BAB 3

596 45 0
                                    

Saat selesai makan malam,Zee merebah kan dirinya di kasur king size miliknya sambil memainkan Game mobile.sesekali kata umpatan keluar dari mulut gadis itu.

Tok..tok..tok..

"Zee,mama boleh masuk?"

"Masuk aja ma." Teriak Zee dari dalam kamar tanpa mengalihkan pandangan nya dari ponsel.

Shani masuk kekamar anak pertamanya sambil menunjukkan senyuman sangat manis.

"Main game mulu." Ucap Shani duduk di pinggir kasur.

Zee mematikan ponselnya,ia merubah posisinya dan menjadikan paha Shani sebagai bantal.

Shani mengelus kepala anaknya itu dengan sangat lembut.

"Kenapa nak?.ayo dong cerita sama mama."

"Gak ada yang mau aku ceritakan ma.hidup aku flate doang setiap hari."

Shani terkekeh mendengarnya."kalau kamu bawa happy,pasti gak akan flate."

Dari kamar tengah,terdengar suara suara teriakan Ashel yang sudah pasti sedang di jahili oleh Adel.kedua gadis itu memang tidak pernah akur dalam sehari pun.

"Mama....!! Ma....!! Lihat Adel ma..."teriak Ashel yang terdengar mendekat kearah kamar Zee.Ashel tau keberadaan Shani setiap malam dimana.pasti di kamar kakak pertama nya.

Ashel membuka paksa pintu kamar, gadis itu sudah memanyunkan bibirnya sambil menghentak hentakkan kaki di lantai.

Gadis itu sempat terdiam sebentar di ambang pintu karena melihat pemandangan yang sangat jarang ia lihat.Zee sedang bermanja manja dengan Shani.Ashel memang sangat jarang masuk kekamar Zee,Adel yang lebih sering kekamar Zee karena suka meminjam PC atau console milik kakak pertamanya itu.ia berusaha sadar dari keterkejutannya dan memanyunkan bibirnya lagi.

"Mama...." ucap Ashel memeluk tangan Shani dari samping.

"Kenapa sih sayang?,kamu sama Adel sehari aja gak ribut bisa gak sih?. Ini apa lagi masalahnya?,jangan bilang masalah kaos kaki lagi kaya tadi pagi?"

"Bukan ma,Adel mau nyuri pulpen aku.kan punya dia banyak."

Shani menghembuskan nafasnya kasar, mencoba sabar melihat anak kedua dan ketiganya yang selalu bertengkar dengan masalah yang sepele.

"Ya udah,kamu kasih aja buat Adel,besok mama belikan lagi buat kamu."

"Aaa...gak bisa ma,ini tu ujung pulpennya tajem gitu,jadi enak nulis pakai pulpen itu.aku susah belinya tau.gak sembarang toko yang jual."

"Besok mama kasih uang lebih deh buat ganti in pulpen nya,biar kamu yang beli sendiri."

Mendengar itu,sontak membuat Ashel menegakkan kepalanya dan menaikkan jari kelingking."janji ya?"

"Janji" ucap Shani menyatukan jari kelingking mereka.

Ashel mengecup pipi kanan Shani dan tersenyum hangat.ia menyandarkan lagi kepalanya pada bahu Shani.

"Mama....mama tau gak,kemarin kakak kelas aku ada yang berantem.jambak jambakan di belakang sekolah loh." Ucap Adel tiba tiba masuk kedalam kamar Zee.

Gadis berambut pendek itu selalu memberikan informasi yang tidak penting mengenai sekolah nya.dan ntah kenapa selalu topik tentang perkelahian yang ia ceritakan kepada Shani.

Semua orang yang ada di dalam kamar itu agak kaget mendengar Adel yang tiba tiba datang.

"Informasi lo gak pernah penting tau gak.mending diam deh" sewot Ashel.ia masih merasa kesel dengan kembarannya yang satu itu.

3AWhere stories live. Discover now