkan pisau tajam itu ke lehernya.

"Tapi sebelum kau membunuhku, aku akan membunuh pelacur ini dulu." ucap dokter Chen.

Lisa terkesiap, menahan rasa sakit dan ketakutan ketika besi dingin itu menempel di lehernya, menimbulkan sedikit perih disana.

"Kalau kau lakukan sesuatu kepadanya, aku bersumpah kau akan mati dengan mengerikan," kali ini Sehun sudah tidak bisa menahan kemarahannya, "aku akan membunuhmu dengan pelan dan mengerikan hingga kau akan merasakan setiap detik-detik menjelang kematianmu," ucap Sehun.

"Kau ketakutan Sehun, kau takut kalau aku menyakiti pelacur ini. Bisa kulihat dimatamu," ucap dokter Chen sambil menatap Sehun dengan senyum gilanya dan memainkan pisaunya di leher Lisa.

"Satu sayatan saja, aku akan memotong nadinya tepat di leher. Darahnya akan memancar keluar dan dia akan mati dengan cepat. Tepat di depan kedua matamu dan aku rela mati demi menyaksikan adegan itu." lalu dengan gerakan secepat kilat, dokter Chen mengangkat pisaunya. Lalu membuat gerakan menghujam untuk menikam leher Lisa.

Lisa memejamkan matanya, menanti detik-detik kematiannya. Tetapi kemudian dia mendapati tidak merasakan sakit, apakah memang kematian tidak terasa sakit? Dengan ragu di buka matanya, dan dia terkesiap dengan pemandangan di depannya.

Sehun sedang menahan pisau itu, dengan tangan telanjang. Bagian tajam pisau itu mengiris telapak tangannya, tetapi lelaki itu menggenggam pisau itu tanpa ekspresi, meskipun darah mulai bercucuran di tangannya, mengenai Lisa.  Sekali lagi? Sehun menyelamatkan Lisa dari kematian.

Dokter Chen tampak terpengarah dengan gerakkan Sehun yang tak di sangkanya itu dan dia berusaha menarik pisaunya dari genggaman Sehun, tetapi Sehun menarik pisau itu dan melemparnya jauh-jauh.

"Aku akan menghajarmu sebelum membunuhmu." Sehun menerjang dokter Chen ke lantai dan mereka bergulat saling memukul. Tetapi dokter Chen atau dakcal itu tidak terbiasa berkelahi dengan tangan kosong sehingga dia kewalahan.

Sehun terus menerus menghajarnya tanpa ampun, ketika kemudian rintihan Lisa menghentikannya. Sehun melihat Lisa kehilangan kesadarannya, mulai oleng dalam kondisi terikat di kursi.

Perhatian Sehun teralih dan dia berdiri untuk meraih Lisa, pada saat itulah, dokter Chen yang sudah babak belur mencoba meraih pisau yang di lemparkan Sehun tadi, dia berhasil meraihnya untuk menikam punggung Sehun dan─

DOR!!!!

Tubuh dokter Chen ambruk ke lantai karena tembakan itu. Sehun menoleh ke belakang, melihat dokter Chen ambruk dengan pisau masih di tangannya, dan dia lalu menoleh ke pintu, kearah Kai yang memegang pistol di tangannya.

"Bereskan dia," Sehun memerintah dengan cepat, lalu perhatiannya sepenuhnya terarah pada Lisa, tidak di rasakannya telapak tangannya yang tersayat dalam, dia membuka ikatan Lisa dan perempuan itu langsung jatuh ambruk kepelukannya.



Hallo semuanya, apa kabar? Mian baru update lagi, xixixi

Besok kalau ada waktu, ku sempetin buat update lagi. See u

A Devil's LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang